Diserahkan ke Keluarga, Kopilot Fadly Satrianto Dimakamkan di Surabaya
Merdeka.com - Jenazah Fadly Satrianto, ekstra kru pesawat Sriwijaya Air SJ-182 juga kopilot NAM Air, yang telah terindetifikasi akhirnya diserah terimakan kepada pihak keluarga. Iring-iringan jenazah rupanya tidak mampir di rumah duka di Teluk Penanjung 17 RT 4 RW 5, Surabaya, namun langsung menuju Masjid Al Iklas untuk disemayamkan.
"Kami dari perusahaan menyampaikan rasa berduka dan permohonan maaf. Kami menyerahkan jenazah Fadly Satrianto kepada pihak keluarga. Semoga keluarga diberikan ketabahan dan keikhlasan," ungkap salah seorang perwakilan NAM Air saat prosesi penyerahan jenazah kepada pihak keluarga, Jumat (15/1).
Menanggapi hal tersebut, Ayah Fadly Satrianto, Sumarzen Marzuki, mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak, hingga jenazah putranya dapat diserah terimakan.
Mewakili keluarga dan korban, ia meminta maaf jika semasa hidup putranya ada kesalahan. "Kami terimakasih pada semua pihak. Kami mohon maaf jika putra kami ada kesalahan," katanya.
Usai prosesi, peti jenazah lalu diserahkan pada pihak keluarga. Tangisan sang Ibu terlihat pecah ketika jenazah hendak disalatkan. Selepas disalatkan, penghormatan terakhir oleh rekan sejawatnya pun dilakukan sebelum peti dimasukkan kembali ke mobil ambulans. Selanjutnya jenazah diberangkatkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Sukilo Surabaya.
Ayah Fadly, Sumarzen Marzuki, sebelumnya menjelaskan, keluarga telah mempersiapkan peristirahatan terakhir untuk sang anak di TPU Keputih Sukolilo Surabaya. Dipilihnya makam Keputih lantaran dianggap lebih dekat dengan rumah keluarga.
"Fadly ini kan dilahirkan di Surabaya. Ari-arinya saja ada di Teluk Penanjung. Kedua pertimbangan keinginan kami supaya dekat dengan kakak-kakaknya. Rumah kakaknya di Wisma Mukti, lalu ada di Puri Mas. Selain itu pertimbangan lain, neneknya juga ada di dekat-dekat situ," ujarnya.
Fadly Satrianto menjadi korban saat dirinya sedang menjadi ekstra kru dalam pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Fadly berhasil diidentifikasi melalui perbandingan sidik jari yang berada dalam kantong jenazah PMJ SJ 0020. Perbandingan sidik jarinya dari e-KTP telunjuk kanan, berhasil di identifikasi dari potongan bagian tubuh yang didapatkan identik 12 titik persamaan.
Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak mengalami kecelakaan, Sabtu (9/1). Sesaat setelah terbang, pesawat tersebut hilang kontak dengan menara kontrol.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu total membawa 12 kru dan 50 penumpang, tujuh di antaranya anak-anak dan tiga lainnya bayi. Hingga saat ini, bangkai pesawat tersebut masih dalam proses pencarian di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sama-sama perwira TNI AU, sang suami diketahui berpangkat kapten. Sementara sang istri mengabdi di satuan dengan pangkat Letnan Satu atau Lettu.
Baca SelengkapnyaBikin terharu, momen seorang ayah naik pesawat dengan pilot anaknya sendiri. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaMahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keterampilannya menjahit tak bisa dipisahkan dari masa kecilnya
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaIa melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Baca SelengkapnyaJarang terekspos, belum lama ini kembali beredar potret sang mendiang yang merupakan ayah dari Prabowo Subianto itu bersama dengan keluarga besarnya.
Baca SelengkapnyaKisah haru perjalanan istri Kolonel TNI Arm Joko Setiyo dalam mendampingi sangsuami mengarungi bahtera rumah tangga,
Baca SelengkapnyaKantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan mengusulkan 6.426 narapidana menerima remisi atau pengurangan masa pidana saat momen Hari Kemerdekaan Indonesia.
Baca Selengkapnya