Bio Farma: Hasil Uji Klinis IndoVac Mampu Tingkatkan Antibodi & Netralisasi Omicron
Merdeka.com - Vaksin Covid-19 IndoVac telah melewati tahap uji klinis untuk vaksinasi penguat atau booster. Demikian dikatakan Direktur Utama PT Bio Farma Persero Honesti Basyir.
"Bio Farma telah menyelesaikan uji klinis IndoVac untuk booster dengan hasil sementara dapat meningkatkan titer antibodi dan netralisasi Omicron," kata Honesti Basyir di Jakarta, Rabu (26/10).
Ia menegaskan hingga saat ini IndoVac masih dalam proses pengujian untuk mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Bio Farma, kata dia, telah mengirimkan hasil uji klinis untuk vaksinasi penguat tersebut ke BPOM pada 10 Oktober 2022.
"Berdasarkan studi booster melalui uji klinis yang dimulai 1 September 2022, 14 hari setelah suntikan kedua, booster vaksin IndoVac dapat meningkatkan titer antibodi dan netralisasi varian Omicron," katanya.
Honesti Basyir mengatakan perseroan menargetkan EUA untuk IndoVac booster dewasa atau usia 18 tahun ke atas dapat diterbitkan pada akhir Oktober 2022.
Bio Farma, kata dia, juga terus mengembangkan IndoVac agar dapat diterima sebagai vaksin Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun.
"Bio Farma telah menerima persetujuan pelaksanaan uji klinik dari BPOM pada 30 September 2022.
"Studi booster baru bisa diajukan setelah ada laporan interim studi primer, sementara uji klinis untuk kelompok usia tersebut telah berlangsung sejak 6 Oktober 2022," katanya.
Holding BUMN Farmasi tersebut mengharapkan UEA IndoVac untuk vaksinasi anak 12-17 tahun akan diterbitkan BPOM pada awal Desember 2022.
"Sementara untuk IndoVac primer dan booster anak usia 6–11 tahun, uji klinik baru akan dilakukan jika sudah ada komitmen dari Kementerian Kesehatan terhadap kebutuhan vaksinasi pada anak 6–11 tahun," katanya.
Honesti Basyir menegaskan bahwa portofolio IndoVac semakin luas demi menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam mendapatkan vaksin, baik primer dewasa, booster dewasa, usia 12-17 tahun, dan vaksinasi untuk anak-anak usia di bawah 12 tahun.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaZubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca SelengkapnyaLaba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
Baca SelengkapnyaProduk terapi target yang dikembangkan, terdapat obat yang digunakan spesifik khusus menargetkan ke sel-sel kanker agar tidak dapat tumbuh.
Baca SelengkapnyaAdapun ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi dukungan tenaga ahli kesehatan di Klinik Kimia Farma.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca Selengkapnya