Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gus Jazil Minta Santri Lebih Melek Digital, Sains dan Teknologi

Gus Jazil Minta Santri Lebih Melek Digital, Sains dan Teknologi Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Dunia digitalisasi, sains dan teknologi berkembang dengan sangat cepat. Kini, semua lini kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari tiga hal tersebut. Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid meminta di era perkembangan teknologi informasi saat ini agar para santri lebih melek digital.

"Tantangan hari ini, santri harus melek digital, santri harus menguasai sains, dan santri harus menguasai teknologi," ujar Gus Jazil–sapaan akrab Jazilul Fawaid–saat memberikan sambutan pada Musyawarah Kerja Nasional IV Halaqoh BEM Pesantren Se-Indonesia bertajuk "Representasi Mahasantri yang Inovatif Menyambut Era Bonus Demografi" dan Launching Pesantren Digital di Pondok Pesantren Darul Ma’arif, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (8/10/2021).

wakil ketua mpr jazilul fawaidGus Jazil Saat Musyawarah Kerja Nasional IV Halaqoh BEM Pesantren Se-Indonesia©2021 Merdeka.com

Dikatakan Gus Jazil, bonus demografi harus menjadi peluang. Bukan sebaliknya, bonus demografi malah menjadi persoalan baru bagi bangsa. "Saya salut BEM Pesantren mengangkat tema soal bonus demografi, menjadi jelas tantangan kita ke depan salah satunya adalah tingkat pengangguran, kemiskinan jika kita tidak mampu mengelola sumber daya yang ada, utamanya sumber daya manusia (SDM)," paparnya.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta agar SDM pesantren terus ditingkatkan, utamanya SDM di bidang-bidang sains dan teknologi. "Kalau BEM Pesantren soal dalil mungkin cukup hafal. Dalil-dalil agama lengkap, tapi sains dan teknologi ini masih belum. Oleh sebab itu, di pesantren jangan ada dikotomi antara agama dengan pelajaran umum," urainya.

wakil ketua mpr jazilul fawaidGus Jazil Saat Musyawarah Kerja Nasional IV Halaqoh BEM Pesantren Se-Indonesia©2021 Merdeka.com

Gus Jazil mengaku senang karena BEM Pesantren kini meluncurkan Pesantren Digital. Artinya, kalangan santri saat ini sudah selangkah lebih maju dibandingkan orang-orang dahulu yang berjuang dengan menggunakan bambu runcing. "Sekarang anak-anak kita berjuang cukup dengan jempol dan jari. Hari ini semua setelah pandemi ini bahwa dunia ini tidak mampu lepas dari apa yang disebut dengan dunia digital. Semua pedagang digital, belajar digital, ini tadi di Indramayu pemerintahan juga menggunakan digital," katanya.

Kepada para kalangan santri, Gus Jazil juga berpesan agar tidak takut, ragu dan minder dalam menghadapi persaingan global. "Karena sering kali santri itu minder, kurang percaya diri untuk berkiprah, untuk maju, untuk bersaing, fastabiqul khairat dengan kelompok-kelompok yang lain. Padahal cukup dibina mental, cukup ilmunya tetapi terkadang rasa percaya dirinya kurang," tuturnya.

Dengan diluncurkannya Pesantren Digital, kata Gus Jazil, santri harus muncul kepercayaan diri untuk berkiprah di dunia manapun, baik di bidang politik, wirausaha, pertanian, pariwisata, dan bidang-bidang lainnya. "Di semua sektor, santri harus ada di situ, bukan hanya di madrasah dan pesantren-pesantren saja. Hari ini terus terang di dunia usaha minim sekali. Kalau di politik, KH Ma’ruf Amin, kepalanya santri, menjadi wakil presiden. Tetapi kalau di kalangan usaha, minim sekali kader-kader santri yang menjadi pengusaha besar," katanya.

wakil ketua mpr jazilul fawaidGus Jazil Saat Musyawarah Kerja Nasional IV Halaqoh BEM Pesantren Se-Indonesia©2021 Merdeka.com

Oleh sebab itu, tutur Gus Jazil, teknologi dan pemberdayaan ekonomi harus menjadi tantangan yang bisa dipecahkan kalangan pesantren ke depan. "Silakan yang mau berpolitik monggo, itu halal. Jadi pengusaha juga halal, penceramah juga. Kita bersaing dengan keadaan hari ini dengan nilai-nilai kesantrian," katanya.

Menurutnya, kiprah santri di negeri ini harus maksimal. Sebab, dalam sejarahnya pesantren lebih dulu lahir dibanding NKRI. Pesantren juga merupakan lembaga pendidikan yang paling awal berdiri di Indonesia. "Di dunia tidak ada Hari Santri Nasional kecuali di Indonesia, tidak ada UU Pesantren, dan tidak ada BEM Pesantren kecuali di Indonesia. Masalahnya kiprah sejarah yang sepanjang itu apakah sudah mampu menjawab kiprah santri, ini adalah tantangan yang masih harus terus diperjuangkan," katanya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Jubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran

Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.

Baca Selengkapnya
Korlantas Polri Bentuk Samsat Digital Pertama di Indonesia, Simak Keunggulannya
Korlantas Polri Bentuk Samsat Digital Pertama di Indonesia, Simak Keunggulannya

"Dengan digitalisasi Samsat ini, pelayanan masyarakat dimudahkan, tidak perlu turun lagi mengantri," kata Irjen Aan

Baca Selengkapnya
Agen Brilink di Sanden Bantul Ungkap Modus Penipuan Digital, Begini Cirinya
Agen Brilink di Sanden Bantul Ungkap Modus Penipuan Digital, Begini Cirinya

Agen milik Supri ini mengungkap kasus penipuan digital. Berikut cirinya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Jokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir

Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.

Baca Selengkapnya
Janjikan Dana Abadi Pesantren, TKN Prabowo-Gibran Tak Ingin Santri Cuma Dijadikan Alat Kampanye
Janjikan Dana Abadi Pesantren, TKN Prabowo-Gibran Tak Ingin Santri Cuma Dijadikan Alat Kampanye

ebijakan dana abadi pesantren dimaksudkan agar para santri bisa terus berkembang dan terlibat dalam pembangunan industri ke depan.

Baca Selengkapnya
Silaturahmi dengan Para Nyai, Gibran Dorong Santri Harus Melek Teknologi
Silaturahmi dengan Para Nyai, Gibran Dorong Santri Harus Melek Teknologi

Gibran Rakabuming Raka mengajak Ibu Nyai untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia santri.

Baca Selengkapnya
Jokowi Resmikan Pusat Pengujian Perangkat Digital Terlengkap di Asia Tenggara
Jokowi Resmikan Pusat Pengujian Perangkat Digital Terlengkap di Asia Tenggara

Pusat pengujian ini dibangun senilai hampir Rp 1 Triliun.

Baca Selengkapnya
Pesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat
Pesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat

Jokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya
Curhat Perajin Ukiran Jepara ke Ganjar Agar Dapat Kemudahan Modal Usaha
Curhat Perajin Ukiran Jepara ke Ganjar Agar Dapat Kemudahan Modal Usaha

Ada banyak hal dinilai para perajin perlu mendapat perhatian, di antaranya akses permodalan karena selama ini perajin hanya mengandalkan bantuan modal.

Baca Selengkapnya