Ketua An-Nazir: Saat salat, khotbah Jumat tak boleh dijabarkan

Merdeka.com - Ketua Yayasan Majelis Dzikir Latiful Akbar (An-Nazir), Dedi Lazuardi (48) mengatakan, penjabaran hadis dalam khotbah salat Jumat pada umumnya itu tidak boleh. Hal itu mengacu pada zaman Nabi Muhammad.

"Kita berkaca dengan Rasulullah. Rasulullah saat salat Jumat dan khotbah yang dibaca hanya Alquran saja, tidak hadis dan tidak menjabarkan ayat itu dalam bahasa atau dijabarkan artinya," Kata Dedi saat ditemui di markas utama di rumah ibadah Jalan Boegenville RT 007/006 No. 16, Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, Kamis (16/7).

Dedi menjelaskan ayat Alquran tidak boleh dijabarkan dalam khotbah Jumat karena hal tersebut sama dengan pengganti dua rakaat shalat. Sehingga tak boleh dijabarkan sebagaimana ketika shalat tidak membaca ayat beserta artinya.

"Jadi kita harus menjabarkan? Boleh dijabarkan, namun setelah salat, yang artinya setelah khutbah jumat," jelasnya.

Untuk salat Jumat sendiri, Dedi bersama jamaah Yayasan Majelis Dzikir Latiful Akbar lainnya tidak melaksanakan di masjid. Mereka melaksanakannya di markas dengan tiga lantai tersebut.

"Tiap hari jumat kami ngumpul di sini (Markas) mulai pukul 13.00 WIB untuk lebih dulu berdzikir bersama, selanjutnya pukul 13.30 WIB kami salat Jumat. Ya waktu salat Jumat kami juga berbeda dari umumnya," tutupnya.