Hendak kabur dari sel, WN India pemalsu KTP diciduk petugas
Merdeka.com - Kantor Imigrasi Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menangkap seorang warga negara India Shashi Mohan alias Mothy Sharma karena diduga melakukan pemalsuan identitas dan mencoba kabur dari sel tahanan dengan memotong besi sel.
Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Imigrasi Kelas I Mataram Agung Wibowo di Mataram mengatakan, Shashi Mohan diduga terlibat pemalsuan identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
"Meski telah diamankan sejak Jumat kemarin, Shashi justru nekad mencoba melarikan diri dengan merusak besi sel tahanan dan plafon atap tahanan Imigrasi Mataram dengan menggunakan gergaji besi," terang Agung di Mataram, seperti dilansir Antara, Minggu (11/10).
Agung mengungkapkan, dugaan pemalsuan identitas ini terkuak saat Shashi Mohan alias Mothy Sharma membuat paspor dengan menggunakan KTP dan KK palsu. Namun, saat melalui proses pemeriksaan berkas pengajuan seperti surat-surat dan KTP yang dipakainya ternyata palsu.
"Jadi identitas di KTP dengan paspor tidak ada, semuanya palsu," ujarnya.
Agung menambahkan, setelah Imigrasi berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram, diketahui bahwa nomor induk kependudukan (NIK) pada KK dan KTP WN India tersebut sama.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, WN India ini ternyata masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Daftar ini dikeluarkan pihak Imigrasi Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.
Akibat perbuatannya itu, Shashi, ujar Agung Wibowo selanjutnya akan di deportasi ke negara asalnya India. Dalam kasus tersebut, pria asal India ini melanggar pasal 119 ayat 1 jo pasal 126 huruf c Undang-Undang nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Sementara itu Shashi Mohan alias Mothy Sharma mengaku kalau sudah berada di Indonesia sejak tahun 2010, bahkan dirinya memiliki istri warga negara Indonesia.
"Selama berada di Indonesia, saya menjual batu akik," katanya di hadapan sejumlah petugas Imigrasi Mataram.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaDi tengah-tengah banyaknya kendaraan yang melintas, kondisi itu ternyata tidak menghentikan pelaku yang saling berboncengan langsung memepet korban.
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Haris, Firli Bahuri sempat membalas pesan tersebut, hanya saja langsung dihapus.
Baca SelengkapnyaCucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan
Baca SelengkapnyaSelain memiliki panjang yang fantastis, perut ular ini terlihat mengembang besar seolah baru saja menelan mangsa.
Baca SelengkapnyaCerita Heru Setiawan rela nekat meninggalkan bangku perkuliahan demi memilih untuk membangun usaha kerupuk kulit sapi.
Baca SelengkapnyaSelain mendapat kesegaran, berendam di Curug Ngumpet dipercaya bikin enteng jodoh
Baca SelengkapnyaSetelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca Selengkapnya