Tahanan Kasus Penggelapan Motor di Kantor Polisi Tasikmalaya Ditemukan Tewas
Merdeka.com - Seorang tersangka kasus penggelapan kendaraan bermotor yang tengah ditahan di Polsek Indihiang, Resor Kota Tasikmalaya, Selasa (18/5) ditemukan meninggal dunia di dalam selnya. Diduga, tahanan yang berinisial RH (71) itu meninggal akibat penyakit jantung. Ia juga diketahui Positif Covid-19 hasil rapid antigen.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Doni Hermawan menyebut bahwa RH awalnya ditemukan dalam kondisi telungkup sekitar pukul 09.30 oleh teman satu selnya. Teman satu selnya kemudian menginformasikan hal tersebut kepada petugas jaga.
"Oleh petugas dicek kondisinya. Hasilnya diketahui sudah dingin atau tak ada tanda-tanda kehidupan. Tapi untuk memastikan kondisi tahanan itu kita bawa ke rumah sakit. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa tahanan itu meninggal dunia," sebut Kapolres.
RH, diungkapkan Kapolres, diketahui ditahan sejak 2 April 2021 karena diduga menjadi pelaku dalam kasus penggelapan bermotor. Berkas kasusnya, diketahui sudah dalam proses pelimpahan dan tinggal menunggu P21.
Berdasarkan keterangan yang diterimanya, selama RH ditahan di Polsek Indihiang tidak ada tanda-tanda sakit. "Setiap pagi, petugas juga selalu mengecek kondisi tahanan. Hasil visum juga menunjukan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kemungkinan jantung, tapi perlu dipastikan melalui autopsi," ungkapnya.
Pihaknya mengaku siap melakukan autopsi terhadap jenazah Rh jika diperlukan untuk memastikan penyebab kematiannya. Namun diluar hal tersebut, Kapolres mengatakan bahwa hasil rapid antigen RH dinyatakan positif Covid-19.
Sementara itu, kuasa hukum RH, Damas mengatakan bahwa berdasarkan keterangan yang didapatnya dari pihak keluarga, kliennya diketahui tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Walau begitu, pihak keluarga kepadanya mengaku menerima peristiwa meninggalnya keluarga mereka di dalam sel tahanan itu.
Selain itu, Damas juga mengaku sudah menerima kabar bahwa kliennya diketahui positif Covid-19, namun belum melihat langsung hasilnya.
"Pihak keluarga sedang mempertimbangkan apakah akan dimakamkan di Bandung atau di tempat pemakaman khusus Covid-19," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengawalan ini dilakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pemudik sepeda motor.
Baca SelengkapnyaSaksi warga dan pelaku N karena mengalami luka-luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Husada.
Baca SelengkapnyaKetika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi menyampaikan, tidak ada larangan mudik menggunakan sepeda motor. Namun, sebaiknya dihindari.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaBeruntung, polisi segera datang ke lokasi dan meredam amarah warga. Usai diamankan, kedua pelaku dibawa ke Mapolsek Kota untuk diinterogasi.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaKesabaran BH (69) habis karena putranya RN (26) kerap menggadaikan sepeda motor diam-diam. Dia melapor ke polisi dan anak kandungnya itu pun ditangkap.
Baca Selengkapnya