Kondisi terumbu karang Indonesia memprihatinkan
Merdeka.com - Sebagai negara maritim terbesar di dunia, kondisi terumbu karang yang masuk dalam wilayah perairan Indonesia sungguh memprihatinkan. Padahal, negeri ini memiliki kekayaan laut yang laur biasa melimpah dengan luas perairan 3.257.483 kilometer persegi.
Tercatat, sebanyak 2500 jenis ikan, 590 jenis karang batu, 2500 jenis moluska, 1500 jenis udang dan 750 jenis karang. Data yang ada, kawasan terumbu karang Indonesia seluas 25 ribu kilometer persegi.
"Kawasan terumbu karang kita termasuk dalam segitiga karang dunia yang mencakup Indonesia sendiri, Pilipina, Malaysia, Papua New Guinea, Salomon dan Australia," jelas Kadispen Korps Marinir TNI AL Letkol (Mar) Suwandi dalam rilis yang diterima merdeka.com, Kamis (13/8).
Hanya saja, berdasar hasil studi Coremap pada tahun 2000 silam, 39,76 persen terumbu karang berada dalam kondisi rusak berat, 31,46 persen rusak sedang, 22,68 persen dalam kondisi masih bagus dan sisanya hanya 6,1 persen masih sangat bagus.
Sementara, Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI mencatat terhadap 73 daerah terumbu karang yang membentang dari Sabang hingga Padaido, Papua Barat, sejak tahun 1993 hingga 2007 dengan jumlah titik pantau 841, didapati fakta 33,1 persen dalam kondisi sangat buruk, 37,3 persen dengan kondisi sedang, 24,2 persen kondisi baik dan sisanya 5,2 persen sangat baik.
Penyebab kerusakan parah tersebut dikarenakan penangkapan ikan secara massal dengan menggunakan racun maupun bom rakitan, pengambilan karang secara liar, terjadinya sedimentasi dan bertambahnya derajat keasaman air laut akibat akumulasi gas CO2 di udara.
"Serta terjadinya badai Tsunami dan gempa bumi di kawasan lautan," lanjut Suwandi seperti dilaporkan LIPI.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah penelitian mengungkap bahwa ukuran tangan pria bisa menunjukkan sejumlah kondisi kesehatannya.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaWarga setempat terus protes kepadanya lantaran Icang dinilai abai terkait mobilitas truk tambang tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaKeringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca SelengkapnyaKondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi kesehatan pada bayi sebenarnya normal terjadi tanpa harus menimbulkan kekhawatiran orangtua.
Baca SelengkapnyaKondisi polusi udara tinggi beberapa waktu ini bisa menimbulkan dampak jangka panjang bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaTernyata ukuran otak generasi muda lebih besar dari generasi sebelumnya. Ini dampak bagi kesehatan.
Baca Selengkapnya