Merdeka.com - Untuk mencapai berat badan ideal dan menurunkannya, banyak cara bisa dilakukan oleh seseorang. Salah satunya adalah mengatur pola makan yang diterapkan.
Sayangnya, dalam menurunkan berat badan, tak sedikit pelaku yang terjebak di dalam mitos yang tak berkesudahan, salah satunya adalah pantang makan makan malam.
Padahal, menurut Registered Dietitian Nutrisionist (RDN) sekaligus Personalized Diet Coach SLIM+, Clarissa Stella Paimanta, bukan makan malam yang bikin berat badan seseorang bertambah, tapi jumlah kalori yang dikonsumsi melebihi batas yang ditentukan.
"Jadi, untuk makan malam sebenarnya masih boleh. Yang memengaruhi berat badan adalah jumlah kalori yang dikonsumsi per hari," kata Clarissa beberapa waktu lalu.
Dia, mengatakan, masalah kebanyakan orang saat makan malam terletak pada porsi makan yang terlewat besar. Sudah begitu ditambah pula dengan camilan-camilan tinggi kalori.
"Kebiasaan mengunyah terus sampai mata tertutup (tidur) yang bisa bikin masalah," katanya.
"Jadi, sebenarnya makan malam enggak apa-apa, yang penting porsinya terkontrol, makanannya juga bergizi," Clarisa menambahkan.
Salah satu menu makanan yang harus dihindari saat makan malam adalah junk food alias makanan cepat saji.
"Tapi, kalau memang lapar seharian yang memang membutuhkan gizi dan kalori tersebut, makanlah," katanya.
Kemudian, makan malam tak bikin gendut bila dilakukan dalam jangka waktu yang pas sebelum tidur.
Adanya jangka waktu ini, kata Clarissa, untuk memberi space sebelum tidur dan berguna bagi pasien asam lambung atau gerd agar asam lambungnya tak naik.
"Kalau penderita gerd langsung rebahan, makanan bisa naik, asam lambungnya bisa naik juga," ujarnya.
Jadi, Clarissa menyarankan agar setidaknya makan terakhir dilakukan satu jam sebelum tidur.
"Tapi bukan jadi patokan juga. Makan malam biasanya sama keluarga itu jam 07.00, tapi setiap hari tidurnya jam 01.00 atau jam 02.00, karena pekerjaan. Itu jangka waktu yang sangat panjang," katanya.
"Jadi, kita enggak bisa batasi jamnya. Kalau misalnya tiga sampai empat jam lagi sudah mulai lapar, makanlah snack kecil yang ada proteinnya. Paling enggak bisa bertahan lama sampai waktu tidur," Clarissa menambahkan.
Lebih lanjut dia, mengatakan, Ada pun makanan yang mengandung protein cukup tinggi di antaranya susu atau yogurt.
"Buah-buahan masih oke," terangnya.
Reporter: Aditya Eka Prawira
Sumber: Liputan6.com [RWP]
Baca juga:
Tak Berdampak Sama, Pastikan untuk Diet Sesuai dengan Kondisi Kesehatan
Kreasi Menu Makan Siang untuk Diet yang Enak dan Lezat
Advertisement
Pemberian Vaksin pada Anak Bisa Kurangi Risiko Demam Berdarah Dengue
Sekitar 35 Menit yang laluKonsumsi Makanan yang Sama Setiap Hari Bisa Membantu Turunkan Berat Badan?
Sekitar 3 Jam yang laluPengenalan Tekstur Jadi Hal Penting dalam Kenalkan MPASI pada Anak
Sekitar 7 Jam yang lalu4 Hal yang Perlu Diketahui ketika Muncul Jerawat Pantat nan Mengganggu
Sekitar 21 Jam yang laluFenomena El Nino Berhubungan dengan Meningkatnya Kasus Demam Berdarah Dengue
Sekitar 1 Hari yang laluMengapa Kamu Merasa Lelah Usai Menangis Keras? Ini Penyebabnya
Sekitar 1 Hari yang laluPunya Gigi Berlubang? Ketahui Penyebab dan Cara Tepat Mengatasinya
Sekitar 1 Hari yang laluPenyintas Kanker Payudara Bisa Lakukan Rekonstruksi untuk Tingkatkan Kualitas Hidup
Sekitar 1 Hari yang lalu8 Cara Mengatasi dan Mencegah Masalah Gatal di Puting dan Payudara
Sekitar 1 Hari yang lalu5 Manfaat yang Bisa Diperoleh Wanita ketika Rutin Memijat Payudara
Sekitar 1 Hari yang laluBisa Dialami oleh Anak, Waspadai Terjadinya Kanker pada Anak
Sekitar 2 Hari yang lalu5 Tanda Adanya Masalah Serius dari Sakit Punggung, Tidak Boleh Diabaikan
Sekitar 2 Hari yang laluKonsumsi Protein Hewani pada Bayi Bisa Jadi Cara Turunkan Risiko Stunting
Sekitar 2 Hari yang lalu10 Cara Jaga Kesehatan Ibu Hamil yang Harus Diterapkan demi Kondisi Janin
Sekitar 2 Hari yang laluPolisi Gelar Gerakan Orang Tua Asuh se-Grobogan, Cegah Stunting pada Balita
Sekitar 1 Jam yang laluEdward Syah Pernong Ternyata Punya Sepupu Pensiunan Jenderal Polisi, Ini Sosoknya
Sekitar 2 Jam yang laluPose di Depan Candi Berbaju Merah, Heni Tania Istri Kombes Polisi Disebut 'Kendedes'
Sekitar 4 Jam yang laluMomen Menegangkan Brimob Evakuasi Pekerja Bangunan Usai Penyanderaan Pilot di Papua
Sekitar 4 Jam yang laluVIDEO: Chuck Putranto Tuntut Bebas "Alami Sesat Fakta Alasan Penghapusan Pidana"
Sekitar 23 Jam yang laluVIDEO: Baiquni Wibowo Layak Dibebaskan, Hanya Jalankan Perintah 'Tidak Sah' Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Chuck Putranto Tuntut Bebas "Alami Sesat Fakta Alasan Penghapusan Pidana"
Sekitar 23 Jam yang laluVIDEO: Baiquni Wibowo Layak Dibebaskan, Hanya Jalankan Perintah 'Tidak Sah' Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 6 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 6 Hari yang laluPemberian Vaksin pada Anak Bisa Kurangi Risiko Demam Berdarah Dengue
Sekitar 36 Menit yang laluKemenkes: Antibodi Masyarakat Sudah Divaksinasi Booster Naik Hampir 3 Kali Lipat
Sekitar 2 Hari yang laluJadi Pemain Muda Terbaik Pekan ke-21 BRI Liga 1, Alta Ballah Membara demi Persebaya
Sekitar 59 Menit yang laluBRI Liga 1: PSS Bisa Terusir dari Sleman jika Suporter Bikin Ulah Lagi
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami