Gelaran PON XX Papua Saat Pandemi, Panitia Diminta Belajar dari Olimpiade Tokyo 2020
Merdeka.com - Pemerintah memutuskan tetap menggelar perhelatan pekan olahraga nasional (PAN) meski pandemi belum berakhir. Bahkan di beberapa daerah di luar pulau Jawa dan Bali, kasus Covid sedang meningkat, termasuk di Papua.
Oleh sebab itu, pemerintah diminta menemukan cara atau strategi untuk memastikan pesta olahraga dalam negeri itu benar-benar bisa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat demi mencegah penularan Covid. Sebab, akan lebih tidak mungkin bila harus menghentikan.
"Kalau kita mengambil keputusan bahwa kita mewujudkan PON itu dibatalkan sudah terlambat sudah berjalan. Sekarang bagaimana caranya mungkin untuk memberikan masukan atau input kepada penyelenggara atau kepada komunitas untuk lebih memastikan protokol kesehatan atau tindakan-tindakan pencegahan yang diperlukan itu bisa efektif dan konsisten," kata Kolaborator Saintis LaporCovid-19, Iqbal Elyazar, dalam siaran langsung Lapor Covid-19, Jumat (24/9).
Menurutnya, pemerintah bisa belajar dari Tokyo, bagaimana mereka bisa sukses menggelar pesta olahraga dunia Olimpiade Tokyo 2020. Mereka bisa menghitung konfirmasi kasus saat penyelenggaraan Tokyo 2020, hingga pemantauan ketat bagi para atlet dan timnya.
"Mudah-mudahan ada kelompok ada yang melakukan pemantauan catatan ini karena ini penting. Ini sudah berjalan ya kita juga mustahil untuk meminta mereka untuk tidak melakukan, tapi mudah-mudahan kalau ada panitia penyelenggara yang dengar atau mengikuti sampaikan mohon ada tim kecil yang mencatat yang memantau situasi covid dibagi pada atlet, ofisial, atau mungkin penonton," ujarnya.
Tingkat Vaksinasi Meningkat Menjelang PON
Aturan main yang juga harus dipastikan pada setiap atlet maupun timnya adalah sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Termasuk para masyarakat sekitar yang mungkin menyaksikan pertandingan.
dr. Yohana D, selaku komunitas medis Papua Tanpa Batas mengatakan antusias masyarakat untuk vaksin semakin meningkat menjelang PON. Hal itu ditandai dengan masyarakat yang mulai berdatangan untuk melakukan vaksin.
"Masyarakat di sekitar venue PON semakin bersemangat untuk melakukan vaksin setelah melihat iklan-iklan PON hingga saat atlet-atlet mulai berdatangan," katanya.
Bahkan jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya, vaksinasi meningkat hingga 35 persen.
"Vaksin dalam rangka PON ini lebih banyak dibandingkan yang kemarin agak susah itu. Untuk kalangan dewasa kalau yang anak-anak sudah banyak juga yang datang ke kita. Ibu hamil juga sudah boleh boleh tentunya sesuai standar yaitu di atas trimester kedua sudah kami layani," ujarnya.
Reporter Magang: Leony Darmawan
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tepat pada 11 Agustus kemarin, peraih medali emas Olimpiade Tokyo, Greysia Polii, berulang tahun.
Baca SelengkapnyaPelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong percaya diri dapat mengantar Garuda Muda berlaga di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaOlimpiade Paris 2024 Siapkan 300.000 Kondom Untuk Para Atlet dan Cabut Larangan Kontak Fisik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Simak jejak langkah Timnas Indonesia di ajang Olimpiade Melbourne 1956 berikut ini.
Baca SelengkapnyaPrabowo percaya suatu hari nanti akan datang kesempatan terbaik bagi Garuda Muda membuktikan prestasinya
Baca SelengkapnyaDi ajang bergengsi ini, pelatih Bima Sakti sudah memilih 21 pemain terbaik untuk membela Garuda Muda.
Baca SelengkapnyaKabar membanggakan kali ini datang dari olahraga panjat tebing. Desak Made Rita, atlet putri Indonesia menjadi juara dunia dan lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaBerikut keunggulan Guinea yang wajib diwaspadai Timnas Indonesia U-23 di laga Play Off Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaGaruda Muda tetap berpeluang melaju ke Olimpiade Paris 2024 melalui pertandingan playoff melawan tempat keempat Piala Afrika U23 2023.
Baca Selengkapnya