Kasus Covid-19 Menurun, 35 Tempat Isolasi Terpusat di DIY Ditutup
Merdeka.com - Pemda DIY melakukan penutupan atau menonaktifkan shelter isolasi bagi pasien positif Covid-19. Kondisi ini karena menurunnya penularan Covid-19 di wilayah DIY.
Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih mengatakan penutupan ini seiring dengan menurunnya jumlah kasus pasien positif Covid-19 di DIY. Endang mengatakan secara serentak shelter ditutup pada tanggal 22 September 2021 yang lalu.
Shelter-shelter ini dibuka satu per satu mulai Juni silam. Ketika itu, lonjakan kasus pasien positif Covid-19 terjadi di wilayah DIY.
"Dari 32 titik yang ada tinggal 1 yang saya aktifkan karena masih ada pasiennya. Tapi, lainnya sudah saya close," ujar Endang saat dihubungi, Selasa (5/10).
Endang mengungkapkan satu shelter yang masih operasional ini dikelola oleh Dinas Sosial DIY dan PT. KAI. Saat ini shelter tersebut masih terisi pasien dan akan ditutup ketika penghuninya sudah merampungkan masa karantina.
Selain shelter isolasi ini, ada pula empat shelter isolasi terpusat di DIY yang juga ditutup operasionalnya. Keempat shelter yakni Shelter PUPR-Polda DIY; BBWS Serayu Opak; Rusun PIAT-UGM; dan Rusun UNY. Keempat shelter isoter itu telah dinonaktifkan per 1 Oktober kemarin
Endang mengungkap meski demikian, Dinas Sosial DIY tetap menyiagakan satu lokasi shelter berkapasitas 100 kamar. Shelter ini berada di Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial, Jalan Veteran, Kota Yogyakarta.
"Hanya memang posisi standby, bukan saya tutup terus tidak melayani lagi. Mudah-mudahan hal-hal yang kami pikirkan ini tidak terjadi begitu," tutur Endang.
Endang menyebut penurunan pasien terhitung sejak awal September 2021 yang lalu. Kemudian pada pekan kedua September angka pasien positif semakin menurun drastis.
"Sembuh semua. Alhamdulillah. Walaupun waktu itu juga ada yang agak berat karena pas lagi boomingnya Covid-19 di Juli-Agustus. Sementara posisi rumah sakit penuh, makanya kita pakai terapi dengan pendampingan sosial supaya mereka tetap semangat. Karena Covid-19 tidak ada obatnya selain dari kita sendiri untuk meningkatkan imun," tutup Endang.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut Sempat Punya Usaha Kapal Ikan
Bisnis kapal tersebut bangkrut ketika pandemi Covid-19 lalu.
Baca SelengkapnyaMomen Kakek Sugiyono Penjual Sapu Lidi Viral saat Dapat Bantuan, Bikin Haru
Setelah uang donasi terkumpul, Kakek Sugiyono pun menerima bantuan berupa perabotan rumah tangga, sembako, dan sebuah kalung emas untuk istrinya.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya