Jateng Revitalisasi 79 Pasar Tradisional Sejak 2013, Ganjar: Pelan-Pelan Kita Bantu
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat sebanyak 79 pasar tradisional direvitalisasi sejak tahun 2013. Revitalisasi menelan anggaran sekira Rp360 miliar.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bantuan pembangunan dan revitalisasi itu muncul dari aspirasi yang diserap saat pertemuan rutin yang dilakukan Ganjar dengan kepala daerah dan masyarakat dalam musyawarah desa (musdes) dan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).
"Setiap musdes dan musrenbang, selalu muncul usulan untuk pembangunan semacam pasar desa, termasuk kantor desa. Pelan-pelan kita coba bantu satu per satu," jelas Ganjar ditemui usai mengikuti Tour de Borobudur di Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Minggu (6/11).
Ia mengungkapkan guna melindungi keberadaan pedagang pasar, harus ada intervensi dari pemerintah. Termasuk, dari sisi harga sewa kios pasar yang tinggi, maka pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional harus dilakukan oleh pemerintah, bukan investor ataupun pihak swasta.
Hal itu, kata Ganjar juga untuk menghindari gesekan antara pedagang pasar yang kerap saling rebut-rebutan kios jika harga sewanya ditentukan oleh investor.
"Khusus untuk pasar desa memang negara dan pemerintah harus terlibat. Kitalah yang harus membangun, karena kalau investor nanti orang berebut kios dan harganya ditentukan investor. Maka pasar-pasar apakah itu di desa, di level kabupaten kota memang lebih baik itu pemerintah yang mendorong," katanya.
Untuk pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional, Ganjar menyebutkan tak pernah menargetkan jumlahnya. Jika suatu daerah mengajukan revitalisasi pasar tradisional, Ganjar langsung menginstruksikan jajarannya untuk merealisasikan anggaran.
"Kalau kita sifatnya bantuan, maka tentu menunggu usulan dari kabupaten kota masing-masing, itulah yang kita bicarakan dengan DPRD. Kalau setiap kabupaten kota sudah cukup dan mampu, kita serahkan ke mereka. Kalau enggak, baru kita yang turun sehingga targetnya sesuai usulan," kata Ganjar.
Pada Rabu (2/11) kemarin, Ganjar juga meninjau revitalisasi Pasar Bawang Sengon di Kabupaten Brebes. Ganjar berharap dengan banyaknya revitalisasi pasar tradisional, para pedagang dan pembeli semakin nyaman dalam bertransaksi.
Sebagai informasi, dari 35 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah, daerah yang paling banyak direvitalisasi pasar tradisionalnya yakni Kabupaten Wonosobo (11 pasar), Kabupaten Kudus (8 pasar) dan Kabupaten Blora (7 pasar).
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Pranowo telah menyiapkan tiga strategi untuk menurunkan harga bahan pokok.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan dirinya dan Mahfud MD mempunyai komitmen untuk akan menstabilkan harga pangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain revitalisasi, Gibran juga akan fokus mengendalikan harga bahan pokok apabila menjadi wakil presiden.
Baca SelengkapnyaPasar Rawamangun jadi tempat berburu takjil selain Benhil dengan menu-menunya yang unik.
Baca SelengkapnyaTidak melulu soal berbisnis dengan modal besar, namun juga bisa dimulai dengan hal yang sederhana.
Baca SelengkapnyaDari aneka pakaian sampai makanan tradisional bisa dijumpai di Pasar Baru Trade Center. Harganya bisa ditawar dan tak bikin kantong bolong.
Baca SelengkapnyaDia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGanjar juga menyoroti pentingnya stabilisasi harga bahan pokok.
Baca Selengkapnya