Polisi usut aset bos First Travel selain restoran mewah di Inggris
Merdeka.com - Kepolisian terus mendalami kasus penipuan dan penggelapan dilakukan bos perusahaan layanan biro haji dan umrah PT First Karya Anugerah Wisata (First Travel), Anniesa Hasibuan dan Andika Surachman. Penyidikan kini fokus pada tahap penelusuran aset milik Anniesa dan Andika yang diduga hasil setoran calon jemaah umrah.
Polisi sebelumnya mengendus dana calon jemaah itu untuk kepentingan pribadi seperti mobil, rumah, butik serta sebuah restoran di London, Inggris. Penyidik terus mendalami mengenai aset restoran tersebut.
"Itu (aset selain restoran) masih proses penelusuran ya penyidik," kata Kepala Bagian Mitra Divisi Humas Polro Kombes Pol Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (24/8).
Menurut Awi, bukti kepemilikan dari terkait restoran yang berada di London, masih terus ditelisik kebenarannya. Sebab, selama ini munculnya dugaan adanya aset restoran di London hanya muncul dari keterangan dua tersangka Andika dan Anniesa.
"Inget ya itu baru keterangannya tersangka dan itu perlu dibuktikan. Faktanya penyidik belum ditemukan. Kalau memang restoran, bukti kepemilikannya apa? Kalau memang dia punya saham, sahamnya mana? Ini yang belum didapatkan karena masih proses penyidikan," kata dia.
Selain itu, tambah Awi, segala barang bukti atau barang sitaan milik calon jemaah umrah nantinya akan segera dikembalikan. Hal itu bisa dilakukan dengan identifikasi dan juga pendataan di pihak kepolisian terlebih dahulu.
"Kalau ada barang bukti hasil sitaan yang ternyata milik calon jemaah, polisi akan kembalikan ke calon jemaah, yang sudah dikirimkam ke First Travel tapi tidak disita kepolisian nanti dikembalikan. Perlu identifikasi, pelaporan, pendataan," pungkasnya.
Sebelumnya, tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Badan mengendus adanya aset baru yang dimiliki bos PT First Travel dan juga tersangka dari kasus penipuan perjalanan umrah, Andika Surachman, Anniesa Desvitasari Hasibuan. Menurut Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Herry Rudolf Nahak aset tersebut adalah sebuah restoran mewah di Inggris
"Ada di Inggris dan masih beroperasi. Ini salah satu aset juga," ujar Herry di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Selasa (22/8).
Pihaknya juga sedang mengalami pengecekan dalam dokumen tersebut. Menurut dia, restoran tersebut dibeli oleh Andika dan Annisa sekitar 700.000 poundsterling.
"Sekitar 700.000 pounsterling dia beli," tutup Herry.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua turis itu berulang kali meminta untuk turun, tetapi mobilnya terus melaju sambil memalak dua bule.
Baca SelengkapnyaKapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaYossi menyebut dari hasil penyelidikan sementara, telah dibenarkan kalau kejadian itu terjadi pada 30 November 2023 sekitar pukul 22.30 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Semua isi barang di dalam restoran dilempar dan dihancurkan
Baca SelengkapnyaSeorang polisi Belanda asal Indonesia, Andre Kuik akhirnya pulang kampung, ia bercerita pernah kerja di restoran sebelum akhirnya bekerja di kepolisian.
Baca SelengkapnyaSelain mengabdi kepada negara, polisi berpangkat Brigadir ini rela berjualan es teh manis di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaKAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca SelengkapnyaBedu ternyata menjual rumahnya untuk membuka usaha kuliner yang diimpikannya.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca Selengkapnya