Tim Transisi masih kalkulasi opsi kenaikan harga BBM
Merdeka.com - Deputi Tim Transisi Jokowi - JK Hasto Kristiyanto mengatakan saat ini Tim Transisi masih menghitung besaran kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan menjadi tantangan pemerintahan Jokowi - JK. Selain itu, Tim Transisi juga tengah menghitung postur anggaran untuk janji-janji kampanye yang dilakukan Jokowi - JK seperti Kartu Indonesia Sehat.
"Ya memang kajian-kajiannya dilakukan. Tapi keputusan belum diambil begitu pun juga kewenangan secara penuh oleh presiden terpilih pada tanggal 20 Oktober," ujar Hasto di kantor Transisi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/8).
Menurut Hasto, 2015 adalah tahun tantangan bagi Jokowi - JK dalam mengelola anggaran. "Ya inisiatifnya yang pertama adalah bagaimana program-program dijalankan dan komitmen bahwa kantor Transisi ini menyiapkan program-program terkait janji kampanye maka harus dipercepat," kata dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Transisi Jokowi - JK Rini Soemarno mengatakan keputusan kenaikan harga BBM nantinya merupakan keputusan pasangan terpilih Jokowi - JK. Saat ini, kata Rini, Tim Transisi tengah memberikan opsi-opsi terkait kenaikan harga BBM tersebut.
"Iya sekarang lihat saja jumlahnya kan kira-kira 46 juta kiloliter, ya lihat dari situ saja. Jadi kalau tambah Rp 1.000 jadi kenanya berapa. Pada dasarnya opsi-opsinya belum bisa kita sampaikan kepada publik, kami masih dikaji-kaji terus di dalam dan dikomunikasikan dengan pak Jokowi dan JK, jadi beliau masih melihat kapan dan bagaimana efeknya seperti apa," kata Rini.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaRencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca Selengkapnya