Fakta Baru Kasus Kematian Brigadir J

Merdeka.com - Komnas HAM tengah menyelidiki misteri kematian Brigadir J, ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo. Sejumlah keterangan tengah dikonfirmasi oleh Komnas HAM. Teranyar, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, ada fakta soal komunikasi Brigadir J dengan pacarnya sebelum terjadi penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo dengan Bharada E.
Hal ini merujuk dari keterangan sang pacar Brigadir J dengan hasil rekaman CCTV yang memang menyatakan Brigadir J masih hidup saat tiba di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Begini kami proses kemarin yang siber sama digital forensik memang diperlihatkan dan diberikan 20 video, salah satunya memang video yang memperlihatkan Almarhum J masih hidup," ucapnya.
Sehingga, soal komunikasi antara Vera (pacarnya) dan Brigadir J yang disebut pihak keluarga berlangsung pada pukul 16.43 WIB masih mungkin terjadi. Artinya, komunikasi itu terjadi sekitar 17 menit sebelum baku tembak, yang sebagaimana hasil keterangan polisi terjadi pukul 17.00 WIB.
"Jadi teman-teman keluarga J lah yang mengatakan bahwa masih ada komunikasi 16.43 WIB, yaitu menandakan memang keluarga J almarhum masih hidup," kata Anam.
Anam mengatakan, maka antara keterangan keluarga dengan video rekaman CCTV bukan hal baru. Pasalnya antara keterangan Komnas HAM dan pihak keluarga sejurus menandakan memang Brigadir J masih hidup saat pukul 16.43 WIB atau 17 menit sebelum baku tembak.
"Apakah Komnas punya informasi itu, kami punya informasi sejak awal, terkait 16 sekian itu, dan itu kami memastikan bahwa J sudah masih hidup," kata dia.
Ancaman Pembunuhan
Bahkan, Anam mengatakan, jika kesaksian dari Vera soal komunikasi dengan Brigadir J itu telah didapatnya beberapa hari lalu ketika melangsungkan kunjungan ke Jambi. Termasuk ancaman dan curhatan yang diterima Brigadir J, dimana itu telah jadi serangkaian yang didalami.
"Saya mendapatkannya dari Jambi, waktu kami datang ke Jambi," tuturnya.
Sebelumnya, Polisi juga telah memeriksa Vera. Pemeriksaan dilakukan di Mapolda Jambi pada Minggu (24/7).
Vera diperiksa terkait komunikasinya dengan Brigadir J sebelum tewas usai insiden penembakan dengan Bharada E.
"Sebelum kejadian itu tidak ada kejanggalan, kami berkomunikasi seperti biasa," kata Vera.Selain memeriksa Vera, penyidik dari Mabes Polri juga memeriksa 11 anggota keluarga Brigadir J sejak sejak Jumat lalu (22/7) hingga Minggu (25/7).
Kuasa hukum Vera, Ramos Hutabarat mengatakan, kliennya menjalani pemeriksaan kedua mulai pukul 11.00 WIB dan berakhir pukul 18.50 WIB. Menurut dia, Vera ditanya polisi terkait percakapan terakhir dengan Brigadir J.
"Dalam pemeriksaan yang dilakukan selama 2 hari, penyidik menanyakan terkait percakapan terakhir mereka," kata Ramos.
Sementara itu, kuasa hukum Vera lainnya, Ferdi mengatakan, jika berkomunikasi terakhir kali kliennya dengan Brigadir J pada Jumat (8/7) pukul 16.43 WIB, sebelum insiden tembak menembak. Komunikasi dilakukan via handphone.
Ferdy Sambo Minta Istri dan Bharada E Dilindungi LPSK
Ketua Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroyo mengatakan, pihaknya mendapatkan permintaan perlindungan dari Irjen Ferdy Sambo terhadap istri dan Bharada E. Permintaan ini dilakukan pada 13 Juli 2022.
"Iya, Pak Ferdy Sambo sendiri. Iya waktu itu tim LPSK ketemu Pak Ferdy Sambo, jadi tanggal 12 itu berita ramai. Kemudian LPSK berkoordinasi minta keterangan-keterangan ke Polres Jakarta Selatan, sama Polres Jakarta Selatan kemudian dipertemukan dengan Pak Ferdy Sambo," kata Hasto saat dihubungi merdeka.com, Kamis (28/7).
"Nah dalam kesempatan itu, Pak Ferdy Sambo minta perlindungan, memintakan perlindungan untuk istri dan Bharada E gitu. Jadi waktu itu kemudian mereka menyampaikan permohonan, tetapi sampai sekarang permohonan itu tidak bisa ditindaklanjuti," sambungnya.
Menurutnya, tidak bisanya dilanjutkan permohonan itu dikarenakan pemohon belum menemui pihak LPSK pasca permintaan perlindungan, baik istri Irjen Ferdy Sambo dan Bharada E.
"Bu Putri katanya masih syok belum bisa memberikan keterangan. Bharada E juga, ini kan dinamikanya sangat kencang ya, jadi mungkin sibuk untuk ke Komnas HAM lah apa gitu," ujarnya.
Dia menyebut, pihaknya telah menjadwalkan untuk keduanya itu pada Rabu (27/7). Akan tetapi, keduanya tidak hadir ke LPSK.
"Yang datang malah dari Brimob, Brimob Kelapa Dua kesatuannya. Bharada E katanya sudah ditarik ke Brimob, makanya kemudian Brimob yang datang. Kami menitip pesan tolong sampaikan ke Bharada E itu kalau bisa segera ke LPSK supaya kita bisa mulai bekerja," sebutnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Proyek IKN Dikritik, Bahlil Balas Sentil Anies Hanya Cocok jadi Gubernur Jakarta
Bahlil menyindir Anies Baswedan yang dianggap lebih cocok maju sebagai Calon Gubernur dari pada maju di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya


