Rajut Kebhinekaan, Masyarakat Berbagai Ras di Indonesia Tampil di Malam Kebudayaan
Merdeka.com - Sejumlah masyarakat asal Papua, NTT, Sumatera Barat, Jawa Tengah, hingga Aceh dan wilayah lainnya berkumpul di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat. Berkumpulnya mereka untuk memeriahkan acara kebudayaan yang bertema 'Merajut Nusantara'.
Mansar, salah seorang warga asal Biak, Papua merasa sangat senang dengan kegiatan yang dianggap sebagai momen penting. Sebab dengan menjaga keutuhan dan keragaman budaya merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga.
"Saya datang berharap bisa melihat keragaman kita yang punya. Melihat bukan dari sisi kita tapi yang lain juga budaya lain. Apalagi saya merantau. Kita bisa kenal budaya masyarakat Betawi, Jawa, Kalimantan dan yang lain," kata Mansar di Monas, Jakarta Pusat , Senin (2/9).
Dengan adanya kegiatan tersebut, pria yang sedang mencari ilmu di Jakarta tersebut mengaku wawasannya soal kebangsaan lebih terbuka dan menjadi tambah luas.
"Di Papua seperti ini, budaya di sini seperti ini, itu adalah keragaman yang kita punya," ujarnya.
Mansar mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, agar tetap menjaga persatuan dan tidak mudah tersulut emosi dengan provokasi yang merugikan. Mansar juga meminta agar lebih bijak dalam menerima informasi.
"Sekarang ini, yang kita perangi adalah hoaks yah, saya berharap kita bijak dalam dalam membaca menerima informasi, kalau tidak jangan asal terima saja to, kita konsultasi dulu. apa ini valid atau tidak. Sebelum kita sebar," tutur dia.
Sementara itu, sejumlah artis bersama masyarakat asal Papua, NTT, Sumatera Barat, Jawa Tengah, hingga Aceh dan wilayah lainnya berkumpul menampilkan berbagai macam kebudayaan.
Edo Kondolangit, salah satu artis yang berasal dari Papua Barat ini mengaku, keragaman budaya yang berada di Indonesia justru bisa menyelesaikan segala sesuatu hal dengan musyawarah. Terlebih, mengaca pada kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu di tanah kelahirannya.
"Kita semua tahu lah keadaan Indonesia hari ini masalah kita kemarin di Papua membuat rasa kebersamaan kita kan terganggu, terusik," kata Edo, Jakarta, Senin (2/9).
"Nah kita mau menunjukkan kita tetap bersaudara ada permasalahan mari kita selesaikan baik-baik, cari akar permasalahan. Jangan anarkis, karena anarkis itu tidak akan menyelesaikan masalah. Budaya kita kan budaya musyawarah mufakat, artinya ada masalah kita omonginlah baik-baik. Dan inilah Indonesia beragam kita, itulah kekayaan kita sebagai bangsa Indonesia," sambungnya.
Selain itu, ia mengaku, dengan adanya pertunjukan seni dan budaya ini akan menumbuhkan persaudaraan mulai dari Sabang sampai Marauke dan dari Sumatera hingga Papua. "Inilah kita satu tanah air, marilah kita miliki kebersamaan kita sebagai satu bangsa nusantara," ujarnya.
Artis lainnya yakni Nirina Zubir mengaku senang dengan adanya acara kebudayaan dan seni yang menampilkan seluruh budaya. Karena, ia ingin agar Indonesia bisa hidup damai.
"Mudah-mudahan bisa mewakili bahwa ayo kita cinta damai, ayo kita bersatu. Itu semua karena balik lagi, Indonesia itu indah banget terdiri dari banyak suku tradisi dan segala macam itu yang membuat kita menjadi Indonesia, dari mana pun kita, semua tetap NKRI," ujar Nirina.
Ia pun mengungkapkan, hidup bertoleransi juga sangatlah penting bagi bangsa yang dinilai menjadi bangsa yang besar. Apalagi banyak negara lain yang ingin seperti Indonesia yang memiliki banyaknya keragaman budaya dan seni.
"Kita adalah bangsa yang besar dan ingat bahwa bangsa yang besar itu adalah bangsa yang terdiri dari banyak suku. Untuk kuat menjadi orang Indonesia, kuat menjadi NKRI di situlah kita memperkuat diri dan kepada siapapun bahwa apapun yang kita hadapi saat ini ingat bahwa kita satu dan kita Indonesia," ucapnya.
"Toleransi rasa sayang rasa saling menghormati, itu yang saya rasa sekarang ini perlu kita rasa kembali," tutup Nirina.
Dalam kegiatan tersebut masyarakat Papua terlihat menunjukan tarian asalnya seperti tarian tiup kerang atau dikenal FU Papua, bahkan dalam acara tersebut juga menampilkan tarian dari budaya lainnya seperti Tari Kecak asal Bali, tari Dayak dan Udog, Ratoh Jaro, Tari Rampak Gendang dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan NTT. Selain itu, kesenian Japin Melayu, Pakarena, Gaba gaba Maluku dan Marbona Taon Batak.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan TOTR dengan maksud untuk mencari kelompok lain agar terjadi kerusuhan.
Baca SelengkapnyaPenemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hari Raya Nyepi merupakan salah satu perayaan suci umat Hindu ditandai dengan meninggalkan segala aktivitas duniawi dalam keheningan selama sehari.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Jawa Tengah punya beragam cara merayakan Lebaran
Baca SelengkapnyaSeorang Prajurit TNI AD asal Biak Provinsi Papua mengaku baru dua kali menginjakkan Kakinya ke Ibu Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaMembaca kata-kata Jawa singkat memiliki keunikan tersendiri dan dapat memberikan nilai tambah dalam pemahaman budaya serta kebijaksanaan lokal.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Baca SelengkapnyaDilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca Selengkapnya