Operasional Kapal dan Penumpang ke Sabang Dibatasi di Tengah Kasus Covid-19 Meningkat
Merdeka.com - Meningkatnya kasus Covid-19 di Provinsi Aceh membuat Pemerintah Kota Sabang meminta pengelola kapal penyeberangan Balohan-Ulee Lheue memperkecil frekuensi kegiatan operasional.
Kapal Roro diminta hanya beroperasi 2 kali dalam sehari, sementara kapal cepat 1 kali dengan jumlah penumpang dibatasi hanya 50 persen saja.
Pemerintah setempat juga mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Sabang Nomor 440/3364 tertanggal 19 Mei 2021 tentang pencegahan Covid-19.
Dalam surat tersebut, mengimbau kepada setiap pelaku usaha, baik warung kopi, kafe dan usaha sejenisnya untuk menutup tempat usaha selambat-lambatnya pukul 23.30 WIB.
"Surat Edaran Wali Kota Sabang itu, berpedoman kepada Peraturan Gubernur Aceh 51 Tahun 2020 dan Peraturan Wali Kota Sabang Nomor 30 Tahun 2020," kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Sabang, Ady Akmal Shiddiq, Sabtu (22/5).
Dia menjelaskan, Pemerintah Kota Sabang akan terus berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk melakukan pengawasan penerapan disiplin protokol kesehatan setiap saat, dan memastikan Surat Edaran Wali Kota itu dipatuhi masyarakat.
Saat ini, kasus Covid-19 di seluruh Aceh mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir ini, termasuk di Sabang.
Pemkot Sabang terus mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
"Imbauan ini bukan untuk warga Sabang saja, tapi juga untuk wisatawan yang datang ke mari. Tolong patuhi Prokes," pungkas Ady Akmal Shiddiq.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca SelengkapnyaAda dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKapal akan mengarungi laut dan diprediksi mencapai waktu sekitar 52 hari perjalanan.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaSementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaKejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca Selengkapnya