Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini yang masih menjadi misteri dalam teror bom Sarinah

Ini yang masih menjadi misteri dalam teror bom Sarinah ledakan di pos polisi sarinah. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Aksi terorisme di kawasan Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) lalu, menambah daftar serangan teroris di tanah air. Para pelaku yang diketahui memiliki hubungan dengan ISIS itu sempat meledakkan bom bunuh diri di dalam Starbucks dan di pos polisi dekat Sarinah.

Mereka juga memberondongkan peluru kepada polisi yang ada di lokasi. Namun, kebrutalan mereka dengan cepat bisa ditangani Polri yakni dalam empat jam penanganan.

Akibat peristiwa itu, tujuh orang tewas yang terdiri dari lima pelaku dan dua warga sipil. Sementara, 24 orang luka dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.

Usai kejadian, Polri langsung tancap gas berusaha mengungkap aksi teror tersebut. Namun masih ada sejumlah hal yang masih menjadi misteri terkait teror tersebut.

Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com;

Orang-orang yang membantu pelaku

Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengaku sudah menginstruksikan anak buahnya untuk memburu kelompok radikal yang melakukan aksi teror di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Kapolri meyakini ada orang yang membantu memfasilitasi lima pelaku peledakan bom dan penembakan di Sarinah."Pasti ada orang-orang yang membantu siapa yang memfasilitasi dan sebagainya, tentu semua yang terkait harus dilakukan pengejaran untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Kapolri di RS Polri, Kramat Jati, jakarta, Jumat (15/1).Terkait pelaku yang disebut-sebut sebagai jaringan ISIS, Kapolri tidak membantahnya. Badrodin juga menyebut sudah mengetahui adanya komunikasi antara pelaku teror di Jakarta dengan di Suriah."Dalam aksi baku tembak kemarin. Terakhir kita bisa mendeteksi komunikasi mereka, mereka masih ada di Suriah," ucapnya.

Identitas para pelaku

Dari tujuh korban tewas, terdapat lima pelaku peledakan dan penembakan di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis lalu. Jenazah mereka saat ini berada di Rumah Sakit Kepolisian Pusat RS Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi.Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan pria berbaju hitam dengan menggunakan topi dan membawa pistol yang melakukan penembakan dan tertangkap kamera wartawan di tengah Jalan MH Husni Thamrin diketahui bernama Afif. Afif pernah ikut pelatihan di Aceh."Yang tewas pakai topi hitam dan pakai kaos hitam, bawa ransel itu pelaku namanya Afif itu yang ditangkap di Aceh," kata Badrodin kepada wartawan usai salat jumat di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (15/1).Jenderal bintang empat ini menegaskan, Afif dihukum penjara lantaran ikut pelatihan gerakan radikal di Aceh. "Dia pernah ikut kegiatan (pelatihan) gerakan radikal di Aceh," katanya singkat.Sementara untuk pelaku lainnya, Kapolri menyatakan masih dilakukan identifikasi. "Sedang dilakukan penyelidikan yang pelaku mana yang bukan yang mana. Tentu kita tidak hanya bisa mengandalkan visual saja, perlu ada tes yang kita lakukan. Supaya sama dengan standar yang ada. Tidak hanya ada satu sumber saja. Tetapi kita bisa mintakan nanti DVI untuk mempertegas agar tidak terjadi adanya kesalahan," ujar Kapolri di RS Polri, Kramat Jati, kemarin.

Pelaku teror datang ke Sarinah naik Gran Max

Lima pelaku terorisme Sarinah, Jakarta Pusat, dikabarkan mendatangi lokasi dengan menggunakan sebuah mobil Grand Max berpelat D (Plat Bandung). Menanggapi hal tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian belum bisa banyak berkomentar."Belum ada. Sedang kami selidiki," singkat Tito, di Polda Metro Jaya, Jumat (15/1).Tito pun langsung membahas tentang olah TKP pasca kejadian terorisme tersebut. Menurutnya semua sudah berjalan dengan baik dan normal kembali.

