Soal Calon Kapolri, Mabes Polri Tunggu Keputusan Presiden Jokowi
Merdeka.com - Jenderal Idham Azis akan memasuki masa pensiunnya sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara. Dia akan mengakhiri jabatannya itu pada Januari 2021. Dengan akan berakhirnya jabatan Idham Azis sebagai Kapolri, sejumlah nama calon pengganti pun sudah mulai bermunculan seperti Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfhi, Kapolda Jawa Timur Irjen Fadil Imran dan beberapa Perwira Tinggi (Pati) Polri lainnya.
Menanggapi adanya nama atau bursa calon Kapolri tersebut, Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengaku menghormati pendapat dari pihak di luar Polri.
"Terkait bursa calon Kapolri, tentunya kami sangat menghormati itu pendapat dari yang di luar Polri terkait dengan mengkait-kaitkan bursa Kapolri," kata Awi, Jumat (13/11).
Jenderal bintang satu ini menegaskan, pihaknya ingin masyarakat menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait siapa yang akan menggantikan Idham Azis sebagai Kapolri.
"Tapi kembali lagi, Mabes Polri sangat menghormati terkait dengan keputusan penunjukan Kapolri adalah hak prerogatif dari Presiden Republik Indonesia," tegasnya.
"Jadi, mari kita sama-sama kita tunggu, bagaimana keputusannya nanti, tentunya daripada waktu yang daripada Presiden yang akan mengumumkan itu ya," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua IPW Neta S Pane memprediksi akan terjadi mutasi besar-besaran di tubuh Polri menjelang pergantian Kapolri Jenderal Idham Azis yang akan resmi pensiun pada awal 2021.
"Dalam mutasi itu akan ada dua sampai tiga jenderal bintang dua yang bakal naik menjadi bintang tiga. Para perwira yang naik menjadi bintang tiga itu dipastikan akan masuk dalam bursa calon Kapolri untuk menggantikan Idham Azis," katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/11).
Berdasarkan data dihimpun IPW, pensiunnya Kapolri Jendral Idham Aziz yang baru menjabat 15 bulan akan ikut disusul setidaknya ada 30 jenderal perwira Polri yang bakal pensiun.
"Para jenderal itu pensiun mulai dari bulan November, Desember, dan Januari 2020. Mereka yang pensiun itu terdiri dari tiga komisaris jenderal (Komjen), delapan inspektur jenderal (Irjen), dan 19 brigadir jenderal (Brigjen)," ungkapnya.
Neta menambahkan, angkatan yang paling banyak pensiun datang dari alumni Akpol angkatan 86 terdapat 15 jenderal yang pensiun, terdiri dari empat Irjen dan 11 brigjen. Akpol 85 ada 14 jenderal, tiga Komjen, empat Irjen dan tujuh Brigjen.
"Termasuk Akpol angkatan 87 ada satu jenderal yang pensiun dengan pangkat Brigjen. Begitu juga Akpol angkatan 88A teman satu angkatan Idham Azis hanya satu Brigjen yang pensiun, yakni Brigjen Ahmad Fachruzzaman yang pensiun pada 10 Januari nanti," ujarnya.
"Sementara tiga komisaris jenderal yang akan pensiun adalah Kepala BNN Komjen Heru Winarko yang pensiun 1 Desember, Sekjen Kementerian KKP Komjen Antam Novembar, dan Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Didid Widjarnardi," sambung Neta.
Dengan adanya tiga Komjen yang bakalan pensiun, Neta memprediksi, adanya tiga perwira Polri yang berpangkat Irjen akan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Komjen.
"Ketiga Pati yang disebut sebut akan naik menjadi bintang tiga itu adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Nana, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfhi, dan Kapolda Jawa Timur Irjen M Fadil. Selain itu, jika Polri jadi menaikkan pangkat Dankor Brimob dari bintang dua menjadi bintang tiga, peluang Dankor Brimob masuk bursa calon Kapolri pun terbuka lebar," terangnya.
Atas hal itu, Neta melihat dengan adanya pergeseran sejumlah jenderal bintang dua menjadi bintang tiga, bursa calon Kapolri pengganti Idham Azis nantinya akan semakin riuh.
"Yang pasti sebelum pensiun 30 Januari 2021, kepemimpinan Kapolri Idham Azis masih akan diuji lagi dengan dua even besar, yakni pengamanan Pilkada Serentak 9 Desember dan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2021," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok pria berbadan kekar ini selalu berada di sisi Presiden Joko Widodo dan sudah dikenal sebagai 'perisai hidup'.
Baca Selengkapnyalkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.
Baca SelengkapnyaIstri Kepala Staf Angkatan Darat (kasad) sebut punya cita-cita suaminya jadi Danjen Kopassus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada huruf a dokumen itu disebutkan tiga pertimbangan yang melatarbelakangi keputusan tersebut
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSehingga, pekerjaan untuk pemerintahan berikutnya akan bisa langsung berjalan.
Baca SelengkapnyaPengukuhan Pengurus Kwarnas Pramuka periode 2023-2028 berdasarkan Keputusan Presiden.
Baca Selengkapnya