Bupati Solok Lempar Kepala Puskesmas Tanjung Bingkung ke Pelosok Buntut Tolak Pasien
Merdeka.com - Bupati Solok, Sumbar Epyardi Asda memutasi kepala dan pimpinan Puskesmas Tanjung Bingkung ke daerah pelosok gara-gara kedapatan menolak pasien yang meminta pertolongan medis. Alasannya saat itu sudah habis jam kerja.
Bupati Asda di Arosuka, Sabtu, mengatakan akan memutasi empat petugas kesehatan Puskesmas Tanjung Bingkung tersebut ke daerah pelosok dengan tujuan untuk memberikan efek jera terhadap mereka.
Ia menyebutkan empat petugas puskesmas tersebut, yakni kepala puskesmas, kepala tata usaha, satu orang dokter, dan bidan. Mereka akan dipindahkan ke daerah Pantai Cermin, Hiliran Gumanti, dan X Koto Singkarak.
Sanksi tersebut diberikan atas kesalahan pihak puskesmas karena menolak memberikan pelayanan di Unit Gawat Darurat (UGD) kepada korban kecelakaan dengan alasan jam dinas sudah usai.
"Saya sudah perintahkan kepada seluruh puskesmas agar ke depannya membuka UGD selama 24 jam. Kecuali memang ada alasan yang mendesak," kata dia, seperti dikutip Antara, Sabtu (19/6).
Ia berharap, ke depannya tidak ada lagi terdengar kabar pihak puskesmas menolak pasien.
"Kalau masih diulang lagi. Mereka berarti telah menentang pemerintah. Tanggung saja konsekuensinya," ucap Asda.
Ia mengatakan sesuai visinya kesehatan masyarakat merupakan pelayanan yang utama.
Untuk itu, ia juga meminta pada setiap puskesmas dan RS agar menyediakan vitamin gratis bagi masyarakat yang pergi berobat.
Sebelumnya, pada Senin (14/6) beredar video di media sosial terkait dengan kemarahan Bupati Solok Epyardi Asda terhadap petugas kesehatan di Puskesmas Tanjung Bingkung karena menolak pelayanan pasien dengan dalih jam kerja sudah habis.
Epyardi Asda melakukan inspeksi secara mendadak beberapa hari lalu ke lokasi dan mendapati UGD Puskesmas Tanjung Bingkung tidak buka 24 jam.
Asda dalam video itu marah kepada petugas kesehatan setempat karena kesal pimpinan puskesmas dan beberapa staf beralasan mempunyai surat kesepakatan bersama hanya membuka UGD mulai 08.00-18.00 Wib.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaJaksa menjemput paksa Soni Petrus, terpidana korupsi pengadaan alat berat pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekas. Dia langsung dijebloskan ke penjara.
Baca SelengkapnyaJokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri PUPR mengatakan tidak lengah dengan adanya berita tersebut dan akan menyelidikinya.
Baca SelengkapnyaBasuki meninjau lokasi terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (3/1) malam.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaMenteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan terowongan Tol Cisumdawu masih aman untuk dilalui.
Baca Selengkapnya