Sekjen Demokrat: Survei Jokowi Terus Turun, Debat Kesempatan Emas Prabowo

Merdeka.com - Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan melihat tren elektabilitas Jokowi-Ma'ruf terus menurut jelang pencoblosan April 2019 nanti. Hal tersebut, membuat kubunya Prabowo-Sandiaga kian optimis dapat meraih kemenangan.
Hinca mengatakan, tren Jokowi yang terus turun membuat pertarungan semakin menarik. Dia yakin Prabowo akan unggul di akhir kompetisi.
"Tren 01 (Jokowi-Ma'ruf) terus turun dan tren 02 (Prabowo-Sandi) terus naik, itu fakta menarik yang bikin kontestasi ini makin dinamis. seperti main bola, sekarang memasuki babak kedua. Semua energi akan kami lakukan mempertahankan bahkan menambah keunggulan ini terus sampai dengan pluit akhir," jelas Hinca saat dihubungi merdeka.com, Rabu (9/1).
Salah satu cara untuk menyalip elektabilitas Jokowi yang menurut survei masih terpaut 20 persen, yakni dengan memanfaatkan momen debat. KPU akan menggelar debat perdana pada 17 Januari 2019 nanti.
Hinca melihat, debat bertema hukum, HAM, korupsi dan terorisme harus dijadikan momentum emas. Dengan demikian, Prabowo-Sandi akan semakin mudah memenangkan pertarungan.
"Debat-debat yang disiapkan KPU adalah kesempatan emas yang bisa meraih simpati publik. Selain itu, blusukan yang dilakukan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno makin intensif," kata Hinca.
"Sandiaga Uno sudah tembus 1000 titik dan Prabowo Subianto akan terus gerilya. Koalisi jalan sesuai strateginya masing-masing," tambah Hinca.
Diketahui, dalam survei terbaru indikator politik yang dilakukan pada 16-26 Desember 2018, Jokowi-Ma'ruf masih masih unggul dengan 54,9 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga 34,8 persen.
Tapi tren Jokowi turun jika dibandingkan survei dari September sampai Desember. Sementara Prabowo naik.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, kedua pasangan ini mengalami naik turun suara dalam tiga bulan terakhir dari bulan September, Oktober, dan Desember 2018.
Berdasarkan datanya di bulan September, Jokowi-Ma'ruf meraih 57,7 persen, kemudian menurun di bulan Oktober 53 persen, dan naik lagi di bulan Desember. Sedangkan Prabowo-Sandiaga, di bulan September 32,3 persen, kemudian menurun di Oktober sekitar 30 persen. Di Desember menguat 34,8 persen.
Sehingga apabila dihitung dari September sampai Desember, maka Jokowi-Ma'ruf turun 2,8 persen. Sementara persaingnya, Prabowo-Sandiaga naik 2,5 persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Prabowo Tegaskan Jokowi Tak Dikte Deklarasi Dukungan PAN dan Golkar
Prabowo menyatakan, Presiden Jokowi merupakan orang yang demokratis.
Baca Selengkapnya

Prabowo: Kalau Dinasti Jokowi Ingin Berbakti untuk Rakyat, Salahnya Apa?
Hal itu setelah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dipinang menjadi bakal Cawapres oleh Prabowo.
Baca Selengkapnya

Dekat dengan Jokowi, Prabowo Diprediksi Menang di Pilpres 2024
Prabowo Subianto memiliki potensi menang pada pesta demokrasi mendatang.
Baca Selengkapnya

Cak Imin Mau Temui Jokowi Desak Proyek Bandara di Buleleng Dilanjut: Selama Ini PKB Tak Pernah Minta Apa-Apa
Cak Imin optimistis akan ada hasil yang baik. Sebab sampai pemerintahan ini selesai, PKB masih berada dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Baca Selengkapnya

Prabowo: Dulu Saya Tahu Emak-Emak Banyak Kecewa Saya Gabung Jokowi
Menurut dia, persaingan di dalam kompetisi hal yang wajar tetapi tidak boleh berujung permusuhan.
Baca Selengkapnya

Usai Putusan MKMK, Jubir Anies: Kalau Jantan Seharusnya Prabowo Segera Ganti Cawapresnya
Prabowo dinilai tidak cukup percaya diri maju di Pilpres 2024 tanpa dukungan Jokowi.
Baca Selengkapnya

Dapat Dukungan Projo, Prabowo Kenang Momen 2 Kali Pilpres Bersaing dengan Jokowi Tapi Kini jadi Sahabat
Prabowo mengaku menjadi saksi bahwa Jokowi selalu bersikap membela rakyat Indonesia, terutama rakyat kecil.
Baca Selengkapnya