Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Momen Penting Puan Maharani dan Ganjar Pranowo saat Rakernas II PDIP

Momen Penting Puan Maharani dan Ganjar Pranowo saat Rakernas II PDIP Ganjar dan Puan. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Rakernas II PDI Perjuangan telah digelar pada 21-23 Juni lalu. Agenda rapat partai ini menampilkan sejumlah momen menarik dua tokoh yang digadang-gadang akan menjadi calon presiden atau calon wakil presiden dari PDI Perjuangan, yaitu Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Merdeka.com merangkum momen penting saat Puan dan Ganjar menjadi pusat kisah selama tiga hari di Rakernas II PDI Perjuangan:

Pujian untuk Puan

Ketua DPP Puan Maharani mendapatkan perhatian khusus dalam pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Saat pidato pembukaan Rakernas II pada Selasa (21/6), Megawati menyinggung putrinya itu secara personal. Megawati bercerita dilarang keluar oleh Puan selama pandemi Covid-19.

"Kebetulan Ketua DPR itu putri tercinta saya, itu galak sekali, saya tidak boleh keluar," kata Megawati.

"Mama terlalu bersemangat. Mama ingat umur Mama," kata Puan diucapkan Megawati.

Presiden RI Kelima itu juga memuji Puan sebagai Ketua DPR RI. Khususnya karena Puan menjadi ketua sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly & Related Meetings ke-144 di Nusa Dua, Bali

"Mbak Puan waktu IPU, IPU iku susah lho, lebih susah ngaturnya daripada kalau dengan pemerintahan," kata Megawati.

Megawati menegaskan, Puan menjadi Ketua IPU bukan karena relasi keluarga. "Jadi, bukan karena Mbak Puan anak saya. Ndak, susah lho dia bisa jadi ketua IPU," tegasnya.

Megawati Kesal

Saat ia memuji Puan, Megawati terlihat geram lantaran saat tepuk tangan, kader laki-laki yang hadir kurang memberikan apresiasi. Putri Bung Karno itu sampai mematikan microphone untuk menyentil kadernya agar tidak terdengar publik.

"Lah, kelihatan toh sing lanang tepuk tangannya ga wah, sing piye ngono loh. Jengkel banget deh," kata Megawati.

Puan pun menanggapi pujian Megawati itu sebagai sinyal dirinya mendapatkan dukungan menjadi calon presiden. Puan menegaskan kembali hak prerogatif memilih capres-cawapres berada di tangan Megawati.

"Lho kan tadi sudah disampaikan oleh Ibu Megawati bahwa ini bukan karena anaknya lho. Oleh karena itu ini bukan sinyal," kata Puan.

Makan Bakso Bersama

Hari terakhir Rakernas II menangkap momen kekeluargaan antara Megawati, Puan dan Prananda Prabowo. Sebelum digelar penutupan, Megawati, Puan, dan Prananda melakukan foto bersama awak media yang meliput Rakernas II. Usai penutupan, ketiganya kompak makan bakso malang di depan kantin Mustika Rasa, Sekolah Partai PDIP. Puan memesankan bakso untuk Mega. Ketiganya pun asyik melahap semangkuk bakso lengkap dengan kerupuk pangsit bersama kader PDIP lainnya.

Saat sesi wawancara media, Puan membantu wartawan bertanya kepada Megawati. Terutama terkait isu pencapresan.

"Ibu ketum udah ada belum DPP yang tahu isi hati ibu soal capres?" kata Puan kepada Megawati.

"Coba tanya sama DPP DPP-nya," jawab Megawati singkat.

Damai Dua Seteru

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hadir selama tiga hari Rakernas II sebagai gubernur yang diusung PDIP. Politikus PDIP ini juga menginap di sekolah partai bersama peserta yang lain.

Sebelum pembukaan Rakernas II, kader banteng riuh karena momen 'damai' Ganjar dan Ketua Bappilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. Pencalonan Ganjar sebagai calon presiden ditentang keras oleh Pacul.

Saat menunggu Rakernas II dibuka, Ganjar dan Pacul berjabat tangan hingga melakukan salam komando. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto juga ikut dalam salam komando.

