Nazaruddin tegaskan "kicauannya" sudah dilaporkan ke KPK

Merdeka.com - Muhammad Nazaruddin menegaskan "kicauannya" soal pejabat-pejabat negara yang terlibat korupsi di sejumlah proyek itu sudah dilaporkan kepada KPK. Bahkan, Nazaruddin juga menyerahkan bukti-bukti terkait dugaan korupsi itu kepada penyidik.

"Yang saya laporkan tentu saya bukan sekadar melaporkan. Semua bukti-buktinya sudah saya kasih ke KPK. Apa yang saya laporkan itu saya alami dan saya jalani," ujarnya usai diperiksa KPK, Jumat siang (2/8).

Bukti-bukti itu terkait penerimaan uang oleh sejumlah petinggi partai di parlemen dari 12 proyek di Kementerian maupun Lembaga. Jatah fee proyek itu diberikan melalui para bendum partai, seperti Bendum Golkar Setya Novanto dan Bendum PDIP Olly Dondokambey.

Nazaruddin sendiri, mengaku saat menjadi Bendum Partai Demokrat disuruh Anas Urbaningrum (Mantan Ketum Demokrat) untuk mengambil juga jatah fee proyek-proyek itu.

"Yang porsinya waktu itu yang saya diperintah oleh Anas kan saya ikut menerima untuk proyek misalnya Merpati MA 60, untuk jatahnya waktu itu suruh mas Anas saya sebagai bendahara (Demokrat), disuruh ambil ya saya ambil. uangnya seperti dari Setya Novanto yang dia terima tentu saya terima, saya kan lihat juga," jelasnya.

Nazaruddin kembali menegaskan bukti-bukti itu telah diserahkan seluruhnya kepada penyidik.

"Saya kasih berdasarkan bukti, semua sudah saya serahkan ke KPK," tegasnya.

Setelah dua hari menjalani pemeriksaan, Nazaruddin kembali membongkar semua pejabat dan anggota dewan yang terlibat korupsi. Terpidana Kasus suap Wisma Atlet itu, menjelaskan ada 12 proyek yang "dimainkan" oleh para pejabat negara.

Salah satunya, Bendum PDIP Olly Dondokambey yang juga merupakan pimpinan Banggar di DPR. Olly dituding terlibat korupsi di pembelian pesawat MA 60 dan pembangunan gedung pajak, dan menerima jatah fee proyek itu.

Kemudian, Bendum Partai Golkar Setya Novanto yang terlibat 3 proyek, e-KTP, pembelian pesawat Merpati MA 60 dan baju Hansip, juga menerima jatah fee proyek itu.

"Semua saya buka, sudah di BAP penyidik KPK. nanti kita dukung KPK menyelesaikan kasus-kasus korupsi yang dilakukan pejabat pemegang kekuasaan di RI," ujar Nazaruddin, kemarin.