Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tentara U-Boat Jerman bantu gerilyawan RI lawan Belanda

Tentara U-Boat Jerman bantu gerilyawan RI lawan Belanda Enam orang Nazi yang bantu perjuangan RI . ©2013 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Beberapa awak kapal selam U-Boat Jerman pernah bergabung dengan gerilyawan Indonesia. Mereka berjuang bersama-sama karena merasa senasib, ditindas Belanda.

Jerman mengirimkan armada kapal selam U-Boat ke Indonesia selama Perang Dunia II. Mereka menjadi sekutu Jepang menghadapi Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Belanda dan negara sekutu.

Setelah Jepang kalah tahun 1945, Belanda kembali datang ke Indonesia. Mereka ingin kembali menjajah Indonesia. Belanda pun menangkap orang-orang Jerman yang masih berada di Indonesia. Tak cuma tentara, warga sipil Jerman juga ditangkapi. Belanda kemudian menahan 260 orang Jerman di Pulau Onrust, Teluk Jakarta.

Peneliti soal Jerman dan Nazi di Indonesia, Alif Rafik Khan menjelaskan banyak mantan Kriegsmarine atau angkatan laut Jerman yang kemudian bergabung dengan gerilyawan Republik Indonesia untuk melawan Belanda.

"Mereka membantu soal teknik persenjataan dan strategi. Karena saat itu kan banyak gerilyawan yang belum mengerti," kata Alif.

Alif mencontohkan beberapa awak kapal selam U-195 berniat bergabung dengan pejuang Indonesia di Bogor. Sayangnya mereka ditangkap Belanda di Pasar Pesing, Jakarta Utara.

"Tentara Jerman ini ditahan di Penjara Glodok, terus di Pulau Onrust bulan September 1945-Januari 1946, sebelum dipindahkan ke Malang sampai dengan tahun 1948 karena Inggris dan Belanda khawatir mereka berupaya dibebaskan oleh TKR dan para pejuang kemerdekaan lainnya," kata Alif kepada merdeka.com, Jumat (22/11).

Alif memberikan foto bersejarah para prajurit tersebut. Enam mantan anggota Angkatan Laut Jerman dengan tubuh kurus dan pakaian seadanya.

Berdiri, dari kiri ke kanan: Oberleutnant zur See Fritz Arp, Wachtoffizier, Maschinenmaat Erich Döring, dan Hans Philipsen. Jongkok: Alfred Pschunder, Maschinenobergefreiter Heinz Ulrich dan Oberleutnant (Ing.) Herbert Weber.

"Saya tidak berhasil menemukan keterangan mengenai Philipsen serta Pschunder dalam daftar 95 orang yang pernah bertugas di U-195, karenanya bisa dipastikan

mereka bukanlah awak kapal selam tersebut, tapi kemungkinan anggota Kriegsmarine lainnya yang ditempatkan di Indonesia," jelasnya.

Selain mereka, ada juga Werner dan Lösche, awak kapal selam U-219. Mereka melarikan diri dari Pulau Onrust dan bergabung dengan pemerintah Indonesia. Werner kemudian tewas saat merakit senjata untuk pejuang Indonesia.

Walau membantu pejuang RI, nasib sebagian tentara Jerman cukup nahas. Mereka dibunuh gerilyawan Indonesia karena disangka orang Belanda. Maklum, dari sisi tubuh dan penampilan, sepintas orang Belanda dan Jerman tampak sama.

Letnan Satu Laut Willi Schlummer dan Letnan Insinyur Wilhelm Jens misalnya, mereka terbunuh oleh pasukan gerilyawan di Bogor. Lagi-lagi karena disangka orang Belanda.

Gugur di negeri asing, ribuan kilometer dari kampung halaman mereka. Mencoba membantu perjuangan negeri asing yang tak mereka kenal mempertahankan kemerdekaannya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jejak Nazi Jerman di Bumi Sumatra, Tenggelamnya Kapal Van Imhoff hingga Republik Nias Merdeka
Jejak Nazi Jerman di Bumi Sumatra, Tenggelamnya Kapal Van Imhoff hingga Republik Nias Merdeka

Banyak orang yang tak tahu jika jejak Nazi Jerman pernah menduduki wilayah Bumi Sumatra tepatnya di Pulau Nias.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang

Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya
Ratusan Pemudik ke Jakarta Naik Kapal Perang TNI AL dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Ratusan Pemudik ke Jakarta Naik Kapal Perang TNI AL dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh mengangkut pemudik dari Pelabuhan Tanjung Emas ke Jakarta

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo Tegaskan Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina: Kita Siap Kirim Pasukan Perdamaian dan Kapal RS
Prabowo Tegaskan Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina: Kita Siap Kirim Pasukan Perdamaian dan Kapal RS

Menurut Prabowo, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian dan kapal rumah sakit untuk Palestina.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia

Baca Selengkapnya
Ternyata di Laut Indonesia Masih Banyak Ranjau Peninggalan Perang Dunia II, ini 2 Kapal Perang Canggih Baru Milik TNI AL Siap Memburunya
Ternyata di Laut Indonesia Masih Banyak Ranjau Peninggalan Perang Dunia II, ini 2 Kapal Perang Canggih Baru Milik TNI AL Siap Memburunya

Potret kapal perang pemburu ranjau di dasar laut milik TNI AL.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Masjid Istiqlal yang Tidak Banyak Orang Tahu
5 Fakta Masjid Istiqlal yang Tidak Banyak Orang Tahu

Lima fakta Masjid Istiqlal yang tidak banyak orang tahu

Baca Selengkapnya
Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman
Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman

Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.

Baca Selengkapnya
Sejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera
Sejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera

Selain penyalur informasi terkini, kantor ini juga menjadi sarana penghubung antara pers Belanda dan pers yang ada di Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya
Prabowo Lepas KRI dr Radjiman Kirim Bantuan ke Gaza: Saudara akan Melewati Kawasan Laut Berbahaya
Prabowo Lepas KRI dr Radjiman Kirim Bantuan ke Gaza: Saudara akan Melewati Kawasan Laut Berbahaya

Kapal akan mengarungi laut dan diprediksi mencapai waktu sekitar 52 hari perjalanan.

Baca Selengkapnya