Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita isu Geng Raden Kian Santang dan Klitih yang gegerkan DIY

Cerita isu Geng Raden Kian Santang dan Klitih yang gegerkan DIY Geng motor dari Bekasi dibekuk. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Beberapa hari ini warga Yogyakarta dan Sleman digemparkan dengan isu geng Raden Kian Santang (RKS) yang sedang mencari korban. Geng ini dikabarkan sangat brutal dan memilih acak siapa calon korbannya.

Isu ini kemudian menyebar dari mulut ke mulut dan jejaring sosial. Isu soal adanya klitih pun membuat warga Yogyakarta takut jika keluar rumah. Hal ini lantaran, geng ini bisa menyasar siapa saja tanpa pandang bulu dalam mencari korbannya.

Lalu benarkah isu tersebut? Dan apa penjelasan kepolisian soal adanya isu teror yang merisaukan warga Yogyakarta ini? Berikut kisahnya:

Isu bermula dari pengeroyokaan yang tewaskan pelajar di Sleman

Isu adanya Geng Raden Kian Santang (RKS) di Yogyakarta diawali dengan kasus pengeroyokan yang dilakukan belasan pelajar kepada Dhimas Afrizal Mustofa (15). Dhimas, pelajar SMK N 1 Seyegan, itu tewas mengenaskan dengan sejumlah luka pada Kamis (9/10) lalu di Dusun Mangunan, Caturharjo, Sleman.Polisi sendiri sudah menangkap 12 dari 16 pelajar yang melakukan pengeroyokan kepada Dhimas. "Kami masih mengembangkan terkait peran masing-masing pelaku, karena tidak semua ikut menganiaya korban. Penyidikan sementara, 6 orang di antaranya melakukan penganiayaan sementara lainnya memboncengkan pelaku," jelas Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin, Kamis (16/10).Menurut AKBP Ihsan, penangkapan bermula dari hasil olah TKP yang dilakukan Polsek Sleman dan Polres Sleman. Dari keterangan saksi, diperoleh ciri-ciri salah satu pelaku. Kemudian petugas bergerak mencari dan menangkap pelaku. Dari keterangan satu orang tersebut, polisi mengidentifikasi pelaku lainnya. Penangkapan terhadap para tersangka pun dilakukan di lokasi terpisah. "Ada yang kami tangkap di rumahnya, namun ada juga yang kami tangkap di sekolah," jelas Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Alaal Prastyo di Mapolres Sleman kepada wartawan.

Muncul BBM soal Geng Raden Kian Santang

Tak lama berselang dari kasus pengeroyokan yang menimpa Dhimas, beredar pesan berantai lewat BlackBerry Messenger (BBM). Dalam BBM yang tersebar itu, berisi informasi tentang geng di Yogyakarta bernama Raden Kian Santang (RKS). Berikut BBM yang menyebar tersebut:"Hati-hati sudah mulai memanas situasi di Yogyakarta saat ini! Mungkin kalian sudah pernah mendengar nama salah satu organisasi Raden Kian Santang (RKS) sebelumnya? Yaitu sekumpulan grup pemuda dari luar kota yang mencoba merusak / menghancurkan generasi anak muda kalangan SMP dan SMA dan merekrut remaja yang sedang mencari jati diri. Organisasi ini diketuai oleh salah seorang pria dewasa yang berpengauh dan mempunyai ilmu hitam/ kekebalan tubuh. Organisasi ini sudah tersebar dan merajalela di area Yogyakarta tepatnya di daerah sleman barat dan utara. Beberapa kasus terjadi di daerah Jl Godean dan sering tindakan penganiayaan menggunakan senjata tajam pada saat malam hari yang situasi jalaan saat sepi / lengang. Jadi saran dari kepolisian setempat agar lebih berhati-hati jika keluar malam saat ini. Lebih waspada dan jaga diri disetiap situasi karena anggota dari RKS ini tidak pandang bulu serta tidak memilih target untuk dianiaya."BBM ini menyebar dan membuat teror bagi warga Yogyakarta. Terlebih lagi setelah kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang pelajar, Dimas Afrizal Mustofa muncul di publik. Dimas ditemukan tak sadarkan diri dengan luka parah di bagian kepalanya pada Kamis (9/10) siang. Korban saat itu masih mengenakan seragam batik sekolah dianiaya sekelompok pelajar dengan brutal hingga tewas.

