Bamsoet Tegaskan Tak Buat Kesepakatan dengan Airlangga Tidak Maju di Munas
Merdeka.com - Wakorbid Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo angkat bicara terkait wacana maju sebagai calon ketua umum Golkar pada Munas Desember. Bamsoet mengaku tidak ada kesepakatan dengan pesaingnya petahana Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk tidak maju karena didorong sebagai ketua MPR.
Bamsoet mengatakan, dirinya maju sebagai ketua MPR karena penugasan partai. Saat itu, Bamsoet dan Airlangga sepakat untuk rehat sementara dari persaingan kursi orang nomor satu Golkar.
"Saya maju ketua MPR itu kan penugasan partai. Ketika itu kita cooling down ada tujuan partai yang lebih besar lagi yaitu mendapatkan posisi ketua MPR atau pimpinan MPR," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11).
Ditambah, situasi ketika itu menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Dia mengatakan, sengaja rehat untuk menjaga kondusifitas internal Golkar maupun di luar partai.
"Dan kemudian ada suasana untuk menjaga situasi yang kondusif, tidak ada gejolak baik di partai Golkar maupun di luar partai Golkar sampai presiden dipilih. Jadi sudah terlewati" kata Bamsoet.
Saat itu, Bamsoet berpikir melakukan cooling down agar kubu Airlangga turut merangkul pendukungnya di internal partai. Tetapi, yang terjadi malah pendukung Bamsoet tak dapat kursi alat kelengkapan dewan sampai tidak mendapatkan kursi di komisi yang diinginkan di DPR.
"Itulah barangkali mungkin saja yang membuat para pendukung saya lebih militan. Dan daerah-daerah melihatnya juga tidak ada niat baik untuk merangkul semua yang sedang berkontestasi di partai Golkar," ucapnya.
Dia menampik tidak berniat maju kembali sebagai calon ketua umum Golkar. Bamsoet mengatakan, niatan itu sudah jauh hari menyampaikannya.
Untuk saat ini sikapnya masih menunggu pengumuman resmi jadwal Munas Golkar. Bamsoet mengaku akan merespons dukungan DPD tingkat satu dan dua saat tanggal Munas diumumkan
"Jadi intinya maju dan tidaknya sangat tergantung dorongan para pemilik suara di daerah-daerah," kata Ketua MPR itu.
Bamsoet mempertanyakan isu yang dilempar bahwa ada komitmen bakal tak maju Munas karena didorong Airlangga sebagai ketua MPR. Dia menegaskan tidak pernah ada komitmen tersebut apalagi kesepakatan berkekuatan hukum.
"Dalam politik tidak ada, dan di Partai Golkar itu adalah panggilan tugas, dalam unsur partai itu panggilan tugas. Jadi tanya sama yang menyatakan komitmen itu komitmen di mana," kata dia.
Soal pernyataan mendukung Airlangga sebagai ketua umum, Bamsoet menjelaskan, pernyataan itu sebagai bentuk dukungan siapapun yang maju dalam Munas. Tanpa terkecuali Airlangga. Agar Munas Golkar tidak terjadi aklamasi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Depan Bamsoet, Airlangga Tegaskan Tidak Ada Munas Golkar sampai Desember 2024
Di depan Bamsoet, Airlangga Hartarto menolak berbicara soal Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaPotret Airlangga Duduk Sebelah Bamsoet saat Rapat di Tengah Isu Munas Golkar
Airlangga terlihat duduk di sebelah Bamsoet di tengah isu Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaDua Kali Pantun Bamsoet di Sidang MPR Singgung Capres Harus Lanjutkan Pembangunan Jokowi
Bamsoet menyinggung koalisi, Capres dan pembangunan Jokowi lewat pantun di Sidang Tahunan MPR
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bamsoet Tegaskan Golkar Terbuka untuk Jokowi
Waketum Golkar Bamsoet menegaskan partainya terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung
Baca SelengkapnyaPantun Bamsoet di Sidang Tahunan MPR Singgung Koalisi Partai, Begini Isinya
Bamsoet mengawali pidatonya dengan menyampaikan pantun soal koalisi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Pede Menang Aklamasi di Munas Golkar
Munas Partai Golkar rencananya bakal digelar Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos
Menko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).
Baca SelengkapnyaKutip Ucapan Megawati, Bamsoet Bicara Wacana MPR Kembali jadi Lembaga Tinggi Negara
Menurut Bamsoet, MPR diubah kedudukannya sehingga tidak lagi menjadi lembaga tertinggi negara.
Baca SelengkapnyaAirlangga Harap Golkar Dapat Jatah Lima Kursi di Kabinet Prabowo-Gibran
Airlangga berharap bisa mendapatkan jatah lima kursi di kementerian pemerintahan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya