Kemkominfo ingin persingkat waktu uji sertifikasi ponsel global
Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) berencana ingin mempersingkat waktu uji sertifikasi ponsel brand global pada Januari 2017. Rencana ini dianggap mampu menyederhanakan proses penerbitan sertifikasi uji perangkat telekomunikasi lebih cepat sebagai syarat masuk pasar Indonesia.
"Penyederhanaan ini akan memberikan dampak signifikan terhadap waktu lamanya proses sertifikasi menjadi cepat secara signifikan," ujar Plt Kepala Humas Kemkominfo, Noor Izza melalui pesan singkat, Selasa (13/09).
Lalu, bagaimana langkahnya? Dikatakannya, pabrikan perangkat ponsel global brand yang sudah established sudah barang tentu memiliki hasil uji yang dapat dipercaya baik dari laboratorium sendiri maupun laboratorium lain.
"Nah, dari test report tersebut dapat menjadi dasar pengajuan sertifikasi. Hal ini bisa menekan waktu lama antrian dan waktu lama pengujian berikut reporting nya. Sementara, untuk ponsel yang diproduksi di dalam negeri, proses testing akan dilakukan sebelum atau berbarengan dengan proses produksi," tuturnya.
Untuk perlindungan konsumen, kata dia, akan dilakukan sampling pasar pasca peluncuran ponsel model baru. Rencana ini pun akan dikoordinasikan dengan Kementrian Perdagangan (Kemendag) dan Kementrian Perindustrian (Kemenperin).
Dengan adanya rencana itu, setidaknya proses sertifikasi tidak memakan waktu hingga satu bulan lamanya. Lamanya waktu sertifikasi itu dirasa akan merugikan konsumen lantaran terkait dengan fitur dalam ponsel tersebut yang terlambat dimanfaatkan.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak kedua di dunia dengan 86,7% populasi beragama muslim.
Baca SelengkapnyaAiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaStandar ini memberikan pedoman bagi organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya, memenuhi kebutuhan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah juga mengingatkan soal sertifikasi yang diperlukan sehingga produk bisa dipercaya dan memenuhi syarat masuk ke negara tujuan ekspor.
Baca SelengkapnyaJika para importir barang elektronik merek luar negeri telat merespons dengan tidak membuka pabrik di Indonesia, maka harga produknya akan menjadi lebih mahal.
Baca SelengkapnyaPresiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 merupakan pemilu pertama yang diselenggarakan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan demi memastikan perbaikan kualitas layanan dan keberlanjutan perusahaaan.
Baca Selengkapnya