Kasus Ginjal Akut Misterius di Sumut, Gubernur Edy: Tujuh Anak Meninggal

Merdeka.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengungkapkan sebanyak tujuh balita di wilayahnya telah meninggal dunia akibat penyakit gangguan ginjal akut misterius. Angka itu bertambah di mana sebelumnya hingga Selasa (18/10) hanya enam orang di Sumut yang dilaporkan meninggal akibat penyakit tersebut.

"Iya tujuh orang (meninggal)," katanya di Kota Medan, Rabu (19/10).

Tingginya angka kasus kematian akibat penyakit tersebut, Edy meminta seluruh orang tua agar tidak melakukan penanganan medis sendiri ketika anaknya mengalami gangguan ginjal akut.

"Saya sudah melakukan sosialisasi, termasuk sekarang sama media. Saya minta kepada seluruh warga Sumut tidak mengambil langkah mengobati anaknya. Apabila dia (anaknya) mengalami sakit diare, muntah-muntah, panas (demam), batuk, dan pilek," ucapnya.

Seluruh masyarakat di Sumut juga diminta agar mengikuti instruksi dari Kementerian Kesehatan terkait untuk menghentikan sementara penggunaan obat sirop terhadap anak.

"Karena sementara belum ditemukan penyebab secara konkret. Tetapi dari orang-orang yang meninggal di 20 provinsi yang sudah mengalami rata-rata karena mengonsumsi obat jenis parasetamol yang datangnya dari luar itu dilarang," ungkap Edy.

Dalam penanganan kasus gangguan ginjal akut misterius, Edy akan mengumpulkan seluruh kepala puskesmas di Sumut. Hal itu dilakukan untuk memberikan instruksi dan mitigasi terkait penyakit tersebut.

"Saya akan mengumpulkan seluruh 620 kepala puskesmas. Saya akan memerintahkan di situ, tegas rakyat semua harus berobat lewat puskesmas. Karena ini yang meninggal jauh-jauh di pedalaman," ujarnya.

Atas hal tersebut, Edy meminta seluruh tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam mengantisipasi melonjaknya kasus gangguan ginjal akut di Sumut.

"Sosialisasikan ini seluruh tenaga kesehatan. Kalau enggak habis (meninggal dunia) anak-anak kita nanti," pungkas Edy.