Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal pil PCC yang buat 47 orang ngamuk seperti tak waras

Mengenal pil PCC yang buat 47 orang ngamuk seperti tak waras Korban pil PCC. ©istimewa

Merdeka.com - Puluhan remaja di Kendari, Sulawesi Tenggara, mendadak mengalami hal aneh setelah mengonsumsi sebuah pil. Pil yang ditelan mendadak membuat tubuh mereka bereaksi tidak wajar.

Hasil penyelidikan sementara, kejadian yang dialami anak-anak itu karena mengonsumsi obat berlabel Paracetamol Cafein Carisoprodol (PCC). Informasi lain menyebut, mereka mengonsumsi PCC tersebut bersamaan pil jenis somadril dan tramadol.

Satu orang dinyatakan meninggal dunia akibat mengonsumsi obat-obatan tersebut. Sementara yang lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit di Kendari.

Banyak kabar beredar pil yang dikonsumsi mengandung narkoba. Lantas kondisi apa yang sebenarnya dialami?

Ahli Kimia Badan Narkotika Nasional (BNN), Kombes Mufti Djusnir, memberikan penjelasannya.

"Pertama kita perlu tanamkan dulu dalam pikiran bahwa obat PCC itu mengandung Carisoprodol yang peredarannya sudah dilarang dan ditarik tahun 2008 oleh BPOM," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (14/9).

Sebab utama peredaran obat itu disetop karena kandungan zatnya yang sangat berbahaya.

"Efeknya bisa melemaskan otot dan menghambat rasa sakit antara saraf dan otak. Karena obat ini sifatnya menghilangkan rasa sakit (analgetik)."

"Nah zat aktif yang terkandung itu punya dampak buruk dan sangat tidak baik untuk tubuh karena bisa menyebabkan addict atau ketagihan. Makanya orang yang konsumsi pasti akan berulang dengan takaran yang ditingkatkan. Jadinya ingin terus menambah dosisnya," sambung Mufti.

Jika seseorang sudah sampai fase ketagihan, lanjut dia, maka kemungkinan terjadi overdosis sangat dekat. Artinya jika seseorang sudah mengalami overdosis, maka sudah dekat kematian.

"Karena dosis lazim dari carisoprodol dan dosis over itu sangat dekat. Sehingga jika sampai seseorang mengonsumsinya kelebihan akan sangat berisiko," kata Mufti.

Umumnya, ditambahkan Mufti, mereka yang mengonsumi PCC akan mengalami denyut nadi yang tidak teratur, badan panas dingin, suka berkeringat, batuk dan pusing, menjadi orang bingung sampai kejang. "Jika tetap berani mengonsumsi akan membahayakan nyawa orang tersebut," ujar dia.

Dia menekankan, untuk kasus yang dialami anak-anak di Kendari, sekali lagi harus benar-benar dipastikan apa yang sesungguhnya mereka konsumsi. Karena efek dari PCC dan Flaka, seperti banyak yang menyebutkan pula, sangat berbeda.

"Flaka itu masuk narkotika golongan satu. Efeknya, seseorang menjadi hyperaktif denyut jantung meningkat, tekanan darah meningkat, akhirnya paranoid kemudian sebabkan dia emosional, dia benturkan ke benda keras juga enggak berasa, karena itu jantungnya yang kena," jelas Mufti

Andai kata benar yang dikonsumsi itu adalah PCC, maka ada obat yang didapat tersebut ilegal karena peredarannya sudah ditarik. Seseorang mengedarkan obat yang dilarang, katanya, tentu dapat ditindak secara hukum.

Dia berharap kasus ini terang benderang. Sedangkan untuk anak-anak yang terlanjut pernah mengonsumsi obat PCC itu untuk sesegera mungkin direhabilitasi.

"Caranya dengan didetox, dikeluarkan racunnya," pungkasnya.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 Pemanis Buatan dan Manisnya yang Mencurigakan, Ini Efeknya untuk Tubuh

7 Pemanis Buatan dan Manisnya yang Mencurigakan, Ini Efeknya untuk Tubuh

Sakarin, aspartam, siklamat, sukralosa, acesulfame potassium, sorbitol, dan neotam adalah beberapa contoh pemanis buatan yang sering hadir dalam produk makanan.

Baca Selengkapnya
Beda Program Ganjar dan Prabowo Versi Sekjen PDIP

Beda Program Ganjar dan Prabowo Versi Sekjen PDIP

Hasto menyebut berbagai program Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 memang lebih besar mencapai Rp 506 triliun.

Baca Selengkapnya
8 Penyakit Akibat Obesitas yang Umum Terjadi, Waspadai Perkembangannya

8 Penyakit Akibat Obesitas yang Umum Terjadi, Waspadai Perkembangannya

Obesitas dapat memicu banyak penyakit penyerta yang berbahaya dan patut diketahui.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan Saat Perut Tiba-Tiba Kram, Wajib Tahu!

Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan Saat Perut Tiba-Tiba Kram, Wajib Tahu!

Beberapa tindakan yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama kram perut.

Baca Selengkapnya
2 Pemuda Ditangkap Usai Simpan 1.435 Butir Obat Keras Jenis Triheksifenidil, Ngaku untuk Konsumsi Pribadi

2 Pemuda Ditangkap Usai Simpan 1.435 Butir Obat Keras Jenis Triheksifenidil, Ngaku untuk Konsumsi Pribadi

Kedua pelaku saat ini sudah diamankan di rutan polda Papua dan telah ditetapkan sebagai tersangka

Baca Selengkapnya
Fakta Baru! Dokter yang Cabuli Istri Pasien Suntikkan Obat Penenang ke Korban, Bukan Vitamin

Fakta Baru! Dokter yang Cabuli Istri Pasien Suntikkan Obat Penenang ke Korban, Bukan Vitamin

Pernyataan itu didapat saat polisi melakukan olah TKP belum lama ini

Baca Selengkapnya
7 Penyebab Berat Badan Susah Naik, Kurang Asupan Kalori Hingga Stres

7 Penyebab Berat Badan Susah Naik, Kurang Asupan Kalori Hingga Stres

Susah menaikkan berat badan adalah problem yang cukup serius bagi sebagian orang. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya
963 Petugas KPPS dan 98 Bawaslu di Sulsel Dapat Perawatan Medis

963 Petugas KPPS dan 98 Bawaslu di Sulsel Dapat Perawatan Medis

2.384 orang yang terlibat dalam proses Pemilu 2024 mendapatkan perawatan.

Baca Selengkapnya
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.

Baca Selengkapnya