Sandiaga Ingin Solusi Permanen Atasi Macet Puncak, Usul Dibuat Kereta Gantung
Merdeka.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, ikut menyoroti macet belasan jam yang terjadi di jalur Puncak, Bogor. Bahkan sebenarnya, peristiwa itu bukan akhir pekan kemarin saja terjadi.
Sandiaga menilai harus ada solusi permanen mengatasi kemacetan di jalur Puncak di setiap hari pekan. Dia menawarkan pembuatan kereta gantung (cable car) sebagai salah satu opsi transportasi menuju Puncak demi menyelesaikan kemacetan di kawasan tersebut.
"(Selain) ramah lingkungan, (cable car) juga memiliki sensasi yang berbeda karena di destinasi-destinasi pegunungan di luar negeri juga ada cable car, malah dengan trem yang besar," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam jumpa pers mingguan. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (2/3).
Selain itu, Sandi mengimbau wisatawan mempersiapkan kendaraan agar tidak mogok di jalur Puncak. Sebab bila terjadi akan memperparah kemacetan arus lalu lintas.
Sandiaga Uno juga mengingatkan pengendara mematuhi peraturan lalu lintas.
"Jangan main serobot, jangan akhirnya tidak sabar dan memperparah kemacetan ini," ujarnya.
Dia menceritakan pengalamannya mengalami kemacetan ketika berkendara ke Puncak Bogor menaiki motor karena ada kendaraan mogok. Belum lagi ada pengendara berhenti di bahu jalan dan pengemudi yang mengabaikan pola rekayasa lalu lintas.
Sandi menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian dan telah menyiapkan pola rekayasa lalu lintas agar dipatuhi pengendara. Sandi juga menginstruksikan jajaran kementeriannya agar menjadikan peristiwa ini sebagai evaluasi karena mencoreng pariwisata Indonesia.
"Untuk wisatawan yang terbiasa ke Puncak setiap long weekend, mudah-mudahan bisa mencari alternatif lokasi liburan lain," ungkap Menparekraf Sandiaga Uno.
Adapun destinasi wisata alternatif yang ditawarkan antara lain berbagai desa wisata di sekitar Jabodetabek, Kebun Raya Bogor di Jawa Barat, Pulau Seribu di Jakarta, serta Tanjung Lesung dan Kampung Agrinex di Banten.
Dibuat Aplikasi Daftar Wisatawan ke Puncak
Sementara Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Rizki Handayani Mustafa, mengusulkan pembuatan aplikasi pendaftaran kunjungan wisatawan yang hendak berlibur ke Puncak, Bogor. Dia meyakini hal itu cukup baik sebagai upaya mengatasi kemacetan lalu lintas.
Aplikasi itu akan mengatur pembatasan wisatawan melalui pengaturan jam, sehingga ketika melebihi carrying capacity (daya dukung lingkungan), maka pendaftaran wisatawan harus disetop.
"Ini kan masalahnya macet karena bergerak dalam waktu bersamaan. Kalau kita bisa mengurai waktu-waktu perjalanannya, mungkin bisa juga (dengan) teknologi ini," ucap Rizki.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno memberikan penjelasan terkait dinamika politik akhir-akhir ini, seperti kondisi target perolehan suara di Jabar.
Baca SelengkapnyaSandiaga memastikan, dia dan para menteri lain berkomitmen untuk menuntaskan tugas hingga Oktober 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaSejumlah kritikan itu lantas ramai diperbincangkan serta ditanggapi beragam komentar oleh warganet Indonesia.
Baca SelengkapnyaTinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Baca SelengkapnyaMahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaSandiaga berharap kegiatan seperti yang dilakukan Sandinesia ini terus bergerak dan banyak menyentuh kalangan yang termarjinalkan.
Baca Selengkapnya"Jangan kita malah saling menjatuhkan satu sama lain, tapi kita harus coba tampilkan yang terbaik," kata Sandi
Baca Selengkapnya