Polda DIY bantah isu soal Geng Raden Kian Santang

Isu soal adanya geng raden Kian Santang yang mencari korban secara di Yogyakarta membuat risau warga. Adanya pelajar yang tewas dianaiya dan pesan berantai lewat BBM membuat isu tersebut mudah diterima warga sebagai sebuah kebenaran.Polda DIY pun segera menepis isu tersebut. Menurut Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti, kabar angin itu tidak benar. Isu itu diciptakan agar kota gudeg itu terkesan tidak aman. Anny pun membuat imbauan yang ditujukan kepada warga DIY."Himbauan kepada masyarakat luas terkait dengan adanya SMS Center yang masuk ke Polda DIY, dimana isi SMS tersebut menyampaikan bahwa masyarakat saat ini dibuat resah dengan adanya SMS berupa isu yang beredar secara berantai, di Yogyakarta terjadi aksi anarkisme, geng-geng yang membuat onar, pembacokan, bocah klithih, kliten, Raden Kyai Santang. Disampaikan kepada kepada masyarakat luas bahwa isu tersebut adalah tidak benar, dan dihimbau untuk tidak mudah terprovokasi dengan adanya isu yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Masyarakat diharap tenang dan beraktifitas seperti biasanya. Polda DIY dan jajaran menjamin keamanan kota Jogja dan wilayah hukum Polda DIY agar tetap aman dan kondusif dengan meningkatkan kegiatan patroli di lapangan. dan jika masyarakat menemui tindak kriminal, diharapkan untuk menghubungi call center 110 atau SMS center 0811 2929 000 Itwasda Polda DIY," ujar Anny dalam pesan singkatnya.

Polisi masih selidiki motif negeroyokan di Sleman

Menurut Kapolres Slemam, AKBP Ihsan Amin, penyidik hingga kini belum mengetahui siapa tersangka utama yang menyebabkan Dhimas meninggal. Dia menduga ada oknum yang merencanakan dan mendalangi aksi pengeroyokan tersebut."Selain itu pemeriksaan guna mencari informasi terkait kronologi kejadian, dan motif apa yang dilakukan," ujarnya.Sementara itu pihak Polres sendiri telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa pipa pralon yang sudah diisi batu dan semen, pecahan botol dan sepeda motor yang digunakan pelaku."Kami masih terus melakukan pemeriksaan untuk mengetahui motif dan pelaku utamanya," ujarnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Pemuda di Semarang Dipukuli Pria Berseragam TNI, Polisi Sebut Bukan Kreak
Viral Pemuda di Semarang Dipukuli Pria Berseragam TNI, Polisi Sebut Bukan Kreak

Viral video di medsos memperlihatkan para remaja diduga kreak tengah dipukuli oleh warga berseragam TNI

Baca Selengkapnya
Kodam Cendrawasih: Kklaim KKB Prajurit Tertembak di Depan Kantor Bupati Hoaks
Kodam Cendrawasih: Kklaim KKB Prajurit Tertembak di Depan Kantor Bupati Hoaks

Termasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Polisi Bekuk Pelaku Tawuran Antar Geng yang Tewaskan 1 Orang, Celurit-Celurit Panjang Diamankan
FOTO: Polisi Bekuk Pelaku Tawuran Antar Geng yang Tewaskan 1 Orang, Celurit-Celurit Panjang Diamankan

Tawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.

Baca Selengkapnya
Polda DIY Digeruduk Massa, Desak Usut Kasus Penusukan dan Penganiayaan Santri
Polda DIY Digeruduk Massa, Desak Usut Kasus Penusukan dan Penganiayaan Santri

Mereka meminta kepolisian mengusut tuntas kasus penusukan dan penganiayaan santri di Prawirotaman.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kronologi Lengkap Relawan Ganjar Dikeroyok Anggota TNI di Boyolali
VIDEO: Kronologi Lengkap Relawan Ganjar Dikeroyok Anggota TNI di Boyolali

Relawan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dikeroyok anggota TNI di Boyolali.

Baca Selengkapnya
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.

Baca Selengkapnya
Kronologi Geng Motor XTC Kebut-kebutan di Kompleks Militer Bikin Geram TNI
Kronologi Geng Motor XTC Kebut-kebutan di Kompleks Militer Bikin Geram TNI

Saat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.

Baca Selengkapnya
Kampungnya Digeruduk TNI, Anak-Anak Desa Selamat Deli Serdang Kini Trauma dan Takut Berangkat Sekolah
Kampungnya Digeruduk TNI, Anak-Anak Desa Selamat Deli Serdang Kini Trauma dan Takut Berangkat Sekolah

Anak-anak itu bahkan takut ke sekolah karena khawatir akan menjadi sasaran meski tak tahu apa-apa.

Baca Selengkapnya
Aktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya
Aktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya

Korban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.

Baca Selengkapnya
Kronologi Relawan Ganjar-Mahfud Dikeroyok TNI di Boyolali, Dipicu Geber Knalpot Bising
Kronologi Relawan Ganjar-Mahfud Dikeroyok TNI di Boyolali, Dipicu Geber Knalpot Bising

Dua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.

Baca Selengkapnya
Bak Gengster, Remaja Konvoi Naik Motor Nyalakan Petasan & Tenteng Sajam Bikin Warga Ciledug Ketakutan, Ini Kata Polisi
Bak Gengster, Remaja Konvoi Naik Motor Nyalakan Petasan & Tenteng Sajam Bikin Warga Ciledug Ketakutan, Ini Kata Polisi

Kekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Polisi soal Unggahan Viral Penghuni Indekos di Tangsel Mengaku Diintimidasi Saat Ibadah
Penjelasan Polisi soal Unggahan Viral Penghuni Indekos di Tangsel Mengaku Diintimidasi Saat Ibadah

Disebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.

Baca Selengkapnya