Quraish Shihab: Orang yang Mencintai Tuhan Tidak akan Cepat Marah
Merdeka.com - Ulama Quraish Shihab, menyebut tiga hal tentang agama yang bisa membuat persaudaraan antar anak bangsa terganggu. Salah satunya emosi keagamaan. Menurutnya, hal itu berbahaya lantaran bisa membuat orang beragama menerobos ajaran agamanya sendiri.
Hal itu ia sampaikan dalam Forum Titik Temu: Kerja Sama Multikultural untuk Persatuan dan Keadilan yang dihadiri Presiden Joko Widodo di DoubleTree Hilton Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/8).
"Emosi keagamaan yang meluap-luap. Emosi keagamaan yang melampaui batas tidak jarang mengundang yang berpengetahuan agama pun menjadi tidak adil, bersikap bagaikan bertentangan dengan ajaran agama," kata Quraish.
-
Mengapa perbedaan budaya bisa sebabkan konflik? Perbedaan Budaya:Budaya adalah cara hidup suatu kelompok. Budaya suatu kelompok berbeda dengan budaya kelompok lain. Perbedaan budaya antar kelompok terkadang menimbulkan ketegangan dan konflik. Perbedaan agama terkadang menyebabkan perang dan penganiayaan dalam sejarah. India dipartisi atas nama perbedaan agama.
-
Dimana cinta beda agama seringkali diuji? Ketika cinta beda agama, pertengkaran soal hari libur nasional jadi hal biasa.
-
Gimana identitas agama berpengaruh ke ketakutan akan kematian? Hasil studi menunjukkan bahwa pasien yang memiliki identitas keagamaan yang kuat tidak selalu mengalami kurangnya ketakutan akan kematian. Namun, keberadaan identitas keagamaan dapat mengubah hubungan antara ketakutan akan kematian dan perilaku bunuh diri.
-
Mengapa Ukhuwah Islamiyah penting? Dengan memahami berbagai macam ukhuwah, umat Islam diharapkan dapat menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat.
-
Bagaimana cara membangun toleransi antarumat beragama? Meningkatkan ketaatan pada agama masing-masing adalah prinsip penguatan NKRI. Semakin kuat ketaatan pada agama yang diyakininya, maka makin dalam merasakan arti toleransi.
-
Kenapa kata-kata toleransi antarumat beragama penting? Hal ini lantaran kata-kata toleransi antarumat beragama bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk bisa lebih menghargai dan memahami perbedaan.
Menurut Quraish, emosi keagamaan semestinya diubah menjadi cinta keagamaan. Sehingga, tiap orang beragama tidak mudah marah. Ajaran itu, kata dia, merupakan inti ajaran semua agama.
"Orang yang mencintai Tuhan tidak akan cepat marah. Orang yang mencintai Tuhan bahkan tidak marah melihat kemungkaran di depan matanya karena ia memandang ada rahasia Tuhan di balik itu," ucap Quraish.
Dua hal lain yang disoroti Quraish ialah ketidakadilan dalam peradaban dan kesalahpahaman terhadap ajaran agama. Dia menceritakan bercerita tentang sisa makanan di Eropa dan Amerika Selatan setiap tahun. Padahal jika makanan itu dikelola, bisa disalurkan untuk 200 juta orang.
Kemudian, soal memperingatkan soal bahaya kesalahpahaman tentang ajaran agama. Menurutnya, tidak salah bila membantu orang lain yang berbeda agama. Maka, pendidikan adalah kunci guna memerangi ancaman terhadap persaudaraan tersebut.
"Kesalahpahaman terhadap ajaran agama menjadikan orang enggan membantu orang yang berbeda. Bahkan orang enggan menyampaikan basa-basi. Padahal memberi bantuan apapun tidak terlarang oleh agama-agama untuk diberikan yang tidak seagama," ucap dia.
Dalam acara itu, hadir pula sejumlah tokoh seperti Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Try Sutrisno, Omi Komaria Nurcholish Madjid, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaMenghindari akhlak mazmumah merupakan bagian penting dalam upaya seorang Muslim untuk mencapai kehidupan yang penuh berkah dan ridha Allah.
Baca SelengkapnyaMenag berpesan agar pelaksanaan Pemilu 2024 nanti bisa dilakukan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaKebersamaan yang dinaungi Pancasila sebagai ideologi telah berkali-kali melewati ujian kebangsaan
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca Selengkapnya