Pasca-teror bom, Gereja di Batu masih dijaga ketat polisi
Merdeka.com - Polres Kota Batu masih melakukan penjagaan pasca-teror telepon yang dialami Gereja Katolik Paroki Gembala Baik dan Biara Rubiah Karmil Flos Carmeli. Kepolisian hingga saat ini menyiagakan personelnya untuk mengantisipasi kemungkinan dan memberi perasaan aman.
"Gereja masih dijaga oleh personel kepolisian, sehari ada 2 regu pasukan yang disiagakan, bertugas masing-masing 12 jam. Setiap regu 10 orang," kata AKP Waluyo, Kasubag Humas Polres Batu, Selasa (16/11).
Kata Waluyo, kegiatan gereja sudah kembali normal seperti biasanya. Bahkan sejak pagi, gereja sudah menggelar kegiatan dengan melibatkan para umat dan masyarakat sekitarnya.
Sebelumnya, satpam gereja menerima telepon dari orang tidak dikenal yang mengatakan kalau gereja akan diledakkan. Pihak sekretariat selanjutnya melaporkan ke Polisi, sebelum kemudian dilakukan sterilisasi dan menutup gereja dengan police line.
Setelah sekitar empat jam, polisi melakukan penyisiran ke lokasi dan tidak ditemukan bahan peledak maupun bahan berbahaya. Polisi menyatakan lokasi aman setelah menyisir sejumlah titik lokasi.
Berdasarkan keterangan Satpam penerima telepon, peneror bersuara perempuan dan mengucapkan takbir sebanyak tiga kali sebelum memutus pembicaraan. Kini polisi masih berusaha mendapatkan rekaman percakapan dari Telkom.
"Masih diselidiki untuk meminta rekaman percakapan dari server Telkom Surabaya," kata Waluyo menegaskan.
Sementara itu, pihak gereja mengungkapkan kalau kondisi dan kegiatan gereja sudah kembali normal. Kegiatan sudah berjalan sebagaimana biasa dan diikuti oleh banyak peserta.
"Tentu mengakibatkan banyak pertanyaan dari umat, tetapi setelah dilakukan penyisiran oleh kepolisian tidak ada indikasi adanya bahan peledak atau yang lainnya," kata Romo Mikhael Agung Cristoputra, Pastur Kepala Paroki Gereja Katolik Gembala Baik.
Mikhael menceritakan, pascateror pihaknya mengumpulkan semua pengurus gereja untuk mendiskusikan antisipasi yang perlu diambil atas kejadian tersebut. Lewat para ketua-ketua di gereja, disampaikan agar umat tidak trauma dan takut, walaupun tetap waspada.
"Pagi tadi sudah dilaksanakan senam jantung sehat, senamnya gereja sini, tetapi diikuti masyarakat luas. Ada yang muslim, Budha, Hindu dan lain-lain," katanya.
Mikhael juga mengaku mendapatkan ucapan simpati dari banyak kalangan, baik dari kalangan gereja maupun pimpinan agama lain. Termasuk dari pimpinan Muhammadiyah, NU, komunitas Gusdurian dan lain-lain.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap Palti dalam kasus dugaan penyebaran informasi hoaks terkait rekaman suara
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek Kampung Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (10/3).
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaAiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca Selengkapnya