Blak-blakan Sandiaga satu jam bersama Chairul Tanjung bahas Pilpres 2019
Merdeka.com - Berkoko putih lengan panjang dengan khas peci rajutan warna cokelat, Ketua Tim Pemenangan Gerindra, Sandiaga Uno silaturahmi ke rumah pengusahan beken, Chairul Tanjung, Jalan Teuku Umar, Menteng, Sabtu (16/6).
Sandi datang seorang diri sekitar Pukul 13.45 WIB. Kehadiran Sandi tentu memunculkan spekulasi politik. Terlebih, belakangan nama Chairul Tanjung disebut salah satu calon kuat kandidat Cawapres di Pilpres 2019.
Tanpa pengawalan, Wakil Gubernur DKI Jakarta itu langsung masuk ke rumah Chairul atau yang akrab disapa CT itu. Tak ada yang tahu, siapa saja yang hadir dalam pertemuan Sandi dan CT.
Sekitar Pukul 14.10 WIB, Sandi keluar rumah sang pengusaha media itu. Senyum semringah Sandi mengawali percakapan dengan media yang sudah menunggunya di luar. Dia sempat meminta media melakukan wawancara dengan latar kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Di luar saja, backgroundnya rumahnya Bu Mega," kata Sandi sembari bercanda.
Selama satu jam bertemu CT, dia mengakui membahas perihal politik. Bahkan politik yang lebih spesifik yakni menyangkut masalah ekonomi yang tengah dihadapi Indonesia.
Sandi mengaku sudah kenal lama dengan CT. Kala itu, dia bersama pemilik Carrefour Indonesia itu menjadi anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN).
"Tadi ada di sela-sela silaturahim beliau sempat ada diskusi menarik soal ekonomi bahwa diperlukan bangsa Indonesia ini sebetulnya elite politik itu untuk bisa memfokuskan suatu gagasan untuk membangun bangsa ini yang ada pilarnya di dua pilar," jelas Sandi usai bertemu CT.
Dia melanjutkan, pertama di pilar berpusat ekonomi ini bukan ekonomi makro, tapi ekonomi mikro. Ekonomi rumah tangga, ekonomi pasal 33 ekonomi yang berfokus pada ekonomi Pancasila dimana kita menciptakan lapangan pekerjaan dan memastikan jeratan biaya hidup yang meningkat bisa tersolusikan itu satu.
Kedua, lanjut Sandi, justru elite politik ini dihadirkan pilpres yang menyatukan, perlu berpikir tentang bangsa secara keseluruhan jangan berpikir hanya fokus individu-individu atau partai per partai, tapi tentang bagaimana koalisi kenegaraan ini bisa menghasilkan platform ekonomi.
"Jadi itu yang Pak Chairul sampaikan ke kita. Dan ini cocok dengan kami di Gerindra yang lagi bicara kemitraan untuk membangun bangsa kita. Menariknya ini di bulan suci enggak bicara tentang hal-hal yang memecah belah justru hal-hal yang menyatukan kita," kata Sandi.
Saat ditanya, apakah sosok CT pas apabila disandingkan dengan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto di Pilpres 2019, Sandi mengamini. Menurut dia, saat ini bangsa Indonesia memang membutuhkan sosok yang ahli di bidang ekonomi.
Dia pun berharap, pembicaraan ini menjadi awal koalisi Gerindra untuk menghadapi Pilpres 2019. Terlebih dia yakin, kondisi politik saat ini masih sangat cair. Meskipun, CT bukan seorang politisi.
"Beliau bukan elite politik, tapi beliau dilihat sebagai salah satu solusi ke depan bangsa ini," kata Sandi.
Sayang, pertemuan ini hanya diungkapkan oleh Sandiaga Uno. Sementara CT sendiri memilih untuk tak melakukan wawancara dengan media. Meskipun awalnya, pihak CT menjanjikan ada jadwal wawancara, namun hal itu dibatalkan.
