Tidak Ada Perayaan Tahun Baru di Banda Aceh, Seribuan Polisi akan Disebar
Merdeka.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banda Aceh akan menurunkan 1.200 personel untuk pengamanan malam tahun baru di Kota Banda Aceh. Ribuan polisi itu berjaga untuk antisipasi adanya kegiatan perayaan tahun baru yang disebut bertentangan dengan syariat Islam.
"Pada akhir tahun 2022 ada momen pergantian tahun, mendasari kegiatan dan situasional, Banda Aceh yang memberlakukan syariat Islam di sini Polri telah menyampaikan imbauan terkait dengan tidak menyambut tahun baru 2023 secara hura-hura," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto, Kamis (29/12).
Joko menyebut, Polresta Banda Aceh menyiapkan 1.200 personel yang ditempatkan di semua titik dalam sembilan kecamatan di Kota Banda Aceh dan 10 kecamatan di Kabupaten Aceh Besar.
"Selain empat Pospam dan dua Posyan, Polresta Banda Aceh menambahkan dua pos tambahan di simpang lima dan di kawasan Ulee Lheue," sebutnya.
"Hal ini perlu dilakukan karena aktivitas perayaan tahun baru tersebut tidak sesuai dengan kearifan lokal dan ketentuan syariat Islam yang berlaku," tambahnya.
Sebelumnya, Forkopimda Banda Aceh telah mengimbau masyarakat agar tidak melakukan perayaan malam pergantian tahun dengan membakar petasan, meniup terompet, atau kegiatan hura-hura lainnya dalam wilayah Kota Banda Aceh.
Forkopimda Banda Aceh juga akan melakukan pemantauan pada saat malam pergantian tahun baru agar imbauan yang telah dikeluarkan dipatuhi oleh segenap masyarakat.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perayaan malam tahun baru bertentangan dengan syariat Islam dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaForum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Banda Aceh telah mengeluarkan seruan bersama untuk mengatur tata laksana ibadah selama bulan puasa Ramadan 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaSebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap pelaku kejahatan dan laporkan apabila mengalami ataupun mengetahui adanya aksi kejahatan.
Baca SelengkapnyaKetiga pengungsi Rohingya yang lari tersebut adalah laki-laki, Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19).
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaKelompok remaja yang menamakan diri gengnya dengan 'Kampung Tengah' itu kerap beraksi kekerasan.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSedianya, Siskaeee diperiksa pada Senin (8/1/2024) kemarin.
Baca Selengkapnya