PPKM Dihapus, Epidemiolog Imbau Tetap Gunakan Masker dan Waspada

Merdeka.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengimbau semua pihak untuk tetap menggunakan masker dan harus lebih mewaspadai situasi pandemi COVID-19 yang dapat dikatakan landai saat ini.
“Saya tetap imbau pakai masker di mana pun kecuali anda melihat situasinya memungkinkan untuk tidak memakai masker, karena saat ini masih penting dan masih perlu memakai masker,” kata Dicky di Jakarta, Selasa (3/1). Seperti dilansir dari Antara.
Menanggapi pernyataan pemerintah terkait penggunaan masker di ruang terbuka, Dicky membenarkan jika situasi sudah lebih terkendali untuk masyarakat sedikit melonggarkan protokol kesehatannya.
Namun dirinya menilai tidak ada satu pun ruang terbuka yang sudah bisa dikatakan 'aman' karena belum semua tempat, sudah memenuhi syarat untuk bebas dari penularan. Sehingga pemakaian masker tidak boleh ditekankan hanya pada orang sakit atau pada saat berada dalam kerumunan yang ramai saja, tapi untuk semua situasi dan kondisi.
“Konteksnya saat ini bergantung pada situasi, meskipun di ruang terbuka, sehat, tapi kondisi seperti saat ini justru ada ancaman XBB 1.5 di ruang terbuka, jadi ruang terbuka itu juga tidak sesuai dengan definisinya yang dikatakan ‘baik’ tadi,” katanya.
Menurutnya, pemerintah harus segera menjelaskan dengan lebih baik maksud dari konteks ruang terbuka yang dimaksud aman dari infeksi COVID-19 tersebut. Sebab, penekanan ruang terbuka yang aman akan terus bergantung pada perubahan situasi saat ini.
Dikhawatirkan bila tidak dijelaskan secara lebih detail, akan muncul rasa abai yang besar dalam diri masyarakat dan memicu peningkatan kasus infeksi yang tajam seperti yang terjadi di Swedia pada saat ini.
Di akhir tahun 2022, Swedia menjadi negara yang paling tinggi angka kematiannya di Eropa karena Kerajaan Swedia telah mencabut semua jenis kebijakan protokol kesehatannya termasuk pemakaian masker di ruang publik.
Dengan demikian, Dicky meminta pemerintah untuk meningkatkan kembali kemampuannya membangun strategi komunikasi risikonya, supaya tidak terjadi kesalahpahaman atau perbedaan pendapat antar kelompok masyarakat. Hal tersebut akan sangat berguna sekali dalam memitigasi risiko ancaman COVID-19 di masa depan.
“Saya juga sudah mendengar bahwa orang menganggap yang memakai masker adalah yang sakit, yang sehat di luar itu. Saya prihatin sekali soal ini. Jadi ini yang harus diperbaiki. Strategi komunikasi risiko pemerintah yang kalau menurut saya masih lemah dan membingungkan ini,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan telah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022 yang mulai diberlakukan sejak 30 Desember 2022.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyatakan masyarakat tidak perlu menggunakan masker di ruang terbuka bila merasa sehat setelah pencabutan PPKM.
Namun, masyarakat sudah harus memahami apa yang harus dilakukan begitu sakit layaknya orang yang terkena flu. Walaupun demikian, dirinya tetap menyarankan masyarakat agar tetap memakai masker.
"Pemakaian masker kita anjurkan untuk di ruangan tertutup dan sempit, di kerumunan, sebaiknya pakai. Tetapi, sekali lagi ini kita kembalikan ke masyarakat, kalau masyarakat merasa dia sehat, di udara terbuka seperti ini tidak perlu, tidak usah," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Ukuran dan Harga Tetap Sama, Begini Cara Pengusaha Roti di Jakarta Siasati Kenaikan Harga Bahan Baku
Proses produksi juga tetap dilakukan setiap hari, agar rotinya bisa tetap terjaga dan memberikan kepuasan kepada konsumen.
Baca Selengkapnya

Diselingkuhi Kekasihnya, ART di Jaktim Tewas Gantung Diri
MA nekat gantung diri karena diselingkuhi oleh sang kekasih
Baca Selengkapnya

Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak Drastis di China, Awal Kemunculannya Mirip Covid-19
Munculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca Selengkapnya

5.734 Personel Polisi Diterjunkan Amankan Reuni 212 di Monas Besok
ribuan personel pengamanan akan diterjunkan untuk mengawal Munajat Kubro 212 di Monas
Baca Selengkapnya

Fakta Sosok Kiki Fatmala, Melejit Usai Bintangi 'Si Manis Jembatan Ancol' hingga Berjuang Melawan Kanker Paru-Paru Stadium 4
Kiki Fatmala populer usai bintangi sinetron Si Manis Jembatan Ancol sebagai hantu cantik bernama Mariam.
Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi
Erwin Aksa menyampaikan masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Jakarta.
Baca Selengkapnya

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cilincing, Diduga Tewas Sejak Sepekan
"Korban diduga meninggal dunia sudah kurang lebih dari 1 minggu," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando
Baca Selengkapnya

Mengenang Satu Tahun Bencana Gempa Cianjur 'Alhamdulillah' Kondisi Rumahnya Megah-megah
Usai satu tahun waktu berselang sejak terjadinya gempa Cianjur 2022, kini kondisi rumah-rumah warga cukup mengejutkan. Begini potretnya.
Baca Selengkapnya

Jenderal Bintang Dua Polisi Diapit Dua Perwira Muda Anak Mantan Kapolri
Bukan sosok sembarangan, dua perwira yang mengapit jenderal bintang dua Polri ini merupakan putra mantan Kapolri.
Baca Selengkapnya

Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses
“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"
Baca Selengkapnya

Harga Telur Hingga Minyak Goreng di Jakarta Stabil per Hari ini, Harga Cabai Masih Tinggi
Mendag Zulhas mengatakan harga kebutuhan pokok di Jakarta cenderung stabil.
Baca Selengkapnya

Momen Spesial Tribrata Putra Sambo Foto Bareng Letjen TNI Berdarah Kopassus
Di momen spesial wisudanya, Tribrata putra Ferdy Sambo sempat mengabadikan foto bersama Letjen TNI berdarah Kopassus. Siapakah dia?
Baca Selengkapnya