Keluarga terduga teroris di Malang menutup diri dari tetangga
Merdeka.com - Densus 88 Antiteror menangkap dua orang terduga teroris di perumahan Banjararum Asri, Malang, Selasa (15/5) dini hari. Mereka yang ditangkap adalah Syamsul Arif Alias Abu umar (37) serta istrinya Wahyu Mega Wijayanti (40).
Menurut kesaksian warga, keduanya dikenal tertutup. Fatmawati (64) tinggal persis di depan rumah Syamsul Arifin alias Abu Umar. Dia mengungkapkan, Syamsul Arifin alias Abu Umar beserta sang istri Wahyu Mega Wijayanti hampir tidak pernah berkomunikasi dengan warga. Bahkan untuk membeli sayur saja, Wahyu Mega berteriak dari jendela rumahnya dan penjual sayur keliling yang mengantarkan pesanan ke dalam rumah.
"Mereka bertiga tinggal di rumah. Suami istri dengan anaknya perempuan. Tapi selama mereka tinggal di sini belum pernah bertegur sapa. Waktu baru pindah ke sini, sekitar 3 hari istrinya sedang mencabut rumput di belakang. Saya menegur untuk berkenalan. Tapi dia langsung masuk rumah tidak mau berkenalan," ujar Fatmawati.
Keberadaan terduga teroris di kawasan perumahan tersebut memang cukup menggemparkan. Sebab, pasangan suami istri tersebut seakan tidak pernah berada di lingkungan perumahan. Namun tiba-tiba ada penggerebekan dari pihak kepolisian dan Densus.
Penggerebekan yang dilakukan Densus ini terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari dan baru menggelandang terduga teroris pada pukul 05.00 WIB. Densus mengamankan pasutri lengkap bersama putri semata wayangnya.
Fatmawati menuturkan, Syamsul Arifin kerap pulang malam hari. Namun tidak pernah lewat pintu depan rumah. Biasanya dia masuk melalui pintu belakang rumah. Warga selama ini tidak pernah tahu nama Syamsul Arifin. Warga baru mengetahui setelah ada penggerebekan Densus 88.
"Wajah suaminya tidak jelas juga selama sekitar 2 bulan tinggal di sini. Kalau anaknya, kata warga lain kelas 2 SMP. Tapi saya belum pernah melihat dia berangkat sekolah pagi hari," imbuh Fatmawati.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaIlmuwan paling menonjol pada zaman prateleskop di abad ke-16. Kematiannya tragis gara-gara menahan kencing.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Simak pengakuan Ayu Ting Ting mengapa terima lamaran Muhammad Fardhana!
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaAksi Tarsum (41) membunuh dan memutilasi istrinya Yanti (40), lalu menawarkan daging wanita itu kepada warga sekitar, ternyata sudah didahului perilaku aneh.
Baca SelengkapnyaAlih-alih dengan kekerasan, cara penangkapan yang dilakukan sungguh tak biasa. Warga menakut-nakuti maling tersebut dengan seekor ular.
Baca SelengkapnyaKeluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca Selengkapnya