TNI Identifikasi Penyebar Hoaks Laksamana Yudo Dukung Anies Baswedan
Merdeka.com - Pihak TNI telah membentuk tim untuk mencari pelaku penyebar hoaks yang menyebut bahwa Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama ribuan prajurit disebut mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Presiden 2024. Pelaku pun berhasil terlacak melalui tim siber TNI.
Pengunggah video hoaks itu berasal dari akun channel youtube Menara Istana.
"Kita ada timnya dari siber dari intel, Danpom. Kurang lebihnya sudah kelihatanlah," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Julius Widjojono saat dikonfirmasi, Selasa (23/5).
Julius mengungkapkan pada saat pihaknya mencoba mencari keberadaan pelaku berhasil mendapatkan nomor yang bersangkutan. Diketahui pelaku menggunakan nomor palsu.
Hingga sejauh ini, dikatakan Julius kalau pelaku penyebar video hoaks dukungan Yudo terhadap Anies merupakan orang sipil.
"Iya (pengunggah video hoaks) sipil," ujarnya.
Kendati itu, dirinya enggan untuk membeberkan identitas pelaku. Namun pihaknya saat ini masih terus mengumpulkan sejumlah barang bukti keterkaitan video hoaks tersebut yang nantinya akan diserahkan kepada aparat kepolisian.
"Kita sedang mendalami. Kalau bila sudah dipastikan orangnya akan diserahkan ke pihak kepolisian, bila datanya lengkap," ucap Julius.
Lebih lanjut, Julius juga mengimbau kepada pelaku apabila memiliki itikad baik agar segera meminta maaf. "Kalau dia mau minta maaf ya bagus dari pada dikejar," tegasnya.
Akun YouTube Menara Istana Dilaporkan
Akun channel youtube Menara Istana yang sebarkan video hoaks Panglima TNI Yudo Margono bersama ribuan prajurit disebut mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Presiden 2024 dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Laporan tersebut dibuat oleh kelompok Advokat Merdeka Pembela Rakyat (Ampera) pada Senin (22/5/2023), dan teregistrasi nomor LP/B/2803/V/2023/ SPKT/PoldaMetroJaya. Atas pihak pelapor adalah Hartono anggota (kelompok) Ampera.
"Namanya (akun youtube yang dilaporkan) Menara Istana, akun YouTube. Kita belum tahu (Pemiliknya)," kata Ketua Kelompok Ampera, Muhammad Mualimin kepada wartawan, ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/5).
Berbekal sejumlah bukti video hoaks yang disebarkan akun tersebut, Mualimin turut menjerat pemilik akun YouTube Menara Istana yang belum diketahui identitasnya dengan Pasal 14 dan 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Hukum Pidana.
Tujuan pelaporan karena merasa kasus ini merupakan pidana umum murni dengan dugaan penyebarnya adalah masyarakat sipil sehingga yang menangani adalah pihak kepolisian.
"Iya. Ini diniatkan supaya biarkanlah ini diproses oleh kepolisian karena ini kan pidana murni. Ini bukan kapal selam negara asing yang masuk ke Indonesia sehingga TNI yang turun tangan. Bukan begitu," kata dia.
"Ini hanya berita bohong. Jadi ini kewenangan kepolisian supaya nanti kepolisian yang menindak. Kalau seandainya kok pelakunya anggota TNI baru itu dilimpahkan ke Polisi Militer," tambah dia.
Sementara, Mualimin menjelaskan alasannya agar kasus ini ditangani pihak kepolisian. Karena, adanya kemungkinan pelaku adalah masyarakat sipil, sehingga mencegah adanya tindakan di luar hukum yang dilakukan TNI.
Beredar sebuah video yang menyebut bahwa Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama ribuan prajurit disebut mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Presiden 2024.
Dalam thumbnail video terlihat Panglima TNI bersama Anies Baswedan sedang berfoto bersama dengan para prajurit TNI. Video tersebut berjudul:
"Di pimpin langsung panglima yudo Margono !! ribuan TNI resmi deklarasikan Anies presiden 2024."
Mabes TNI telah memastikan video yang menarasikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama ribuan prajurit deklarasi dukung Anies Baswedan sebagai Presiden 2024 adalah hoaks.
"Berita viral yang dimuat MI (Menara Istana) berdurasi delapan menit dan dua detik dengan judul “di pimpin langsung panglima yudo Margono !! ribuan TNI resmi deklarasikan Anies presiden 2024” adalah hoaks," kata Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus, Aidil dalam keterangannya, dikutip Rabu (17/5).
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menang satu putaran, begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut, bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilpres 2024 akan berdampak besar bagi perjalanan kehidupan bernegara Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies menghormati seluruh pilihan rakyat Indonesia pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Ke-12, Jusuf Kalla mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan nomor 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaBerikut potret 74 personil polisi Satgas pengamanan Capres Anies Baswedan yang telah selesai bertugas.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto balas menyentil Jenderal Dudung yang menanggapi ucapan Megawati Soekarnoputri soal netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaMenurut Ade Safri, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Baca Selengkapnya