Tangani kasus berita hoax Sultan HB X, Polda DIY bentuk tim khusus
Merdeka.com - Kasus pencatutan nama Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat sekaligus Gubernur DIY, Sri Sultan HB X oleh sebuah portal media online Metronews.tk mendapat perhatian serius kepolisian. Mereka sampai membuat tim khusus dalam menindaklanjuti laporan dari Sri Sultan HB X.
Menurut Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yulianto, tim khusus dibentuk berisikan para penyidik ahli pada bidang IT. Sebagian besar penyidik merupakan penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda DIY.
"Para penyidik yang masuk tim sudah terbiasa dalam menangani kasus cyber. Mereka ahlinya dalam kasus seperti itu," terang Yulianto, Kamis (20/4).
Yulianto menambahkan bahwa perkembangan jumlah personel tim akan menyesuaikan dengan kebutuhan. Bisa saja, lanjut Yulianto, tim menambah memasukkan ahli-ahli IT lainnya untuk membantu pengungkapan kasus berita hoax yang mencatut nama Sri Sultan HB X.
"Salah satu tugasnya tim khusus adalah mengungkap keberadaan portal pengunggah berita hoax tentang Sri Sultan HB X," jelas Yulianto.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Sri Sultan HB X melaporkan sebuah portal berita online mencatut namanya dalam sebuah pemberitaan memojokkan salah satu etnis tertentu. Sri Sultan HB X melaporkan kasus ini ke Polda DIY pada Rabu (19/4) yang lalu.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertemuan Ganjar dan Sultan HB X ini digelar di Gedhong Wilis yang berada di Kompleks Kantor Gubernur DIY
Baca SelengkapnyaUsai pertemuan selama lebih kurang satu jam, Kaesang langsung meninggalkan Kantor Gubernur DIY tanpa memberi pernyataan apapun.
Baca SelengkapnyaPertemuan antara Presiden Jokowi dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X dilakukan di Keraton Kilen, Keraton Yogyakarta beberapa waktu lalu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengungkap sederet fakta Aty Kodong, Dulu rumah sederhana kini rumahnya bak istana
Baca SelengkapnyaUsai pertemuan, Prabowo menyebut dirinya berterimakasih pada Sultan HB X atas pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaJokowi tak membantah dirinya meminta Sri Sultan HB X untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut sebagai warga (kawulo) yang tumbuh besar di Yogyakarta merasa terhormat bisa diterima oleh Sultan HB X.
Baca SelengkapnyaPertemuan tertutup tersebut dilakukan di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut dirinya menjadi orang pertama yang diterima oleh Sultan HB X ketimbang orang lain.
Baca Selengkapnya