Saat ditanya mengenai salam komando itu, Ganjar memandang hal ini agar semua kader partai kompak perintah ketua umum.

"Dalam komando ya kita tunjukan ini kan Rakernas nih, kita mesti kompak dari perintah ketum," kata Ganjar.

Bicara soal hubungannya dengan Pacul, Ganjar menyebut beda pendapat hal yang biasa. Tapi relasinya dengan Ketua Komisi III itu, ditegaskan Ganjar, merupakan teman lama sejak di kampus UGM.

"Itu biasalah, namanya juga seperti ramalan cuaca kadang hujan kadang panas," ujar Ganjar.

Ganjar Baca Rekomendasi Rakernas Terkait Capres

Tidak hanya perdamaian Ganjar dan Pacul jadi sorotan. Wacana pencalonan Ganjar di Pilpres 2024 jadi perhatian banyak pihak. Dalam pidato Rakernas II, Megawati memberikan peringatan keras kepada kader PDIP agar tidak main dua kaki dan tidak bermanuver. Ancaman dipecat disampaikan Mega. Pesan itu disampaikan tidak lama Rakernas NasDem mengumumkan rekomendasi Ganjar sebagai salah satu bakal calon presiden dari partai pimpinan Surya Paloh itu.

Sikap Megawati banyak dinilai sebagai sentilan kepada Ganjar. Namun, mantan anggota DPR RI ini menilai sentilan Megawati tidak personal. Tetapi mengingatkan seluruh kader untuk patuh terhadap Megawati sebagai ketua umum yang memiliki hak prerogatif untuk menentukan calon presiden dan calon wakil presiden.

"Ya Bu Mega mengingatkan kepada anak anaknya untuk semuanya dalam satu rapat barisan saya kira dalam konteks itu, semua sepakat kok, kalau kita bicara perintah partai, Ketum yang sudah mendapatkan mandat pemegang hak prerogatif," kata Ganjar.

"Dan itu Bu Mega tidak personal. Mbak Puan kemarin sudah berstatemen kok itu peringatan untuk semua untuk siapa pun yang ada di PDIP," tegasnya.

Seakan diperingatkan soal pencalonan di Pilpres 2024, Ganjar diberikan kesempatan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk membacakan rekomendasi Rakernas II. Ia membacakan rekomendasi bidang Ideologi Pancasila, Sistem Politik, dan Pemilu 2024. Pada poin keempat dari tujuh rekomendasi, berisi terkait pencalonan presiden dan wakil presiden Pilpres 2024.

Dibacakan Ganjar, Rakernas II menegaskan penetapan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung PDIP merupakan hak prerogatif Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Rakernas menegaskan kewenangan Megawati menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden PDIP berdasarkan keputusan Kongres V 2019, AD/ART Partai dan tradisi demokrasi partai.

"Rakernas II Partai menegaskan bahwa penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung oleh PDI Perjuangan pada Pemilu 2024, berdasarkan keputusan Kongres V Partai, AD/ART Partai, dan tradisi demokrasi Partai adalah hak prerogatif Ketua Umum Partai, Prof DR(H.C.) Megawati Soekarnoputri," ujar Ganjar.

(mdk/yan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puan soal Rencana Mahfud Mundur sebagai Menko Polhukam: Tunggu Waktu Tepat, Tak Usah Jadi Polemik

Puan soal Rencana Mahfud Mundur sebagai Menko Polhukam: Tunggu Waktu Tepat, Tak Usah Jadi Polemik

Puan meyakini Mahfud akan mundur di waktu yang tepat.

Baca Selengkapnya
PPP Belum Ambil Sikap Hak Angket Pemilu, Singgung Ketua DPR Puan Maharani di Luar Negeri

PPP Belum Ambil Sikap Hak Angket Pemilu, Singgung Ketua DPR Puan Maharani di Luar Negeri

Kendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.

Baca Selengkapnya
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu

Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu

Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mahfud Sebut Hak Angket Bisa Berujung Pemakzulan Jokowi, Begini Penjelasannya

Mahfud Sebut Hak Angket Bisa Berujung Pemakzulan Jokowi, Begini Penjelasannya

Proses hak angket di DPR bisa berjalan berbulan-bulan.

Baca Selengkapnya