Kabut asap makin parah, sudah sepekan warga Riau hirup udara kotor
Merdeka.com - Pekatnya kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau dan beberapa provinsi lain di Sumatera membuat jarak pandang hanya mencapai seratus meter di beberapa daerah. Bahkan, sudah lebih dari sepekan warga setempat terpaksa menghirup udara tercemar dan berbahaya.
Warga Riau mengeluhkan lambatnya penanganan dari pemerintah setempat dan pusat terhadap kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan.
"Sudah lebih dua pekan kami menghirup kabut asap, kok pemerintah lambat sekali. Udara yang kami hirup berbahaya selama ini, apa enggak kasian melihat kami?" kata Yuni, seorang warga Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, kepada merdeka.com, Minggu (13/9).
Saat ini, seluruh wilayah Riau berbatasan dengan Provinsi Jambi diselimuti kabut asap. Kabupaten Indragiri Hilir terkena dampak paling parah, kemudian disusul Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Pelalawan, dan Kota Pekanbaru.
Pantauan merdeka.com, di papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) depan kantor Walikota Pekanbaru tertulis status udara di sana dalam kategori berbahaya. Selama lebih sepekan, warga Riau menghirup udara yang berbahaya. Seluruh proses belajar mengajar dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas pun diliburkan.
"Siswa SD sampai SMA diliburkan, kami mahasiswa juga minta diliburkan, karena asapnya masuk ke dalam ruang kelas kampus. Kemarin ada satu dosen yang meliburkan kami karena enggak mau melihat kami menghirup asap," kata Hendri, seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta di Pekanbaru.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sugarin mengatakan, ketebalan kabut asap di Riau terus memburuk. Hingga Minggu (13/9) pagi, jarak pandang di Riau terus mengalami penurunan.
"Di Pekanbaru jarak pandang hanya 300 meter. Di Rengat (Indragiri Hulu) jarak pandang yang terpantau hanya 100 meter. Kondisi yang sama juga terjadi di Dumai dan Pelalawan dan Indragiri Hilir, batas jarak pandang tak lebih dari 100 meter," kata Sugarin.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca Selengkapnya