Pemerintah Jokowi Bangun 30 Sekolah di Perbatasan Kaltara
Merdeka.com - Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat Kementerian PUPR terus membangun sekolah-sekolah bagi anak-anak Indonesia di perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara). Hingga akhir tahun kemarin, total 30 sekolah yang dibangun dengan nilai hingga Rp34 miliar.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Utara (BPPW Kaltara) Dony FItriandy mengatakan, proses pembangunan rehabilitasi atau renovasi bangunan gedung Sekolah Dasar dan Menengah di Kalimantan Utara hingga 2019 mencapai 30 buah bangunan.
Hal ini, sejalan dengan amanat Peraturan Presiden (Perpres) No. 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
"Sebanyak 12 Sekolah Dasar dan Menengah yang dibangun menembus wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia. 8 Di antaranya Sekolah Dasar dan 4 Sekolah Menengah Pertama yang berada di 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Malinau dan Nunukan dengan anggaran sebesar Rp34 miliar," tutur Dony dalam keterangannya, Selasa (30/6).
Menariknya, beberapa bangunan sekolah ini berada di wilayah perbatasan Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan.
"Untuk Tahun ini, kami akan merehab satu sekolah di wilayah perbatasan, tepatnya berada di Sungai Boh Kabupaten Malinau dengan anggaran sebesar Rp1,5 miliar," kata Dony.
Sulitnya Bangun Perbatasan
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman BPPW Kaltara Thamrin Husain mengatakan, pembangunan rehabilitasi atau renovasi Sekolah di perbatasan sering kali terbentur pada transportasi pengiriman logistik.
Misalnya, di Kecamatan Sungai Tubuh sangat sulit untuk dijangkau karena harus menggunakan longboat selama 32 jam dan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama dua hari dua malam.
“Begitupun dengan Kecamatan Krayan, satu-satunya akses menuju kesana hanya dengan menggunakan transportasi udara, itu pun harus melapor satu minggu sebelum keberangkatan kepada pihak maskapai. Untuk Kawasan Pulau Sebatik, terkendala masalah material karena bahan baku harus di datangkan dari luar pulau sebatik,” kata Thamrin.
Meski dengan keterbatasan dan kendala tersebut, pihaknya bisa menyelesaikan pembangunan dengan tepat waktu. Pembangunan sekolah ini kemudian telah diserahterimakan kepada pemerintah setempat.
Dengan segala keterbatasan tersebut, Kata Thamrin, pihaknya tetap bekerja keras menyelesaikan proyek yang ada dan pada akhirnya selesai tepat pada waktunya. Untuk saat ini, sekolah yang dibangun telah diserah terimakan pengelolaannya kepada pemerintah setempat.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.
Baca SelengkapnyaPresiden akan berada di Kaltim hingga Jumat (1/3/2024) mendatang.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Tenggara, untuk meresmikan Bendungan Ameroro, dan sejumlah lokasi lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi juga meresmikan tiga ruas jalan daerah di Provinsi Sulawesi Barat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berbagi pengalaman memulai usaha kepada 5 ribu emak-emak nasabah PNM Mekar di Lapangan Pallantikang, Kabupaten Maros, Kamis (22/2).
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaBansos yang disalurkan di daerah dengan kemiskinan yang lebih tinggi itu, rupanya terbukti menyumbang persentase suara lebih tinggi pula kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan ke IKN guna meninjau kembali progres pembangunan.
Baca SelengkapnyaMenjadikan Sinak sebagai pusat distribusi dan pergudangan diharapkan bisa menekan ongkos distribusi.
Baca Selengkapnya