Laporan palsu ada mortir di rumah gubernur, Mimin jadi tersangka
Merdeka.com - Mimin Susanto, (36), warga jl Gunung Lompo Battang, Makassar akhirnya ditetapkan sebagai tersangka setelah selama tujuh hari polisi dari satuan reserse kriminal Polrestabes Makassar lakukan penyelidikan. Kesimpulannya Mimin Susanto yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang bengkel ini disangkakan telah melakukan, memberikan informasi bohong, laporan palsu sehingga dia dijerat pasal 220 KUHP dengan ancaman penjara 1 tahun, 4 bulan.
Hal ini ditegaskan Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Rusdi Hartono di sela-sela pelaksanaan rekonstruksi kasus laporan palsu Mimim Susanto alias MS di kediaman Udin, rekan Mimin Susanto di kompleks BTN Minasa Sari, Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu, (13/1).
Pemberian laporan palsu itu terjadi Rabu (6/1) sekira pukul 01.00 wita. Mimin mengaku menemukan satu mortir di malam hari di Jl Sungai Tangka, di sisi belakang rumah jabatan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, dekat lapangan tenis. Lalu karena markas Detasemen Polisi Militer (Denpom) TNI lebih dekat maka Mimin memilih laporkan temuannya itu ke sana. Informasi temuan ini baru bocor kepada wartawan Rabu malam sekira pukul 20.00 wita. Padahal ternyata pihak Den POM TNI telah melakukan olah TKP dini harinya itu. Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint System) Polda Sulsel baru melakukan olah TKP sendiri setelah pukul 21.00 wita.
Tidak banyak petunjuk yang diperoleh penyidik setelah tim Inafis gelar olah TKP karena sebelumnya pihak Den POM TNI telah melakukan olah TKP. Sehingga penyidik Polrestabes Makassar memperkuat penelusurannya di pengolahan keterangan saksi-saksi.
"Ada empat saksi yang kita periksa terkait laporan temuan mortir oleh Mimin ini namun semua keterangan saksi tidak memberi petunjuk kalau malam itu benar ada peristiwa seorang warga temukan mortir yang kemudian membawanya ke piket Den POM. Selanjutnya pendalaman keterangan terhadap Mimin yang akhirnya diakui kalau laporan temuan mortir itu hanyalah karangannya saja, iseng belaka," jelas Rusdi Hartono.
Ditambahkan, baru satu tersangka di kasus ini yakni Mimin Susanto. Adapun Udin, rekan Mimin yang memberikan mortir tidak aktif itu belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih pendalaman perannya.
Sekaitan cerita bohong yang sempat menggegerkan warga Makassar ini, penyidik kemudian melakukan rekonstruksi yang menjelaskan soal temuan mortir itu. "Ini adalah rekonstruksi tentang kejadian yang sesungguhnya. Ada 3 tempat pelaksanaan rekonstruksi ini yakni di kompleks rumah Udin saat mortir itu diberikan ke Mimim. Lalu di rumah Mimin dan di mako Den POM TNI.
"Ada 17 adegan dan tidak ada adegan di rumah jabatan Gubernur Sulsel karena memang sesungguhnya tidak ada kejadian di situ," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita ini didatangi langsung oleh sejumlah penembak jitu guna melakukan prosedur pengamanan Presiden RI.
Baca SelengkapnyaMortir tersebut tersimpan dalam besi yang coba dipotong oleh pemilik bengkel rongsok.
Baca SelengkapnyaMomen lucu saat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono peluk mesra Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mengalami pendarahan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMeskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.
Baca SelengkapnyaWapres mengaku dirinya bukanlah sosok pejabat yang ingin selalu tampil atau menjadi atraktif
Baca SelengkapnyaTanpa menahan, Luhut mempersilakan menteri yang ingin mundur segera pamit dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaPembubaran Timnas AMIN itu setelah KPU resmi menetapkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden-calon wakil presiden terpilih.
Baca Selengkapnya