Merdeka.com - Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Masud terjaring operasi tangkap tangan KPK. Penangkapan terhadap Abdul Gafur berkaitan dengan dugaan tindak pidana suap dan gratifikasi.
Dia diamankan bersama sejumlah pihak di Jakarta. Saat ini, Abdul Gafur masih diperiksa intensif oleh KPK.
Sebelum terjerat OTT, Abdul Gafur tak lepas dari kontroversi. Dia kerap menjadi sorotan publik karena pernyataan dan kebijakannya di calon Ibu Kota baru negara tersebut.
Berikut kontroversi Abdul Gafur Masud selama memimpin Penajam Paser Utara:
Abdul Ghafur Mas’ud pernah mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Dia menyatakan secara tegas tidak ingin lagi mengurus pandemi Covid-19, kendati penyebaran masih tinggi.
Pernyataan itu disampaikan usai Rapat Paripurna Penyampaian Raperda Pertanggungjawaban APBD Tahun Anggaran 2020, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (29/6/2021) lalu.
"Saya tidak menyerah urus Covid. Siapa yang menyerah urus Covid? Saya tidak menyerah. Saya cuma tidak mau urusin. Kenapa kita mau urusin lagi," ujar Abdul.
AGM merasa pihaknya tersudutkan terkait pengadaan barang dan jasa di masa pandemi (dianggap terlalu mahal). Ia menjabarkan, harga kebutuhan penanganan di awal Maret 2020 lalu sangat fluktuatif. Bahkan kejadian itu terus berlanjut hingga Agustus 2020.
AGM juga mengatakan kondisi saat itu dirasakan tak lazim, hingga seperti krisis moneter karena harga kebutuhan yang tersedia terlalu tinggi.
“Garis bawahnya adalah, bagaimana penanganan yang di awal itu. Landasan hukumnya bagaimana? Jangan sampai kita menjadi masalah hanya untuk kebaikan kita menjadi masalah,” paparnya.
Advertisement
Abdul Gafur juga berencana mundur dari tim satgas penanganan Covid-19 di wilayahnya. Selain karena masalah pengadaan barang dan jasa, Abdul merasa khawatir dengan Hasil audit BPKP terkait pengadaan bilik disinfektan untuk kendaraan.
Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan memaparkan hasil auditnya terkait pengadaan bilik disinfektan untuk kendaraan. Di sana tercatat anggaran sebesar Rp500 juta per unitnya pada Maret 2020, dengan total pengeluaran sebanyak empat bilik. Hasil audit BPKP menyebutkan harga seharusnya hanya Rp200 juta per unit.
"Jadi kita ngapain selama ini kerja kalau cuma jadi cibiran dan tidak ada apresiasi, Kecuali kita mempunyai alas hukum yang kuat. Apakah ini menjadi masalah atau tidak," jelasnya.
Abdul Gafur pernah jadi sorotan karena rencananya membangun rumah dinas dengan biaya besar Rp34 miliar. Abdul Gafur menjelaskan alasan pihaknya membangun rumah dinas yang mencapai Rp30 miliar lebih. Sebab selama 20 tahun, PPU tidak memiliki rumah dinas. Selain itu, rencananya ini hanya melanjutkan perencanaan Bupati sebelumnya.
Sesuai surat Keputusan Bupati PPU No. 593.33/240/2014 tanggal 02 Juli 2014 tentang Penetapan Kawasan Pembangunan Rumah Jabatan, Perkantoran Terpadu dan Fasilitas Pendukungnya Serta Pembangunan Kota Pesisir (Waterfront City) Terpadu di Kelurahan Sungai Parit dan Nipah-Nipah Kec Penajam Kabupaten PPU seluas total 479,52 hektare.
Pemkab melaporkan tahun 2015 masuk tahap perencanaan, tahun 2019 masuk tahap penganggaran dan tahun 2020 masuk tahap pelaksanaan dengan nilai Rp34 Miliar dengan masa pelaksanaan 180 hari kerja. Sebesar Rp21 Miliar sudah dibayarkan, tetapi karena re-focusing anggaran sebesar 35 persen, sisanya Rp13 Miliar akan diusulkan dalam APBD-P tahun 2021 ini.
