Satgas Covid-19: Indonesia Duduki Peringkat ke-9 Kematian Kumulatif Tertinggi Dunia
Merdeka.com - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan persentase kematian Covid-19 di Indonesia mencapai 3,2 persen. Ini menunjukkan, persentase kematian di Indonesia lebih tinggi dari dunia yang hanya 2,09 persen.
"Kematian di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dunia," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (10/8).
Dalam beberapa pekan terakhir, kematian akibat Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Khusus hari ini, kematian yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu bertambah sebanyak 1.038, sehingga total kumulatifnya menjadi 128.252 orang.
"Masih tingginya penambahan kematian di Indonesia menyebabkan Indonesia menduduki peringkat ke-9 kematian kumulatif tertinggi di dunia," ujarnya.
Pemerintah, kata Wiku, terus berupaya menekan kasus kematian Covid-19. Salah satu caranya, terus memasifkan upaya 3T, yakni Testing (pemeriksaan), Tracing (penelusuran) dan Treatment (perawatan).
"Pemerintah terus memasifkan upaya 3T," tutur dia.
Melalui 3T, lanjut Wiku, akan banyak kasus positif Covid-19 yang terdeteksi. Adanya penemuan dini kasus Covid-19 akan berdampak pada terjadinya penambahan pasien sembuh.
"Hal ini secara paralel dapat menurunkan peluang penambahan kasus, meningkatkan angka kesembuhan yang berimbas pada penurunan angka kematian," tutupnya.
Sebelumnya, Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo menyebut ada dua penyebab masih tingginya kematian Covid-19. Pertama, pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri terlambat mendapatkan penanganan.
Kondisi ini terjadi akibat masyarakat tidak mengenali tanda bahaya dan tidak memiliki alat transportasi untuk menuju rumah sakit.
"Banyak masyarakat yang tidak mengenali tanda bahaya dan dia tidak mau diisolasi di tempat isolasi terpusat," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (23/8).Kedua, masyarakat tidak melindungi orang lanjut usia dan orang yang memiliki komorbid (penyakit penyerta). Padahal, sebagian besar pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia merupakan lansia dan orang memiliki komorbid.
Windhu meminta masyarakat mulai membangun kesadaran melindungi lansia dan orang dengan komorbid. Upaya ini penting untuk menekan angka kematian Covid-19.
"Ini harus dilindungi, jangan seperti sekarang. Mal sudah dibuka, terus yang datang kadang-kadang orang tua ikut datang ke mal. Itu artinya, masyarakat itu tidak melindungi lansia. Kalau punya orang tua, punya komorbid, itu harus kita jaga. Jangan jalan-jalan, makan di restoran, piknik dan lain sebagainya," pesannya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaTingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca Selengkapnya