Momen Liburan, Pariwisata di Jabar Masih Lesu

Merdeka.com - Okupansi hotel di Jawa Barat pada momen liburan natal dan tahun baru terbilang lesu. Beberapa faktor menjadi alasannya, salah satunya cuaca ekstrem di Kawasan wisata.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar mengatakan pengusaha di sektor ini menargetkan ada peningkatan 80 persen. Namun, hal tersebut sejauh ini belum tercapai.

"Ada peningkatan memang, tapi belum mencapai target baik pemerintah daerah sebesar 18 juta orang, kalau PHRI target 80 persen untuk Kota Bandung, 60-65 persen untuk Jabar rupanya tidak tercapai," ujar dia, Selasa (27/12).

Ia menjelaskan bahwa prediksi cuaca ekstrem menjadi faktor kunjungan wisatawan masih lesu. contohnya, di kawasan Pangandaran, banyak warga dari luar provinsi memilih membatalkan rencana liburan, khususnya yang menggunakan transportasi laut.

Kekhawatiran mengenai bencana alam meningkat pascaterjadi gempa bumi di Cianjur yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Benny Bachtiar membenarkannya. Ada kecenderungan wisatawan menghindari destinasi berbasis alam.

“Pangandaran lebih parah lagi, kemarin waktu saya ke sana malam natal termasuk malam minggu itu sepi sekali,” kata Benny.

“Sampai sekarang masih sepi, tingkat okupansinya sekitar 30-40%. BMKG menyampaikan akan terjadi gelombang yang besar, angin tinggi,” ia melanjutkan.

Faktor lainnya adalah dibukanya kembali penerbangan ke Bali yang menjadi pilihan wisatawan di luar dari destinasi wisata buatan.

“Sekarang kan ke Bali sudah dibuka jadi tersedot ke sana juga sekarang. Untuk Pangandaran yang diprediksi akan ramai ternyata berbanding terbalik,” ucap Benny.