Jumlah korban meninggal gempa & tsunami Sulteng hingga H+11 mencapai 2.010 orang
Merdeka.com - Tim SAR Gabungan masih terus melakukan evakuasi terhadap para korban gempa yang berujung tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah, yang terjadi pada Jumat (2/10) sore. Hingga H+11, Selasa (9/10), sebanyak 2.010 korban sudah teridentifikasi meninggal dunia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jumlah tersebut berasal dari beberapa lokasi seperti di Donggal, Palu, Sigi dan Moutoung.
"2.010 korban meninggal dunia. Perinciannya 171 di Donggala, 1.601 di Palu, 222 di Sigi, 15 di Moutoung dan 1 orang di Pasang Kayu," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur.
Sutopo menjelaskan, kebanyakan korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa dan tsunami. Sebanyak 2.010 jenazah yang teridentifikasi itu telah dimakamkan secara massal.
"Pemakaman massal sebanyak 934 orang, pemakaman keluarga 1.075 orang," jelasnya.
Selain itu, BNPB juga menerima laporan sebanyak 2.549 orang mengalami luka berat dan masih menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit.
"Sebanyak 2.549 orang luka berat yang dirawat di rumah sakit, dan 8.130 orang luka ringan," ujarnya.
Sampai saat ini, Tim SAR Gabungan masih terus bekerja dan melakukan pencarian terhadap para korban meninggal dunia. Dia berharap agar pencarian terhadap para korban bencana gempa dan tsunami bisa dapat segera ditemukan.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai 16-29 April 2024.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tim dari Kantor SAR Manado kembali menyusuri pesisir Kepulauan Sitaro untuk mencari dan mengevakuasi warga yang masih tertinggal menyusul erupsi Gunung Ruang,
Baca SelengkapnyaPemerintah Jepang tengah memantau kerusakan akibat bencana ini dan meminta warga bersiap menghadapi kemungkinan gempa susulan.
Baca SelengkapnyaDalam 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaTsunami itu dikenal dengan nama Storegga. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaTotal korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca Selengkapnya