"Yang saat ini kami gunakan rumah eks Camat Balikpapan seberang. Tentunya juga menjadi aset daerah. Menurut kami, daripada membuang anggaran untuk setiap tahun menyewa di mana pada saat bersamaan kami juga butuh pembiayaan infrastruktur yang sangat banyak mengingat luas area PPU 3.333 km persegi," ujar Gafur. [ray]
Baca juga:
KPK Segel Rumah Dinas Bupati Penajam Paser Utara & Ruangan Kadis PUPR
Terjaring OTT KPK, Harta Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Capai Rp36,7 Miliar
KPK Tangkap Bupati Penajam Paser Utara dan Sejumlah Pihak di Jakarta
KPK Sita Uang dalam OTT Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Masud
OTT di Penajam Paser Utara, KPK Amankan Bupati Abdul Gafur dan 10 Orang
Advertisement
Pemerintah Diminta Koreksi Penunjukan Pj Kepala Daerah dari TNI/Polri Aktif
Sekitar 20 Menit yang laluData Covid Hari Ini 28 Mei 2022: Kasus Positif Bertambah 279, Kematian 8 Orang
Sekitar 1 Jam yang laluKM Ladang Pertiwi Tenggelam di Pangkep Tak Miliki Izin Berlayar
Sekitar 1 Jam yang laluBicara Reshuffle, Sekjen PDIP Sindir Minyak Goreng Langka & Ekonomi Lambat
Sekitar 2 Jam yang laluKasus Mafia Tanah Pertamina Rawamangun, 5 Orang Diperiksa Soal Pembagian Uang Rp244 M
Sekitar 2 Jam yang laluBuka Event Trail di Cilacap, Ganjar Kenalkan Pariwisata Jateng ke Dunia
Sekitar 2 Jam yang laluAnggota DPR Pertanyakan Rencana Menko Luhut Audit Lahan dan Konsesi Sawit
Sekitar 2 Jam yang laluKolaborasi BIN, PMI, dan IDI Percepat Vaksinasi Covid-19 di Bangka Belitung
Sekitar 2 Jam yang laluIndonesia dan Ekuador Sepakati Kerja Sama Pemberantasan Narkoba
Sekitar 3 Jam yang laluAnak RK Masih Hilang, Korban di Sungai Aare Biasanya Ditemukan dalam 3 Pekan
Sekitar 4 Jam yang laluKangen-kangenan, Jokowi Undang FX Rudy ke Istana
Sekitar 4 Jam yang laluAnak Ridwan Kamil Sempat Teriak 'Help' Sebelum Hilang Terseret Sungai Aare
Sekitar 4 Jam yang laluRelawan: Anies Baswedan Cocok dengan KIB, Visinya sama Setop Politik Identitas
Sekitar 4 Jam yang laluBicara Reshuffle, Sekjen PDIP Sindir Minyak Goreng Langka & Ekonomi Lambat
Sekitar 2 Jam yang laluAnggota DPR Pertanyakan Rencana Menko Luhut Audit Lahan dan Konsesi Sawit
Sekitar 3 Jam yang laluKejagung Targetkan Berkas Kasus Mafia Minyak Goreng Rampung Bulan Depan
Sekitar 8 Jam yang laluKasad Perintahkan Seluruh Pangdam Pantau Ketersediaan dan Harga Minyak Goreng
Sekitar 11 Jam yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 4 Hari yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 4 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 1 Minggu yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 1 Minggu yang laluPresiden Ukraina Peringatkan Dunia Terancam Krisis Pangan karena Perang
Sekitar 1 Hari yang laluMantan Tentara AL Korsel Mengaku Ikut Berperang di Ukraina dan Ingin Balik Lagi
Sekitar 1 Hari yang laluAS Siap Kirimkan Roket Jarak Jauh ke Ukraina yang Bisa Jangkau Wilayah Rusia
Sekitar 1 Hari yang laluAfrika Disebut Turut Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina
Sekitar 2 Hari yang laluData Covid Hari Ini 28 Mei 2022: Kasus Positif Bertambah 279, Kematian 8 Orang
Sekitar 1 Jam yang laluTiga Jurus Bank Indonesia Bangkitkan UMKM Pasca Pandemi Covid-19
Sekitar 6 Jam yang laluPPKM Level 1 DKI, Tempat Hiburan Malam Kapasitas 100 Persen, Tutup Pukul 2 Pagi
Sekitar 1 Hari yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 3 Hari yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 3 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami