Orang tua murid kecewa guru tak datang minta maaf
Merdeka.com - Orang tua yang anaknya jadi korban pemukulan seorang guru di sekolah Perguruan Pusat Ksatrya bersikeras lapor polisi. Ayah Denny Pratama, Akmaludin Lubis kecewa guru brutal itu tak meminta maaf secara langsung.
"Kita orang timur, kita punya sikap baik. Jika pelaku bersedia datang ke kami dan membicarakan penyelesaian permasalahan ini secara kekeluargaan, kita akan sambut baik. Namun, selama ini saya belum liat niat tersebut dari pelaku," ujar Akmaludin kepada merdeka.com di Sekolahan SMP Perguruan Ksatrya, Jumat (8/3).
Akmaludin yang datang ke sekolah melakukan kesepakatan dengan pihak Yayasan terkait insiden pemukulan yang dilakukan guru Taufikurrahman kepada Denny. Pertama keluarga dengan Yayasan sepakat untuk diselesaikan permasalahan secara damai. Kedua pihak yayasan menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang dilakukan oleh guru Taufikurrahman.
Ketiga pihak sekolah masih menerima dan membimbing Danny hingga tamat belajar. Keempat keluarga korban menghendaki proses penyelesaian secara hukum terhadap guru Taufikurrahman. "Intinya kita dengan yayasaan dan sekolah tidak ada permasalahan," jelasnya.
Peristiwa pemukulan terjadi pada Sabtu (3/3) lalu. Deny mengalami luka memar di bagian pelipis mata kanan. Dia ditinju delapan kali di muka dan punggung. Sedangkan dua teman Denny tidak mengalami luka. Tidak hanya Deni, Taufik juga memukul Novandi Rangga Putra (15), Ria Koswara (14). Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum mulai bersekolah ada hal yang harus dipersiapkan orangtua agar bisa dilakukan anak.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita salah seorang murid yang hidup dari keluarga berantakan.
Baca SelengkapnyaKata-kata tersebut memberikan kesempatan bagi murid untuk mengungkapkan apresiasi mereka terhadap pengajaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Modus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.
Baca SelengkapnyaBerangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca SelengkapnyaDengan AI, kegiatan belajar mengaji yang umumnya mewajibkan pendampingan guru secara langsung atau tatap muka, kini bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun.
Baca SelengkapnyaBagi orangtua yang ingin mengajak anaknya melakukan perjalanan mudik secara cukup jauh, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaGuru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.
Baca SelengkapnyaAnak memiliki rasa penasaran yang tinggi sehingga mereka bisa melontarkan banyak pertanyaan.
Baca Selengkapnya