Perkembangan Internet dan Minat Membaca Rendah Salah Satu Penyebab Hoaks Marak
Merdeka.com - Masyarakat Indonesia hingga kini masih suka menerima berita atau kabar bohong (hoaks) melalui media sosial. Karena saat ini, masyarakat dengan mudah mengakses media sosial atau internet tanpa adanya batasan waktu.
Kanit III Subdit 2 Direktorat Siber Bareskrim Polri AKBP Irwansyah mengatakan, seseorang yang menyebarkan hoaks tersebut mempunyai tujuan untuk memicu terjadinya perpecahan. Baik secara individu maupun kelompok.
"Lalu mengakibatkan fakta tak lagi dipercaya, menguntungkan pihak tertentu dan menimbulkan konflik horizontal hingga genosida," kata Irwansyah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/8).
Irwansyah kembali menjelaskan di depan Mahasiswa Sespimmen Polri, tujuan dari penyebarluasan hoaks itu untuk mengajak publik agar mempercayai sesuatu yang salah sebagai sebuah kebenaran.
"Berita bohong yang disebarluaskan dengan sengaja bertujuan untuk membohongi atau mengkhianati publik dan menciptakan kesan-kesan personal tertentu oleh si penyebar hoaks di mata publik," ujarnya saat menyampaikan materi Strategi Pencegahan dan Penanganan Hoaks.
Lalu, faktor penyebab maraknya hoaks karena adanya kemajuan teknologi informasi yang didukung oleh jaringan internet yang berkembang sangat cepat.
"Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia yang enggan untuk mencari kebenaran saat menerima informasi dan berita hoaks yang sengaja diciptakan untuk kepentingan pihak tertentu," ujarnya.
Langkah untuk mencegah terjadinya hoaks, pihaknya melakukan beberapa tindak hukum yakni secara preventif atau melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap masyarakat. Serta melakukan tindakan preventif yakni meminta suatu media untuk memblokir konten yang diduga bermuatan negatif.
"Atau dengan kita berikan tindakan secara hukum, agar pelaku jera dan tak lagi melakukan hal yang sama," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaSisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaWarga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi menangkap terduga penyebar hoaks rekaman suara Forkopimda Batubara mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaGanjar berharap agar perkembangan teknologi tidak digunakan untuk memproduksi hoaks.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Ade Safri, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPolisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca Selengkapnya