Fenomena Hujan Es di Kuantan Singingi, Ini Penjelasan BMKG
Merdeka.com - Fenomena hujan es terjadi di Provinsi Riau, tepatnya di Desa Jake, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi. Fenomena itu terjadi pada Selasa (22/3) sore.
Hal ini juga sempat menghebohkan warga sekitar, karena fenomena ini sangat jarang terjadi. Apalagi Indonesia merupakan negara beriklim tropis.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pekanbaru menjelaskan, bahwa fenomena hujan es ini terjadi akibat adanya awan cumulonimbus.
"Berdasarkan hasil analisis dan pantauan citra radar dan satelit, di wilayah Kuantan Tengah pada pukul 16.30 WIB mulai terdeteksi awan cumulonimbus memasuki wilayah tersebut," kata Kepala Stasiun Meteorologi Pekanbaru Ramlan kepada wartawan, Rabu (23/3).
Kemudian pada pukul 16.59 sampai 17.17 WIB di wilayah tersebut terpantau awan cumulonimbus yang cukup tinggi mencapai sekitar 10 km, dengan suhu puncak awannya mencapai minus 80 derajat celsius.
Dia menambahkan, nilai reflektivitas awan pada citra radar saat itu juga terdeteksi relatif tinggi sekitar 50-60dbZ, yang merupakan indikator terjadinya hujan lebat dan angin kencang.
"Ketika downdraft atau aliran udara ke bawah yang keluar dari awan cumulonimbus cukup kuat dan didukung dengan kelembapan udara di lingkungan tersebut cukup tinggi, mengakibatkan es yang seharusnya mencair menjadi air hujan tetap menjadi butiran es ketika turun ke permukaan tanah," jelasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalan lintas Padang-Bukittinggi ataupun sebaliknya sebelumnya putus total akibat banjir bandang pada Sabtu (11/5) malam.
Baca SelengkapnyaLaman resmi BMKG menunjukkan wilayah Jakarta yang akan mengalami hujan
Baca SelengkapnyaSejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah ibu kota.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Atas kejadian yang dialami, Subanding akan menuntut ganti rugi pada pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaSebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca Selengkapnya