Indonesia Bisa Manfaatkan Forum G20 untuk Membahas Penanggulangan Tuberkulosis
Merdeka.com - Tuberkulosis (TB) menjadi salah satu dari 10 penyakit menular paling mematikan di dunia. Penyakit TBC di Indonesia menempati peringkat ketiga, setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.
"Jumlah kasus dan kematian akibat TB sudah turun di wilayah kerja WHO Asia Tenggara sepanjang 2018-2019. Hingga pada 2020 pandemi COVID-19 menurunkan pencapaian penanggulangan TB. Global Tuberculosis Report 2021 secara tegas memperingatkan kita agar kembali berkomitmen dalam penanganan TB," ujar Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Program Pasca Sarjana Universitas YARSI, Sabtu (27/3).
"Dalam kesimpulan laporan tersebut disebutkan dunia saat ini notabene jauh dari jalur yang benar untuk penanggulangan TB, dengan catatan orang yang didiagnosis TB berkurang, korban meninggal pun meningkat akibat TB," tambah dia.
Momentum Indonesia sebagai presidensial konferensi tingkat tinggi G20, menurut dia, menjadi titik krusial untuk membahas serta menetapkan langkah-langkah penanggulangan TB secara global dan juga di Indonesia. Salah satu rangkaian forum tingkat tinggi itu adalah Health Working Group Meeting (HWG) I yang akan berlangsung di Yogyakarta pada 28-30 Maret 2022 mendatang. Dalam forum itu juga akan membahas TB secara khusus pada side event yang akan berlangsung 29-30 Maret 2022.
"Apa yang bisa kita hubungkan antara TB dengan presidensi G20 yang saat ini berlangsung di Indonesia? Pertama, tentunya pada G20 ini nantinya kita ingin agar investasi untuk penanggulangan TB di dunia maupun di Indonesia secara angka bisa disepakati di akhir pertemuan G20. Ini agar TB di dunia maupun di Indonesia bisa segera tereliminasi di 2030," ujar Prof. Tjandra.
"Presidensi G20 2022 ini tentunya punya dampak yang besar karena anggotanya merupakan negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain itu 50% masalah TB ada di negara-negara anggota G20. Inilah alasan kuat yang bisa kita angkat dalam pembahasan di G20 tahun ini," tambah Prof. Tjandra.
Prof. Tjandra mengharapkan Indonesia bisa keluar dengan pembahasan review target mengakhiri endemi tuberculosis di 2030. Tidak hanya mengusung isu ini ke pemimpin dunia, tapi Indonesia bisa tuntas membahas komitmen dengan langkah-langkah apa yang bisa dilakukan hingga 2030 mendatang.
"Poin lainnya, kita tahu bahwa dengan adanya pandemi COVID-19, penanganan TB jadi sedikit terbengkalai. Tapi sebenarnya apa yang dipelajari dari pandemi COVID-19 ini bisa kita terapkan pada penanganan TB, terutama dalam hal kolaborasi antar lembaga. Ada inisiatif dan peluang yang bisa kita contoh dalam upaya penanganan pandemi COVID-19 untuk bisa kita terapkan dalam eliminasi TB di 2030 mendatang. Kalau kita bisa berperan penting dalam G20 terutama dalam pembahasan eliminasi TB, maka harapannya target bisa tercapai dengan baik," tutup Prof. Tjandra.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harapan Jokowi, keanggotaan penuh ini menjadi momentum yang baik untuk terus menguatkan komitmen pencegahan dan pemberantasan TPPU.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan pemilihan presiden pada 14 Februari 2024 mendatang bukan sekadar menjadikan Ganjar-Mahfud sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Baca SelengkapnyaPenyampaian ini sekaligus ucapan terakhir Jokowi sebagai presiden
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahmad Muzani mengungkapkan, komunikasi antara Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sangat baik dan produktif.
Baca SelengkapnyaSecara teknis, kongres akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca SelengkapnyaIa mengatakan bahwa saat ini pada pemerintahan Presiden RI Joko Widodo telah berhasil menetapkan landasan untuk menciptakan perekonomian yang kuat.
Baca SelengkapnyaJokowi didampingi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia hingga Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin ke Bali
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, RI-Tanzania sepakat meningkatkan kerja sama konkret di berbagai bidang, mulai dari perdagangan hingga kesehatan.
Baca SelengkapnyaDia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca Selengkapnya