Pesan Prabowo ke Warga Banten: Kalau Tak Mau Berpolitik, Harga Pangan Tinggi Jangan Mengeluh
Prabowo bicara pentingnya partisipasi masyarakat dalam menentukkan masa depan bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnya


Timnas AMIN Klarifikasi Kubu Prabowo Minta Debat Capres-Cawapres Dihapus, Hanya Pemaparan Visi Misi
Timnas Pemenangan AMIN mengungkap kubu pasangan calon presiden Prabowo-Gibran hanya menginginkan format debat berupa paparan
Baca Selengkapnya


TKN Prabowo Ungkap Perubahan Debat Capres-Cawapres Usulan Timnas Amin saat Rapat dengan KPU
TKN Prabowo mengungkapkan perubahan format debat capres-cawapres diusulkan oleh Timnas AMIN.
Baca Selengkapnya


8 Artis Indonesia Pernah Jadi Korban Bully, Ada Prilly Latuconsina, Afgan, Hingga Cinta Laura
Miliki karier cemerlang di dunia hiburan, siapa sangka jika deretan artis ini mengungkap kisah kelam dalam hidupnya.
Baca Selengkapnya

Proyek IKN Dikritik, Bahlil Balas Sentil Anies Hanya Cocok jadi Gubernur Jakarta
Bahlil menyindir Anies Baswedan yang dianggap lebih cocok maju sebagai Calon Gubernur dari pada maju di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya

Petani Masih Susah, Anies Baswedan Janji Berantas Mafia Pangan Jika Jadi Presiden
Petani Masih Susah, Anies Baswedan Janji Berantas Mafia Pangan Jika Jadi Presiden
Baca Selengkapnya

Cerita Ganjar Pernah Dibisiki Jokowi Jika Jadi Presiden: Gaspol Soal Pangan
Gibran membocorkan salah satu pesan dari Jokowi jika dirinya menang dalam Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya

Sejarah Kelam di Paris, Tulang Manusia Digiling Jadi Tepung untuk Membuat Roti
Sejarah Kelam di Paris, Tulang Manusia Digiling Jadi Tepung untuk Membuat Roti
Baca Selengkapnya

Beda dengan Jokowi, Ini Rahasia Gibran Jaga Stamina Saat Kampanye
Cawapres nomor urut 2, Gibran mengungkapkan strateginya dalam menjaga stamina saat kampanye.
Baca Selengkapnya

Pendapatan Iklan Twitter Anjlok, Kalah Jauh dari Instagram
Iklan masih menjadi sumber pendapatan terbesar dari media sosial.
Baca Selengkapnya