Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sekjen Gerindra bandingkan penanggulangan bencana era SBY dan Jokowi

Sekjen Gerindra bandingkan penanggulangan bencana era SBY dan Jokowi Ahmad Muzani. ©2018 Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra

Merdeka.com - Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, pemerintah kehilangan standar pelayanan tanggap darurat dalam mengatasi bencana. Indonesia memang negara rawan bencana, namun ketika menangani bencana saat ini seolah putus asa.

"Ya memang bencana ini terjadi berulang ulang di negara kita, memang negara kita ini rawan bencana. Baik bencana gunung, gempa tsunami dan itu berulang ulang. Namun dalam kasus Palu dan Donggala kami merasa pemerintah kehilangan standar pelayanan tanggap darurat yang menyebabkan pemerintah seperti putus asa dalam menjalankan pelayanan tanggap darurat itu," katanya usai acara Seminar Kebangsaan Fraksi Gerindra MPR RI di Depok, Jumat (5/10).

Dia menyontohkan, ketika terjadi bencana Tsunami di Aceh yang menyebabkan korban ratusan ribu saat itu saja pemerintah melakukan tanggap darurat. Kala itu, kata dia, tanggap bencana yang dilakukan adalah menerjunkan bahan makanan dari pesawat sampai kondisi aman untuk bekal.

tsunami aceh

Tsunami Aceh ©Reuters

Kemudian pemerintah dengan kekuatan tentara relawan semua bergerak melalui darat melakukan evakuasi dan pembersihan-pembersihan. Saat tsunami Aceh 2004, pemerintahan dipimpin oleh SBY-JK.

"Penanggulangannya cukup cepat dan bagus. Begitu juga ketika gunung meletus di Sinabung juga sama. Tapi dalam kasus Palu dan Donggala saya merasa pemerintah lambat dalam menangani itu. Pemerintah seperti kelelahan, Lombok kemudian bencana Palu dalam waktu dekat. Apa yang terjadi pemerintah seperti ketinggalan layanan tanggap darurat seperti pemerintah mengizinkan rakyatnya mengambil bahan makanan," paparnya.

Di satu sisi itu adalah kedaruratan yang mungkin memotong keburuhan yang sangat mendesak namun di sisi lain itu adalah pendidikan yang salah dalam kedaruratan itu sehingga efeknya sampai sekarang. Menurutnya pemerintah tidak jujur menanggapi kedaruratan ini sehingga akhirnya pemerintah mengambil jalan pintas sendiri.

"Kenapa pemerintah tidak menggalang bantuan secara nasional semisal untuk melakukan mobilisasi bantuan Donggala dan Palu sehingga kita semua bisa bersatu padu. Dan itu yang diharapkan oleh kita. Tidak ada partai politik tidak ada pilpres kita harus menyelamatkan Palu dan Donggala dengan kekuatan yang kita miliki," ungkapnya.

evakuasi jenazah oleh basarnas di donggala

Evakuasi jenazah oleh Basarnas di Donggala ©Basarnas

Lebih lanjut, dikatakan bahwa pemerintah jangan menyibukkan diri sehingga pemerintah mengambil jalan pintas yang menurutnya sangat keliru. Di sisi lain, kata Muzani, pada Sabtu (6/10) ada pembukaan Asian Para Games. Menurutnya ini tidak memungkinkan karena masih dalam suasana duka.

"Menurut saya sekali lagi itu adalah penghamburan uang. Di sisi lain kalaupun Asian Para Games tidak bisa ditunda sederhanakan ini karena delegasi negara asia sudah pada datang. Saya kira harus memberikan simpati dan empati yang besar kepada saudara saudara kita yabg sedang menghadapi musibah ini," pungkasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok
Sekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok

Gerindra menyambut baik apa yang sudah diputuskan Presiden Jokowi dalam mengangkat siapapun menjadi menteri.

Baca Selengkapnya
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan

Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Bakal Tambah Bantuan Beras ke Warga Prasejahtera Hingga Juni 2024 jika APBN Cukup
Jokowi Bakal Tambah Bantuan Beras ke Warga Prasejahtera Hingga Juni 2024 jika APBN Cukup

Jokowi menyerahkan bantuan pangan cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat.

Baca Selengkapnya
Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi
Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.

Baca Selengkapnya
Besok, Jokowi Berikan Prabowo Kenaikan Pangkat Kehormatan Jadi Jenderal Bintang 4
Besok, Jokowi Berikan Prabowo Kenaikan Pangkat Kehormatan Jadi Jenderal Bintang 4

Prabowo sendiri pensiun dari TNI dengan pangkat Letnan Jenderal atau bintang tiga.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Jokowi akan Cek APBN Sebelum Lanjutkan Bansos: Kalau Anggaran Tak Memungkinkan Tidak Diteruskan
Jokowi akan Cek APBN Sebelum Lanjutkan Bansos: Kalau Anggaran Tak Memungkinkan Tidak Diteruskan

Jokowi menuturkan bantuan pangan dilanjutkan apabila anggaran tercukupi.

Baca Selengkapnya
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman

Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.

Baca Selengkapnya