Sandi sendiri tak ingin berspekulasi akan muncul duet Prabowo-CT di Pilpres 2019 nantinya. Menurut dia, saat ini yang perlu disampaikan adalah gagasan membangun Indonesia ke depan, bukan soal posisi capres atau cawapres.
"Cocok sekali pemikiran beliau bahwa satu lapangan pekerjaan dan gerakan ekonomi untuk memastikan biaya hidup terjangkau," cetus Sandi.
"Kan perhatian elite ini siapa-siapa, nah oke kita di-bottleneck-in dikavling siapa-siapanya, kita bergerak ke arah gagasan, tadi di pak Idrus Marham juga bicara gagasan di Pak Darmin (Nasution) juga bicara gagasan ekonomi kelihatannnya makin mengecurut," tambah Sandi yang sebelum bertemu CT, menghadiri silaturahmi bersama Idrus Marham dan Darmin Nasution.
Sandi mengakui, sosok CT ahli dan bisa diandalkan di bidang ekonomi. Menurut dia, CT juga punya suatu differensasi yang kuat, ekonomi mikronya sangat jelas dan berharap pembicaraan ini berlanjut.
Menurut Sandi, Gerindra sangat terbuka membuka peluang Cawapres bagi non partai politik. Tapi tentunya, pembahasan capres dan cawapres ini nanti akan dibahas bersama koalisi yang sedang dibangun saat ini.
"Politik cair dan saya yakin begitu melihat figurnya nanti pada saat yang tepat bukan sekarang kita harus melepaskan kepentingan sama-sama dan harus melihat kepentingan bangsa," kata Sandi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernah Berpasangan di Pilpres 2019, Kini Sandiaga Ucapkan Selamat ke Prabowo
Dia berharap semoga persaudaraan dalam membangun negeri bisa lebih diperkuat
Baca SelengkapnyaSambil Lari Pagi, Ganjar Ingatkan Warga Jangan Dikasih Bantuan Lalu Geser Pilihan
Ganjar meyakini, rakyat Indonesia bakal memilih calon pemimpin bangsa sesuai pilihan dan hati
Baca SelengkapnyaSandiaga soal Ucapan 'Ndasmu Etik' Prabowo Ditanggapi Anies Viral: Dua-duanya Mantan Saya, Putra Terbaik bangsa
Sandiaga mengaku sangat menghormati Prabowo dan Anies.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Serahkan Jam Tangan hingga Sepatu ke Simpatisan PPP, Sandiaga Uno Terpaksa Nyeker di Malang
Ketua Bappilu PPP Sandiaga Salahuddin Uno terpaksa nyeker atau tidak mengenakan alas kaki saat memberikan sambutan di depan simpatisan partainya.
Baca SelengkapnyaDua Pekan Kampanye di Jateng, Ini Alasan Ganjar
Jawa Tengah termasuk medan pertempuran yang diperbutkan antar kandidat calon presiden.
Baca SelengkapnyaSandiaga Berbagi Pengalaman Debat Cawapres Kepada Mahfud: Beliau Sangat Mumpuni Bisa Jawab Diinginkan Masyarakat
Menurut Sandiaga, Mahfud tinggal menyampaikan pesan berdasarkan pengalaman dimilikinya bisa diterima masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaPSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaSandiaga usai Ditertawakan soal PPP Tak Lolos ke DPR: Pak Jokowi Bilang Banyakin Doa
Sandiaga Uno menanggapi santai dijadikan tertawaan Presiden Jokowi dan para menteri kabinet soal PPP yang gagal masuk DPR RI.
Baca SelengkapnyaKampanye di Maluku, Ganjar: Kita Bisa Kendalikan Panasnya Situasi Politik
“Kita bisa kendalikan dari panasnya politik, mungkin pilihan kita berbeda tapi hormatilah pilihan itu," kata Ganjar
Baca Selengkapnya