Kasus Perampokan di Taksi Terungkap Berkat Penjepit Rambut Korban Tertinggal di Mobil
Merdeka.com - Polisi menangkap sopir taksi online berinisial NTL yang merampok dan menyekap penumpangnya, GC (23). Tersangka merampas smartphone jenis Iphone 12 milik GC dan menyekapnya.
Namun, perempuan itu berhasil menyelamatkan diri dengan melompat keluar dari mobil. Perampokan itu berawal saat GC memesan taksi online dari Kecamatan Medan Polonia menuju salah satu mal di Kota Medan, Kamis (25/11) sekitar pukul 11.45 WIB.
Wakapolrestabes Medan, AKBP Irsan Sinuhaji mengatakan, dalam perjalanan di daerah Multatuli secara tiba-tiba tersangka mencekik korban dengan maksud ingin melumpuhkannya. Setelah korban dapat dilumpuhkan dibawa tersangka ke bangku belakang mobil lalu dibekap dan diikat.
"Kemudian tersangka meminta barang berharga milik korban dan pin ATM," kata Irsan di Mapolrestabes Medan, Jumat (26/11).
Kemudian tersangka membawa korban ke wilayah Patumbak. Pada saat perjalanan, korban berhasil meloloskan diri melompat dari mobil. Korban lalu dibantu masyarakat membuat laporan ke Polsek Patumbak. Polisi kemudian menangkap tersangka di rumahnya.
"Awalnya pelaku tidak mengakui perbuatannya. Namun, ketika digeledah di dalam kendaraannya ditemukan penjepit rambut milik korban," ujar Irsan.
Tersangka yang mengakui perbuatannya langsung diboyong ke kantor polisi. Tersangka mengaku perbuatan itu dilakukan karena faktor ekonomi.
"Karena melihat dari awal smartphone yang dimiliki korban. Rencana uang dan smartphone mau dijual untuk kebutuhan ekonomi," kata Irsan.
Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan Pasal 365 Ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama 9 tahun.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas peristiwa tersebut kerugian yang dialami korban ditaksir mencapai Rp501.900.000.
Baca SelengkapnyaBerawal dari korban yang memesan taksi online lantas berangkat dengan terduga pelaku yang merupakan sopir taksi online.
Baca SelengkapnyaAkibat serangan KKB itu, anggota Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir TNI-AL gugur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaKorban kritis terkena sabetan senjata tajam di perut dan tangan.
Baca SelengkapnyaAksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.
Baca SelengkapnyaIbu korban, ST mengaku sangat menyayangkan sikap kepolisian yang melepas GH bersama alat bukti berupa handphone.
Baca SelengkapnyaAde Safri menjamin penyidik Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah bekerja secara profesional, transparan dan akuntabel.,
Baca SelengkapnyaNamun mereka memutuskan untuk tidak melaporkan peristiwa itu ke kepolisian.
Baca Selengkapnya