Bahrun Naim

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menyebutkan Bahrun Na'im adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam serangan teror di Sarinah, Jakarta. Bahrum diyakini memiliki ambisi besar untuk merebut kepercayaan dari pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Bagdadi untuk memimpin kawasan Asia Tenggara.Lelaki yang dilaporkan hilang sejak 2015 ini diyakini bergabung dengan ISIS dan bersembunyi di ibu kota Raqqa, Suriah. Dia pernah ditangkap petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Rabu 10 November 2010 lalu, di rumah kontrakannya di kampung Mertrodanan RT 02/03 Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, karena diduga terkait kasus terorisme.Bahrun dikenal berprofesi sebagai teknisi komputer dan internet. Dalam penangkapan tersebut juga diamankan dua kotak amunisi jenis peluru AK 349, enam CPU, sarung senjata api, satu laptop, sejumlah keping CD, serta buku-buku.Setelah diproses hukum, Bahrun divonis penjara selama 2,5 tahun oleh Pengadilan Negeri Solo. Dia terbukti melanggar Undang-Undang Darurat Darurat Nomor 12 tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api dan bahan peledak.Nama Bahrun kembali mencuat pada medio Maret 2015. Saat itu, Siti Lestari, mahasiswi semester akhir Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, dilaporkan hilang. Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, wanita asal Kabupaten Demak tersebut dibawa calon suaminya bernama Bahrun Naim, ke Suriah.

Teror Sarinah dan detonator hilang di Riau

Teror ledakan bom dan penembakan di kawasan Sarinah diduga ada kaitannya dengan hilangnya 1.307 bahan peledak dan detonator milik PT RBH di Desa Kelesa, Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau. Bahan peledak itu disimpan di gudang perusahaan batu bara sudah vakum itu.Pencuri yang masuk dengan cara menjebol ventilasi itu membobol tiga gudang, yaitu gudang bahan peledak Amonium Nitrat, gudang berisi detonator, dan gudang berisi dinamit. Barang-barang yang hilang di antaranya electric detonator 332 buah, dan detonator sebanyak 975 buah.Namun, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan aksi teror yang dilakukan kelompok pimpinan Bahrun Naim ini tidak ada kaitannya dengan hilangnya bahan peledak."Tidak ada kaitannya dengan hilangnya detonator di Riau," ujar Kapolri Badrodin Haiti di RS Polri, Kramat Jati, jakarta, Jumat (15/1).

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal
5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal

Sudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut

Baca Selengkapnya
Menguak Misteri Kampung Gantungan Sirah di Kebumen, Dulu Diduga Jadi Tempat Eksekusi Mati
Menguak Misteri Kampung Gantungan Sirah di Kebumen, Dulu Diduga Jadi Tempat Eksekusi Mati

Saat masa penjajahan Belanda, lokasi kampung itu digunakan sebagai tempat para tentara Belanda melakukan kekerasan terhadap warga pribumi.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Misteri Sigulambak, Sosok Makhluk Halus di Tanah Batak yang Kerap Mengganggu Manusia
Misteri Sigulambak, Sosok Makhluk Halus di Tanah Batak yang Kerap Mengganggu Manusia

Cerita sosok makhluk halus yang satu ini cukup populer di lapisan masyarakat Batak.

Baca Selengkapnya
Area 51 yang selama Ini Jadi Misteri Banyak Orang Akhirnya Terungkap, Berikut Rahasia yang Disembunyikan
Area 51 yang selama Ini Jadi Misteri Banyak Orang Akhirnya Terungkap, Berikut Rahasia yang Disembunyikan

Area 51 yang menjadi rahasia banyak orang, akhirnya mulai terungkap. Begini kisahnya.

Baca Selengkapnya
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP

Baca Selengkapnya
Menguak Misteri Situs Balekambang di Batang, Kolam Pemandian Diduga Peninggalan Abad ke-7 Masehi
Menguak Misteri Situs Balekambang di Batang, Kolam Pemandian Diduga Peninggalan Abad ke-7 Masehi

Situs itu diduga menjadi jalur masuk atau pintu gerbang penyebaran agama Hindu di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya
Kemenkumham: Ada Tren Napi Narkoba Terpapar Terorisme
Kemenkumham: Ada Tren Napi Narkoba Terpapar Terorisme

Menurut Kemenkumham, saat ini ada sebanyak 135.823 orang yang mendekam di lapas se-Indonesia, terdiri atas 21.198 orang tahanan dan 114.625 orang narapidana.

Baca Selengkapnya